Outfit Mapala Ganjar-Mahfud di Debat Cawapres Tanda Kepemimpinan Bersahabat dengan Alam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tampil dengan outfit mapala di debat Cawapres Pilpres 2024 yang digelar di JCC, Senayan, Minggu (21/1/2024). Penampilan Capres dan Cawapres nomor urut tiga ini sukses mencuri perhatian masyarakat.
Outfit mapala yang digunakan Ganjar dan Mahfud ini dirancang khusus oleh SukkhaCitta. Di mana pakaian Capres dan Cawapres Partai Perindo tersebut mewakili tema debat Cawapres kali ini, yakni Pembangunan Berkelanjutan, Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.
Ganjar dan Mahfud memasuki arena debat dengan menggunakan kemeja tactical outdoor berwarna khaki dan hijau. Keduanya melengkapi penampilan dengan menggunakan syal ala pendaki yang melingkar di leher bergambar ikon angka tiga, dikelilingi slogan ‘Sat Set, Tas Tes, Selesai.’
Setelah itu, Ganjar dan Mahfud mengangkat tangannya membentuk gestur yoga tiga jari mudra pertiwi dan mengucapkan ‘Salam Bumi’ dengan lantang.
Foto/TPN Ganjar-Mahfud
Mudra pertiwi (pritivhi mudra) adalah gestur meditasi yang berhubungan dengan elemen bumi atau tanah. Gestur dengan tiga jari terangkat ini menyeimbangkan energi di dalam tubuh dan menyelaraskan dengan bumi dalam harmoni.
Sikap ‘membumi’ yang muncul akan menghadirkan rasa aman, tenteram, dan stabil, serta menguatkan tubuh secara fisik. Menyatu dengan bumi akan menyembuhkan diri. Mudra pertiwi menjadi inspirasi ‘Salam Bumi’.
Foto/TPN Ganjar-Mahfud
“Makna-makna busana dan gestur Ganjar-Mahfud menunjukkan bahwa keduanya memiliki semangat kepemimpinan yang bersahabat dengan alam, dan penuh perhatian menjaga kelestarian ibu pertiwi,” kata Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Karaniya Dharmasaputra.
Seperti debat sebelumnya, kemeja yang didesain khusus untuk Ganjar dan Mahfud menggunakan patch yang menggambarkan program-program kerja keduanya. Seperti sampah jadi berkah, petani berdaya pangan berjaya hingga harmoni hutan untuk keseimbangan.
Tak lupa identitas ‘Sat Set’ untuk Ganjar dan ‘Tas Tes’ untuk Mahfud selalu tertulis di dada pasangan itu.
Seperti pada debat sebelumnya, pasangan calon (paslon) Nomor Urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD melakukan persiapan secara total untuk debat Cawapres hari ini. Hal tersebut baik secara data atau busana yang digunakan.
“Bukan hanya persiapan substansi dan data, tetapi juga persiapan busana yang relevan dengan latar belakang dan rekam jejak kedua paslon, serta tema debat. Busana yang dikenakan Ganjar-Mahfud sekaligus bentuk dukungan kepada jenama lokal karya anak bangsa,” jelasnya.
Kemeja pecinta alam yang diproduksi khusus oleh jenama Hoya Fields asal Bandung dipilih Ganjar dan Mahfud karena keterkaitannya pada isu-isu ekonomi hijau dan biru yang diusung paslon itu.
“Kemeja buatan jenama lokal ini juga merepresentasikan keseharian Ganjar-Mahfud yang dekat dengan rakyat, tak pernah lelah turun ke lapangan, dan menyerap energi rakyat Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, Ganjar yang dilahirkan di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, membuat mantan Gubernur Jawa Tengah itu sejak kecil gemar mendaki gunung. Saat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ganjar bergabung dengan organisasi mahasiswa pecinta alam Majestic-55 (Mahasiswa Justicia Club).
Ganjar kemudian terpilih menjadi ketua organisasi tersebut pada periode 1988-1990. Kecintaan Ganjar pada alam juga diwujudkan dengan memberi nama anak tunggalnya dengan kata Alam diiringi doa supaya menjadi anak tangguh, mengerti kondisi sekitar, dan selalu membangun kepedulian.
Kemeja custom hoya fields berwarna hijau yang dikenakan Ganjar dan Mahfud juga punya rekam jejak yang baik terkait dengan alam Indonesia. Menurutnya, kepastian hukum mempunyai peran krusial dalam mengawal kebijakan demi menjaga kelestarian alam nusantara.
Saat menjabat sebagai Ketua MK periode 2008-2013, Mahfud mengeluarkan putusan yang menjamin hak konstitusional nelayan dalam uji materi Undang-Undang nomor 27 tahun 2007 tentang hak pengusahaan perairan pesisir (HP3).
Mahfud pernah membatalkan 14 pasal dalam undang-undang tersebut karena bertentangan dengan kepentingan rakyat. “Putusan ini juga mendorong partisipasi rakyat untuk pengelolaan hingga pemerataan sumber daya alam, serta penghormatan terhadap masyarakat adat yang turun-temurun menjaga keberlanjutan lingkungan lewat kearifan lokal,” paparnya.
Dia menambahkan, penampilan ala pecinta alam ini selaras dengan visi Ganjar Mahfud untuk mewujudkan negara maritim yang adil, lestari, serta mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru.
Outfit mapala yang digunakan Ganjar dan Mahfud ini dirancang khusus oleh SukkhaCitta. Di mana pakaian Capres dan Cawapres Partai Perindo tersebut mewakili tema debat Cawapres kali ini, yakni Pembangunan Berkelanjutan, Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.
Ganjar dan Mahfud memasuki arena debat dengan menggunakan kemeja tactical outdoor berwarna khaki dan hijau. Keduanya melengkapi penampilan dengan menggunakan syal ala pendaki yang melingkar di leher bergambar ikon angka tiga, dikelilingi slogan ‘Sat Set, Tas Tes, Selesai.’
Setelah itu, Ganjar dan Mahfud mengangkat tangannya membentuk gestur yoga tiga jari mudra pertiwi dan mengucapkan ‘Salam Bumi’ dengan lantang.
Foto/TPN Ganjar-Mahfud
Mudra pertiwi (pritivhi mudra) adalah gestur meditasi yang berhubungan dengan elemen bumi atau tanah. Gestur dengan tiga jari terangkat ini menyeimbangkan energi di dalam tubuh dan menyelaraskan dengan bumi dalam harmoni.
Sikap ‘membumi’ yang muncul akan menghadirkan rasa aman, tenteram, dan stabil, serta menguatkan tubuh secara fisik. Menyatu dengan bumi akan menyembuhkan diri. Mudra pertiwi menjadi inspirasi ‘Salam Bumi’.
Foto/TPN Ganjar-Mahfud
“Makna-makna busana dan gestur Ganjar-Mahfud menunjukkan bahwa keduanya memiliki semangat kepemimpinan yang bersahabat dengan alam, dan penuh perhatian menjaga kelestarian ibu pertiwi,” kata Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Karaniya Dharmasaputra.
Seperti debat sebelumnya, kemeja yang didesain khusus untuk Ganjar dan Mahfud menggunakan patch yang menggambarkan program-program kerja keduanya. Seperti sampah jadi berkah, petani berdaya pangan berjaya hingga harmoni hutan untuk keseimbangan.
Tak lupa identitas ‘Sat Set’ untuk Ganjar dan ‘Tas Tes’ untuk Mahfud selalu tertulis di dada pasangan itu.
Seperti pada debat sebelumnya, pasangan calon (paslon) Nomor Urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD melakukan persiapan secara total untuk debat Cawapres hari ini. Hal tersebut baik secara data atau busana yang digunakan.
“Bukan hanya persiapan substansi dan data, tetapi juga persiapan busana yang relevan dengan latar belakang dan rekam jejak kedua paslon, serta tema debat. Busana yang dikenakan Ganjar-Mahfud sekaligus bentuk dukungan kepada jenama lokal karya anak bangsa,” jelasnya.
Kemeja pecinta alam yang diproduksi khusus oleh jenama Hoya Fields asal Bandung dipilih Ganjar dan Mahfud karena keterkaitannya pada isu-isu ekonomi hijau dan biru yang diusung paslon itu.
“Kemeja buatan jenama lokal ini juga merepresentasikan keseharian Ganjar-Mahfud yang dekat dengan rakyat, tak pernah lelah turun ke lapangan, dan menyerap energi rakyat Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, Ganjar yang dilahirkan di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, membuat mantan Gubernur Jawa Tengah itu sejak kecil gemar mendaki gunung. Saat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ganjar bergabung dengan organisasi mahasiswa pecinta alam Majestic-55 (Mahasiswa Justicia Club).
Ganjar kemudian terpilih menjadi ketua organisasi tersebut pada periode 1988-1990. Kecintaan Ganjar pada alam juga diwujudkan dengan memberi nama anak tunggalnya dengan kata Alam diiringi doa supaya menjadi anak tangguh, mengerti kondisi sekitar, dan selalu membangun kepedulian.
Kemeja custom hoya fields berwarna hijau yang dikenakan Ganjar dan Mahfud juga punya rekam jejak yang baik terkait dengan alam Indonesia. Menurutnya, kepastian hukum mempunyai peran krusial dalam mengawal kebijakan demi menjaga kelestarian alam nusantara.
Saat menjabat sebagai Ketua MK periode 2008-2013, Mahfud mengeluarkan putusan yang menjamin hak konstitusional nelayan dalam uji materi Undang-Undang nomor 27 tahun 2007 tentang hak pengusahaan perairan pesisir (HP3).
Mahfud pernah membatalkan 14 pasal dalam undang-undang tersebut karena bertentangan dengan kepentingan rakyat. “Putusan ini juga mendorong partisipasi rakyat untuk pengelolaan hingga pemerataan sumber daya alam, serta penghormatan terhadap masyarakat adat yang turun-temurun menjaga keberlanjutan lingkungan lewat kearifan lokal,” paparnya.
Dia menambahkan, penampilan ala pecinta alam ini selaras dengan visi Ganjar Mahfud untuk mewujudkan negara maritim yang adil, lestari, serta mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru.
(dra)