Apakah Transplantasi Ginjal Dapat Pembiayaan dari BPJS Kesehatan? Ini Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - RSUP Fatmawati belum lama ini sukses melakukan operasi transplantasi ginjal perdana. Apakah tindakan tersebut mendapat pembiyaan dari BPJS Kesehatan?
Untuk diketahui, RSUP Fatmawati di Jakarta baru saja melakukan tindakan operasi transplantasi ginjal. Pasangan donor dan resipiennya merupakan seorang ibu 41 tahun, yang mendonorkan ginjal kiri ke anak perempuannya yang berusia 20 tahun.
Sang anak mengalami gagal ginjal sejak Oktober 2023, yang disebabkan penyakit glomerulonefritis kronik atau peradangan ginjal.
Ketua Tim Transplantasi Ginjal dr Elizabeth Yasmine Wardoyo, SpPD, KGH, FINASIM menjelaskan, kondisi pendonor saat ini sudah dalam keadaan stabil dan sudah kembali ke ruangan perawatan biasa. Sementara kondisi resipien juga dalam keadaan baik. Artinya, fungsi ginjalnya saat ini dalam pengawasan ketat dan sudah berlangsung baik.
“Resipien akan dirawat secara intensif, saat ini masuk ke dalam perawatan ICU. Kemudian di rumah sakit Fatmawati sudah mengembangkan ICU bertekan positif yang kami khususkan untuk resipien transplantasi organ untuk meminimalkan infeksi pasca-operasi,” kata dr Elizabeth, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Selasa (23/1/2024).
Menyikapi kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa transplantasi ginjal merupakan salah satu bagian dari program pengampuan layanan urologi-nefrologi yang digaungkan oleh pihaknya. Layanan ini dilakukan sebagai pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, pasien yang akan melakukan transplantasi ginjal juga bisa mendapatkan pembiayaan dari BPJS Kesehatan. Akan tetapi, ada selisih biaya yang harus dibayarkan oleh pasien secara mandiri atau menggunakan asuransi lain.
Lebih lanjut diterangkan, layanan transplantasi ginjal yang dilakukan RSUP Fatmawati diharapkan dapat berkesinambungan dan menjadi alternatif solusi pengobatan untuk pasien gagal ginjal, karena bisa memberikan kualitas hidup dan angka harapan hidup yang lebih baik.
Sementara itu, Plt Direktur Utama RS Fatmawati, dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, pelayanan transplantasi ginjal ini merupakan wujud dari transformasi kesehatan pilar pelayanan rujukan, yang mana pelayanan ini juga termasuk ke dalam pelayanan prioritas selain kanker, jantung, dan stroke.
“Ini adalah upaya di hilir dengan maksud menekan biaya yang akan terjadi bagi orang-orang yang akan cuci darah secara rutin. Itu akan jauh lebih besar,” kata dr Syahril.
Lihat Juga: Jemaah Haji 2025 Dijamin Kesehatannya Sejak Berangkat ke Tanah Suci hingga Kembali ke Tanah Air
Untuk diketahui, RSUP Fatmawati di Jakarta baru saja melakukan tindakan operasi transplantasi ginjal. Pasangan donor dan resipiennya merupakan seorang ibu 41 tahun, yang mendonorkan ginjal kiri ke anak perempuannya yang berusia 20 tahun.
Sang anak mengalami gagal ginjal sejak Oktober 2023, yang disebabkan penyakit glomerulonefritis kronik atau peradangan ginjal.
Ketua Tim Transplantasi Ginjal dr Elizabeth Yasmine Wardoyo, SpPD, KGH, FINASIM menjelaskan, kondisi pendonor saat ini sudah dalam keadaan stabil dan sudah kembali ke ruangan perawatan biasa. Sementara kondisi resipien juga dalam keadaan baik. Artinya, fungsi ginjalnya saat ini dalam pengawasan ketat dan sudah berlangsung baik.
“Resipien akan dirawat secara intensif, saat ini masuk ke dalam perawatan ICU. Kemudian di rumah sakit Fatmawati sudah mengembangkan ICU bertekan positif yang kami khususkan untuk resipien transplantasi organ untuk meminimalkan infeksi pasca-operasi,” kata dr Elizabeth, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Selasa (23/1/2024).
Menyikapi kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa transplantasi ginjal merupakan salah satu bagian dari program pengampuan layanan urologi-nefrologi yang digaungkan oleh pihaknya. Layanan ini dilakukan sebagai pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, pasien yang akan melakukan transplantasi ginjal juga bisa mendapatkan pembiayaan dari BPJS Kesehatan. Akan tetapi, ada selisih biaya yang harus dibayarkan oleh pasien secara mandiri atau menggunakan asuransi lain.
Lebih lanjut diterangkan, layanan transplantasi ginjal yang dilakukan RSUP Fatmawati diharapkan dapat berkesinambungan dan menjadi alternatif solusi pengobatan untuk pasien gagal ginjal, karena bisa memberikan kualitas hidup dan angka harapan hidup yang lebih baik.
Sementara itu, Plt Direktur Utama RS Fatmawati, dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, pelayanan transplantasi ginjal ini merupakan wujud dari transformasi kesehatan pilar pelayanan rujukan, yang mana pelayanan ini juga termasuk ke dalam pelayanan prioritas selain kanker, jantung, dan stroke.
“Ini adalah upaya di hilir dengan maksud menekan biaya yang akan terjadi bagi orang-orang yang akan cuci darah secara rutin. Itu akan jauh lebih besar,” kata dr Syahril.
Lihat Juga: Jemaah Haji 2025 Dijamin Kesehatannya Sejak Berangkat ke Tanah Suci hingga Kembali ke Tanah Air
(tsa)