Mengenal Takikardia, Efek Samping yang Dialami Vidi Aldiano Pasca Jalani Kemoterapi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vidi Aldiano baru-baru ini membagikan pengalamannya setelah menjalani kemoterapi untuk mengobati kanker ginjal yang dideritanya.
Beberapa waktu lalu, melalui video Online Journal: Part 2 yang diunggah dalam Instagram pribadinya, Vidi Aldiano membagikan kondisi terkini setelah kemoterapi. Pelantun lagu Nuansa Bening itu mengaku merasakan beberapa efek samping kemoterapi. Mulai menggigil hingga merasa ngilu.
“Hi everyone, gue Vidi dan welcome to my online journal. And today was such i think it’s an okay day. Karena semalam sebenarnya gua agak lumayan dapat side effect dari kemo yang gua lakukan hari sebelumnya,” kata Vidi dikutip dari Instagram @vidialdiano belum lama ini.
“Badan gua kayak menggigil semalaman dan mulai ngilu sebadan lagi dan kalau kegesek sakit,” tambahnya.
Efek samping tersebut masih Vidi rasakan hingga keesokan harinya saat ia bangun di pagi hari. Vidi mengatakan, bangun dalam keadaan takikardia.
Lantas, apa itu takikardia? Berikut ulasannya, yang dilansir dari laman Kemenkes RI, Sabtu (27/1/2024).
Takikardia atau takikardi merupakan kondisi denyut jantung di atas normal. Pada manusia normal, jantung berdenyut dengan teratur sebanyak 60-100 kali per menit.
Takikardi terjadi bila jantung berdenyut lebih dari 100 kali per menit, baik itu denyut secara teratur atau tidak teratur. Bila denyut jantung terlalu cepat, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Selain itu, otot jantung juga akan bekerja lebih keras sehingga membutuhkan lebih banyak oksigen. Oleh karena itu, sering timbul keluhan mengancam nyawa bila denyut jantung terlalu tinggi.
Takikardia terbagi menjadi dua jenis, yaitu takikardia sinus dan aritmia. Takikardia sinus dapat terjadi ketika seseorang sedang berolahraga. Kondisi ini juga bisa terjadi sebagai respons tubuh terhadap stres, trauma, atau penyakit.
Sedangkan aritmia terjadi akibat gangguan pada serambi atau bilik jantung sehingga detak jantung menjadi lebih cepat.
Takikardia umumnya tidak menimbulkan gejala atau komplikasi. Namun, kondisi ini dapat mengganggu fungsi jantung jika dibiarkan tanpa penanganan. Akibatnya, penderita bisa mengalami gagal jantung, stroke, serangan jantung mendadak, bahkan kematian.
Pada beberapa kasus, takikardia juga dapat terjadi tanpa disertai gejala.
Beberapa gejala takikardia adalah:
Jantung berdebar
Nyeri dada (angina)
Lelah atau lemah
Cemas
Keringat dingin
Sesak napas
Pusing
Pingsan
Beberapa waktu lalu, melalui video Online Journal: Part 2 yang diunggah dalam Instagram pribadinya, Vidi Aldiano membagikan kondisi terkini setelah kemoterapi. Pelantun lagu Nuansa Bening itu mengaku merasakan beberapa efek samping kemoterapi. Mulai menggigil hingga merasa ngilu.
“Hi everyone, gue Vidi dan welcome to my online journal. And today was such i think it’s an okay day. Karena semalam sebenarnya gua agak lumayan dapat side effect dari kemo yang gua lakukan hari sebelumnya,” kata Vidi dikutip dari Instagram @vidialdiano belum lama ini.
“Badan gua kayak menggigil semalaman dan mulai ngilu sebadan lagi dan kalau kegesek sakit,” tambahnya.
Efek samping tersebut masih Vidi rasakan hingga keesokan harinya saat ia bangun di pagi hari. Vidi mengatakan, bangun dalam keadaan takikardia.
Lantas, apa itu takikardia? Berikut ulasannya, yang dilansir dari laman Kemenkes RI, Sabtu (27/1/2024).
Takikardia atau takikardi merupakan kondisi denyut jantung di atas normal. Pada manusia normal, jantung berdenyut dengan teratur sebanyak 60-100 kali per menit.
Takikardi terjadi bila jantung berdenyut lebih dari 100 kali per menit, baik itu denyut secara teratur atau tidak teratur. Bila denyut jantung terlalu cepat, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Selain itu, otot jantung juga akan bekerja lebih keras sehingga membutuhkan lebih banyak oksigen. Oleh karena itu, sering timbul keluhan mengancam nyawa bila denyut jantung terlalu tinggi.
Takikardia terbagi menjadi dua jenis, yaitu takikardia sinus dan aritmia. Takikardia sinus dapat terjadi ketika seseorang sedang berolahraga. Kondisi ini juga bisa terjadi sebagai respons tubuh terhadap stres, trauma, atau penyakit.
Sedangkan aritmia terjadi akibat gangguan pada serambi atau bilik jantung sehingga detak jantung menjadi lebih cepat.
Takikardia umumnya tidak menimbulkan gejala atau komplikasi. Namun, kondisi ini dapat mengganggu fungsi jantung jika dibiarkan tanpa penanganan. Akibatnya, penderita bisa mengalami gagal jantung, stroke, serangan jantung mendadak, bahkan kematian.
Gejala Takikardia
Detak jantung yang terlalu cepat dapat menyebabkan aliran darah yang masuk ke jantung berkurang. Kondisi ini membuat jantung tidak memiliki cukup darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Akibatnya, organ dan jaringan yang tidak dialiri darah kekurangan oksigen.Pada beberapa kasus, takikardia juga dapat terjadi tanpa disertai gejala.
Beberapa gejala takikardia adalah:
Jantung berdebar
Nyeri dada (angina)
Lelah atau lemah
Cemas
Keringat dingin
Sesak napas
Pusing
Pingsan
(tsa)