7 Penyebab Berat Badan Naik Tiba-Tiba, dari Kurang Tidur hingga Menopause
loading...
A
A
A
JAKARTA – Kelebihan berat badan menjadi masalah yang dihadapi banyak orang, khususnya wanita yang berusaha menjaga bobotnya tetapi ideal.
Apalagi, menurunkan berat terbilang sulit, meski ada sudah melakukan berbagai cara. Nah, jika Anda khawatir berat badan bertambah dengan cepat, kenali penyebab utama kenaikan berat badan secara tiba-tiba dan tanda-tandanya. Dikutip healths hots, berikut penyebab berat badan naik tiba-tiba.
Sindrom ovarium polikistik mengganggu keseimbangan hormonal dalam tubuh Anda dan menyebabkan perubahan metabolisme, yang menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan penyimpanan lemak, dan meningkatkan rasa lapar. Hal ini dapat mengakibatkan indeks massa tubuh lebih tinggi dan kesulitan menurunkan berat badan.
Selain stres, Anda mungkin juga mengalami gejala seperti masalah tidur, kelelahan, masalah pernapasan, gangguan pencernaan, nyeri otot, sakit kepala, dll. Sayangnya, semua gejala ini juga dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Jika jumlahnya tidak mencukupi, laju metabolisme Anda menurun, sehingga menyebabkan penambahan berat badan. Gejala hipotiroidisme lainnya termasuk kelelahan, intoleransi dingin, dan rambut rontok.
Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, khususnya di sekitar perut. Kenaikan berat badan yang tiba-tiba ini tidak hanya membuat frustrasi tetapi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ghrelin, hormon yang merangsang rasa lapar, meningkat saat Anda kurang tidur, sedangkan leptin, hormon yang menandakan rasa kenyang, menurun. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan seiring berjalannya waktu.
Apalagi, menurunkan berat terbilang sulit, meski ada sudah melakukan berbagai cara. Nah, jika Anda khawatir berat badan bertambah dengan cepat, kenali penyebab utama kenaikan berat badan secara tiba-tiba dan tanda-tandanya. Dikutip healths hots, berikut penyebab berat badan naik tiba-tiba.
1. Sindrom Ovarium Polikistik
Sindrom ovarium polikistik adalah kelainan hormonal yang menyerang individu dengan ovarium. Hal ini dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur atau tidak teratur, kemandulan, jerawat, pertumbuhan rambut berlebih, dan penambahan berat badan.Sindrom ovarium polikistik mengganggu keseimbangan hormonal dalam tubuh Anda dan menyebabkan perubahan metabolisme, yang menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan penyimpanan lemak, dan meningkatkan rasa lapar. Hal ini dapat mengakibatkan indeks massa tubuh lebih tinggi dan kesulitan menurunkan berat badan.
2. Stres
Stres, baik akut maupun kronis, dapat menyebabkan penambahan berat badan secara tiba-tiba. Saat Anda stres, tubuh Anda memproduksi kortisol, hormon stres yang dapat meningkatkan nafsu makan dan mengidam makanan berkalori tinggi yang menenangkan.Selain stres, Anda mungkin juga mengalami gejala seperti masalah tidur, kelelahan, masalah pernapasan, gangguan pencernaan, nyeri otot, sakit kepala, dll. Sayangnya, semua gejala ini juga dapat menyebabkan penambahan berat badan.
3. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi, di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid, dapat menyebabkan penambahan berat badan secara tiba-tiba. Hormon tiroid memainkan peran penting dalam mengatur metabolisme.Jika jumlahnya tidak mencukupi, laju metabolisme Anda menurun, sehingga menyebabkan penambahan berat badan. Gejala hipotiroidisme lainnya termasuk kelelahan, intoleransi dingin, dan rambut rontok.
4. Menopause
Menopause merupakan bagian alami dari proses penuaan pada wanita. Hal ini sering dikaitkan dengan penambahan berat badan karena selama menopause, ketidakseimbangan hormon, terutama penurunan kadar estrogen, sering terjadi.Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, khususnya di sekitar perut. Kenaikan berat badan yang tiba-tiba ini tidak hanya membuat frustrasi tetapi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
5. Kurang tidur
Tidur sangat penting untuk menjaga berat badan yang sehat. Kurang tidur secara terus-menerus dapat mengganggu keseimbangan hormonal tubuh, terutama hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme.Ghrelin, hormon yang merangsang rasa lapar, meningkat saat Anda kurang tidur, sedangkan leptin, hormon yang menandakan rasa kenyang, menurun. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan seiring berjalannya waktu.
6. Antidepresan dan steroid
Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan steroid, dapat menyebabkan penambahan berat badan secara tiba-tiba. Antidepresan, khususnya inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan berkurangnya kemampuan untuk merasa kenyang, yang dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan. Steroid, sebaliknya, dapat menyebabkan retensi cairan dan peningkatan lemak tubuh.7. Sindrom Cushing
Sindrom cushing adalah suatu kondisi langka yang disebabkan oleh kelebihan produksi kortisol, hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme dan respon imun. Kadar kortisol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penambahan berat badan secara signifikan, terutama di bagian wajah, leher, dan perut. Gejala lain dari sindrom Cushing termasuk kulit menipis, mudah memar, dan kelemahan otot.(tdy)