Festival Geopark Raja Ampat Memuliakan Warisan dan Leluhur

Jum'at, 27 Juli 2018 - 11:54 WIB
Festival Geopark Raja Ampat Memuliakan Warisan dan Leluhur
Festival Geopark Raja Ampat Memuliakan Warisan dan Leluhur
A A A
RAJA AMPAT - Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, menggelar festival geopark yang pertama kali di pulau Bahari, Raja Ampat, Rabu (25/7/18). Event ini berlangsung meriah dan penuh warna karena dikemas untuk meriahkan kedatangan Api Obor Asian Games tahun 2018 di wilayah Raja Ampat.

Ketua jaringan geopark seluruh Indonesia, Budi Martono, menjelaskan bahwa tujuan utama dari festival geopark tidak lain memuliakan warisan bumi dan mensejahterakan masyarakat. Selain itu, geopark dapat memberi manfaat luar biasa bagi daerah seperti Gunung Sewu, Jawa Tengah, yang dahulu terkenal miskin.

Menurut Budi, setelah Gunung Sewu menerapkan satu konsep geopark, daerah tersebut menjadi makmur dan angka pengangguran juga turun drastis. Begitu pun ekonomi masyarakat dapat meningkat dari konsep geopark tersebut. Dampak contoh di Jawa Tengah itu diharapkan juga bisa terjadi di Raja Ampat sehingga bisa masuk Unesco Global Geopark International.

"Konsep geopark, sangatlah bagus diterapkan di Raja Ampat karena konsep pembangunan di kategori berbasis kemasyarakatan. Dan, tujuan utama geopark memuliakan warisan bumi dan mensejahterakan masyarakat. Saya yakin, Raja Ampat pasti tembus Unesco Global Geopark,” tutur Budi.

Sementara itu, Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati mengatakan, festival geopark merupakan ivent baru di Raja Ampat tetapi sangat penting guna mempromosi pariwisata, serta pengembangan pelestarian geologi yang dimiliki oleh para raja. Selain itu, geopark upaya strategis melindungi Sumber Daya Alam (SDA).

"Event ini sangat penting dalam rangka promosi wisata dan pengembangan pelestarian geologi maupun budaya-budaya. Juga upaya strategis melindungi sumber daya alam, pendidikan juga edukasi meningkatkan ekonomi di Raja Ampat. Sehingga kita harus kembangkan dan melesta-rikan geopark ini,” papar Umlati.

Festival Geopark Raja Ampat ini berlangsung sejak tanggal 25—27 Juli 2018. Sejumlah kegiatan turut dikemas dalam memeriahkan acara festival tersebut.

Berdoa Untuk Leluhur di Air Terjun Warengkris

Setelah membuka Festival Geopark Raja Ampat, jajaran pemerintah daerah dan masyarakat Kepulauan Waigeo Raja Ampat melanjutkan kegiatan sesi budaya geosite di Air Terjun Warengkris. Acara dikemas berupa prosesi upacara adat dan juga berdoa kepada leluhur agar tetap menjaga dan melestarikan alam para raja.

Prosesi adat dipimpin langsung tua-tua yakni, Mihel Dam, Mahmud Wailata dan Maja Dam di Warengkris. Dengan memakai bahasa daerah asli warga setempat, mereka meminta agar ada kepedulian dari pemerintah daerah untuk anak-anak Raja Ampat serta ada pembenahan terhadap geopark yang sudah di bangun bagi generasi masa depan.

"Prosesi adat merupakan hukum tertinggi yang terbawa sejak dahulu, dan turun-temurun agar terus hidup berdampingan. Oleh karena itu, kita harus jaga dengan baik dan pemerintah sangat konsen untuk menghargai hak-hak ada di Raja Ampat. Kita juga sepakat, Warengkris dijadikan wisata berbasis adat,” ujar Umlati.

Event Festival Geopark Raja Ampat ini diselenggarakan oleh dinas pariwisata. Objek wisata Raja Ampat dikenal cukup lengkap mulai dari kategori alam budaya dan laut serta beberapa keunikan situs lainnya. Festival Geopark 2018 ini juga dimeriahkan dari berbagai kekayaan budaya Papua, tarian adat, suling tambur, pameran seniman.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4044 seconds (0.1#10.140)