5 Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua Anak Pelaku Bullying
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus bullying yang terjadi di SMA Binus School Serpong masih menjadi sorotan publik. Masyarakat dihebohkan dengan aksi perundungan kelompok geng remaja sekolah hingga diduga menyeret nama anak selebritas Vincent Rompies dan Arief Suditomo.
Kasus bullying sendiri bukan hal yang baru khususnya di lingkungan sekolah. Fenomena ini seolah sulit diberantas dan kerap terjadi dari generasi ke generasi.
Fenomena bullying ini patut menjadi perhatian orang tua. Tak cuma mencegah anak jadi korban, tapi juga perlu mengantisipasinya agar tak menjadi pelaku perundungan.
Melansir laman UNICEF, Rabu (21/2/2024), anak-anak yang melakukan perundungan sering kali hanya ingin menyesuaikan diri, membutuhkan perhatian, atau sekadar mencari cara untuk mengatasi emosi yang rumit. Untuk itu, penting memahami mereka dan berkomunikasi, terlebih bila anak Anda memiliki tanda sebagai pelaku bullying.
Lantas, apa yang perlu dilakukan orang tua bila mengetahui sang anak jadi pelaku bullying? Berikut informasinya.
Jika mereka kesulitan menjelaskan perilakunya, Anda dapat memilih untuk berkonsultasi dengan konselor atau psikolog yang terlatih untuk menangani anak-anak.
Ingatkan anak dengan cara yang baik. Cara tersebut bisa membuat anak berpikir dan melunakkan hatinya.
Coba untuk kembali memperhatikan bagaimana pola asuh Anda kepada anak. Tak menutup kemungkinan perundungan yang mereka lakukan lantaran kerap melihat tindak penindasan di rumah.
Dorong anak Anda untuk meminta maaf kepada teman-temannya dan bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan pada korban.
Anda juga bisa meminta guru sekolah memberikan perhatian khusus agar sang anak tak lagi melakukan tindakan perundungan di sekolah.
Kasus bullying sendiri bukan hal yang baru khususnya di lingkungan sekolah. Fenomena ini seolah sulit diberantas dan kerap terjadi dari generasi ke generasi.
Fenomena bullying ini patut menjadi perhatian orang tua. Tak cuma mencegah anak jadi korban, tapi juga perlu mengantisipasinya agar tak menjadi pelaku perundungan.
Melansir laman UNICEF, Rabu (21/2/2024), anak-anak yang melakukan perundungan sering kali hanya ingin menyesuaikan diri, membutuhkan perhatian, atau sekadar mencari cara untuk mengatasi emosi yang rumit. Untuk itu, penting memahami mereka dan berkomunikasi, terlebih bila anak Anda memiliki tanda sebagai pelaku bullying.
Lantas, apa yang perlu dilakukan orang tua bila mengetahui sang anak jadi pelaku bullying? Berikut informasinya.
1. Berkomunikasi
Pertama ialah berkomunikasi. Memahami mengapa anak melakukan bullying akan membantu Anda mengetahui cara membantunya.Jika mereka kesulitan menjelaskan perilakunya, Anda dapat memilih untuk berkonsultasi dengan konselor atau psikolog yang terlatih untuk menangani anak-anak.
2. Ajak Anak Memikirkan Kondisi Korban
Selanjutnya ialah mengajak anak memikirkan kondisi korban bullying. Bila anak Anda melakukan perundungan, coba ajak mereka untuk memikirkan perasaan dan nasib korban.Ingatkan anak dengan cara yang baik. Cara tersebut bisa membuat anak berpikir dan melunakkan hatinya.
3. Perhatikan Cara Didik
Tak sedikit perilaku anak meniru dari apa yang mereka lihat di rumah. Sebelum menegur anak bila mereka melakukan bullying, cobalah untuk memperhatikan cara didik dan kebiasaan Anda di rumah.Coba untuk kembali memperhatikan bagaimana pola asuh Anda kepada anak. Tak menutup kemungkinan perundungan yang mereka lakukan lantaran kerap melihat tindak penindasan di rumah.
4. Beri Konsekuensi
Jika mengetahui anak Anda menjadi pelaku bullying, penting untuk memberikan konsekuensi yang pantas namun tanpa kekerasan. Hal ini dapat membatasi aktivitas mereka, terutama aktivitas yang mendorong terjadinya perundungan.Dorong anak Anda untuk meminta maaf kepada teman-temannya dan bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan pada korban.
5. Bicara dengan Guru di Sekolah
Satu lagi yang perlu dilakukan orang tua saat anak melakukan bullying, yakni berbicara dengan gurunya di sekolah. Tanyakan bagaimana perilaku sang anak di sekolah dan kelas.Anda juga bisa meminta guru sekolah memberikan perhatian khusus agar sang anak tak lagi melakukan tindakan perundungan di sekolah.
(tsa)