5 Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying, Berkaca pada Kasus Putra Vincent Rompies

Selasa, 20 Februari 2024 - 17:47 WIB
loading...
5 Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying, Berkaca pada Kasus Putra Vincent Rompies
Nama Vincent Rompies mendadak jadi buah bibir setelah anak sulungnya, Farrel Legolas Rompies, dikabarkan terlibat dalam kasus perundungan atau bullying. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Nama Vincent Rompies mendadak jadi buah bibir setelah anak sulungnya, Farrel Legolas Rompies, dikabarkan terlibat dalam kasus perundungan atau bullying. Legolas diduga menjadi anggota dari sebuah geng bernama Geng Tai.

Geng ini berisikan siswa SMA internasional Binus School Serpong. Mereka melakukan perundungan kepada siswa lain yang hendak masuk menjadi bagian dari geng tersebut. Ternyata geng itu sudah memiliki 9 generasi dan tradisi bullying tersebut terjadi turun-temurun.

Tak hanya bullying secara verbal, geng yang berisikan anak kelas 3 SMA itu juga melalukan kekerasan hingga pelecehan pada anggota baru mereka. Bahkan ada korban yang sampai dilarikan ke rumah sakit akibat kekerasan yang geng tersebut lakukan.



Aksi Geng Tai ini sontak membuat netizen geram. Banyak artis juga turut menyoroti kasus perundungan anak ini. Lantas, apa yang menyebabkan anak menjadi pem-bully? Berikut beberapa faktor penyebabnya, seperti dilansir dari Monique Burr Foundation for Children, Selasa (20/2/2024).

1. Rasa Ingin Mengontrol dan Memiliki Kuasa

Anak yang menjadi pelaku bullying merasa dirinya sebagai seorang pemimpin yang mengontrol lingkungan sekitarnya. Anak ini merasa perlu mendominasi teman sebayanya dan ingin anak-anak lain memandangnya.

Para pelaku bullying kemungkinan berasal dari lingkungan rumah yang kerap melakukan pelecehan atau sikap dominasi orang tua atas orang lain. Bahkan mereka sendiri mungkin menjadi korban pelecehan atau perilaku hukuman yang keras oleh orang tua.

2. Kurangnya Empati terhadap Sesama

Anak-anak yang menjadi pelaku bullying kemungkinan besar kurang memiliki empati terhadap sesama. Empati seharusnya menjadi suatu hal yang dibekali orang tua kepada anak sejak kecil hingga dewasa. Jika orang tua dan orang dewasa lain gagal mengajarkan keterampilan tersebut, ini mungkin menjadi penyebab perilaku bullying.

3. Merasa Memiliki Hak

Dari perasaan ingin mengontrol dan menguasai, alhasil timbullah rasa memiliki hak atas segalanya. Pelaku bullying kemungkinan berasal dari keluarga yang memberikan semua yang mereka inginkan. Hal ini berdampak signifikan pada perilaku buruk yang membuat mereka mulai percaya bahwa mereka lebih dihargai daripada kebanyakan orang lain.

Pelaku bullying merasa bahwa mereka dapat melakukan apa pun yang diinginkan dan lolos begitu saja, termasuk bullying.


4. Ingin Jadi Populer

Salah satu faktor penyebab bullying yaitu ingin menjadi populer dan dipandang oleh banyak orang. Mereka ingin semua orang mengenal mereka, menyukai mereka, dan ingin menjadi teman mereka. Pelaku bullying kemungkinan berasal dari keluarga yang bangga memiliki anak yang populer. Oleh karena itu, mereka merasa perlu untuk memuaskan orang tua mereka.

5. Dikuasai Rasa Cemburu

Pelaku bullying biasanya menargetkan dan memilih korban karena kecemburuan mereka. Bisa jadi pelaku bullying menindas korban karena korban dianggap lebih baik dari mereka. Tak cuma itu, pelaku bullying akan merasa terancam yang akhirnya mem-bully korban karena korban memiliki sesuatu yang mereka inginkan.

Perilaku bullying tersebut sering kali menjadi tameng untuk membuat diri mereka merasa lebih baik.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2188 seconds (0.1#10.140)