Cerita Marion Jola Tak Punya Teman Gegara Suka Cari Perhatian

JAKARTA - Marion Jola mengaku tidak mempunyai teman saat sekolah. Hal mengejutkan ini disampaikan Marion saat menjadi bintang tamu dalam podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Kepada Praz Teguh selaku pembawa acara podcast tersebut, Marion mengatakan bahwa banyak orang tidak menyukainya lantaran kepribadiannya. Dia mengaku memang senang mencari perhatian.

“Alasannya sebenernya karena personality. Jadi gue tuh personalitynya itu gue suka cari perhatian, suka jadi center of attention. Agak pick me sih,” kata Marion dikutip Sabtu (2/3/2024).

Penyanyi Jebolan Indonesian Idol ini menjelaskan dirinya memiliki kepribadian yang senang menjadi pusat perhatian banyak orang. Sehingga hal tersebut membuat banyak teman-temannya tidak suka bergaul dengannya.





“Kayaknya karena personality itu, gue suka jadi center of attention. Makanya pada akhirnya gue jadi penyanyi, karena emang gue suka jadi center of attention,” jelasnya.

Faktor lain yang membuat pelantun Tak Ingin Pisah Lagi ini tidak mempunyai teman adalah karena faktor laki-laki. Di mana dia kerap menjalin hubungan asmara dengan laki-laki populer saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Jadi gue tuh suka kalau masuk sekolah gitu, gue langsung jadian sama ketua OSIS. Itu pas SMP, masuk SMP langsung dideketin sama ketua OSIS. Terus gue langsung iya, iya aja lagi,” ujarnya.

Ternyata kejadian tersebut juga berlangsung hingga perempuan yang akrab disapa Lala ini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Kepribadiannya yang senang menjadi perhatian pun membuat dirinya sempat dilabrak oleh alumni sekolahnya.



Bahkan penyanyi 23 tahun ini bercerita saat masih menjadi siswi Sekolah Dasar (SD), dia sempat menjadi korban bullying. Marion dibully karena dia pindah sekolah dari Kupang ke salah satu Kabupaten di Sumba Tengah.

Pemilik nama asli Marion Rambu Jola Pedi ini dianggap berbeda dengan siswi lainnya. Ini karena setiap berangkat sekolah, dia selalu mendengarkan musik dan bermain ponsel yang cukup mahal pada masa itu. Alhasil, dia dibully hingga pingsan.

“Oh kalau itu SD. Iya itu sampe pingsan. Jadi gue tuh sama orang tua itu tadinya tinggal di Kupang, lalu memutuskan tinggal di Sumba," ungkapnya.

"Di Sumba ini kami tinggal di Kabupaten Baru di Sumba Tengah. Karena gue dateng dari Kupang, anak beda sendiri, ke sekolah itu gue suka denger musik gitu loh,” pungkasnya.