Sandiaga Uno Buka Program Floratama Learning Center BPOLBF, Soroti Peluang dan Tantangan Pariwisata Berkelanjutan
loading...
A
A
A
Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk layanan melalui orkestrasi, keterpaduan pengelolaan, dan penyelenggaraan pariwisata di NTT.
Sebagai salah satu inisiator dalam kegiatan ini, BPOLBF juga mencoba menyusun berbagai modul dalam pelatihan ini agar dapat meningkatkan kompetensi kepariwisataan para peserta guna menopang kepariwisataan di NTT.
Hal ini disampaikan secara langsung oleh Plt. Dirut BPOLBF Frans Teguh yang juga merupakan Staf Ahli Menteri Bidang Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf saat menyampaikan pengantar dalam forum tersebut.
“Kita berangkat dengan suatu visi yang sama bahwa dengan menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan yang berkelanjutan, kita juga perlu meningkatkan sumber daya manusia,” ujar Frans.
“Sehingga tidak terbantahkan bahwa seluruh aktivitas dan entitas kepariwisataan kita itu harus berpijak pada manusianya,” tambahnya.
Frans menyebut, pihaknya juga ingin seluruh penyelenggaraan kepariwisataan tersebut bisa sekaligus dimulai pada kualitas pariwisata yang berkarakter, bermartabat, dan berkelanjutan.
“Nantinya hal tersebut akan tercermin dalam modul-modul yang kita rancang dan kita bahas bersama selama beberapa hari forum ini berlangsung,” ungkap Frans.
Sebagai salah satu inisiator dalam kegiatan ini, BPOLBF juga mencoba menyusun berbagai modul dalam pelatihan ini agar dapat meningkatkan kompetensi kepariwisataan para peserta guna menopang kepariwisataan di NTT.
Hal ini disampaikan secara langsung oleh Plt. Dirut BPOLBF Frans Teguh yang juga merupakan Staf Ahli Menteri Bidang Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf saat menyampaikan pengantar dalam forum tersebut.
“Kita berangkat dengan suatu visi yang sama bahwa dengan menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan yang berkelanjutan, kita juga perlu meningkatkan sumber daya manusia,” ujar Frans.
“Sehingga tidak terbantahkan bahwa seluruh aktivitas dan entitas kepariwisataan kita itu harus berpijak pada manusianya,” tambahnya.
Frans menyebut, pihaknya juga ingin seluruh penyelenggaraan kepariwisataan tersebut bisa sekaligus dimulai pada kualitas pariwisata yang berkarakter, bermartabat, dan berkelanjutan.
“Nantinya hal tersebut akan tercermin dalam modul-modul yang kita rancang dan kita bahas bersama selama beberapa hari forum ini berlangsung,” ungkap Frans.
(tsa)