Tukang Utang vs Debt Collector di Pay Later, Ardy Octaviand: Bikin Stress Level Max!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vision+ Originals Pay Later hadir dengan nuansa segar di tengah maraknya cerita tentang hutang dan pinjaman online (pinjol). Ardy Octaviand, selaku produser sekaligus sutradara series ini ingin memberikan perspektif baru kepada penonton.
Berbeda dari kebanyakan serial yang menunjukkan tekanan dan kekhawatiran yang dihadapi oleh debitur, Ardy Octaviand justru ingin menunjukkan bahwa stres dan ketakutan juga menghantui para penagih hutang.
"Di cerita lain, kita selalu melihat bagaimana orang yang terlilit hutang stres dan takut ditagih. Tapi di sini, kita ingin menunjukkan bahwa penagih hutang juga sama stressnya," ungkap Ardy kepada tim Vision+.
Penonton diajak melihat bagaimana para penagih hutang berhadapan dengan berbagai macam debitur. Stres dan tekanan pekerjaan seorang debt collector tak jarang membuat mereka dihadapkan pada dilema moral dan konflik internal.
“Di series ini yang kita soroti adalah para debitur yang terkadang juga suka galak-galak jadi pemicu stressnya para penagih hutang menagih hutang,” lanjut Ardy.
Sudut pandang yang berbeda dari series Pay Later ini belum banyak diangkat dalam film atau series Indonesia. Serial ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan edukasi dan membuka mata penonton tentang realita dunia debt collector.
Series Pay Later mengisahkan tentang seorang karyawan bernama Tika yang hobi berbelanja barang-barang dengan sistem hutang atau pay later. Tika yang tiba-tiba dipecat kehabisan uang dan tak mampu membayar. Secara mengejutkan, Tika malah mendapatkan pekerjaan sebagai penagih hutang atau debt collector.
Nantikan series Pay Later yang akan tayang perdana pada 29 Maret 2024 di Vision+, untuk mengetahui dibalik layar dunia pay later yang sering jadi andalan sekaligus meneror penggunanya!
Unduh aplikasi Vision+ di Google Play Store dan App Store di sini atau kunjungi www.visionplus.id. Informasi lebih lanjut mengenai Vision+, silahkan ikuti akun media sosial resmi Vision+ di @visionplusid (Facebook, Instagram, Twitter, TikTok), atau WhatsApp ke 0888 8000 00.
Berbeda dari kebanyakan serial yang menunjukkan tekanan dan kekhawatiran yang dihadapi oleh debitur, Ardy Octaviand justru ingin menunjukkan bahwa stres dan ketakutan juga menghantui para penagih hutang.
"Di cerita lain, kita selalu melihat bagaimana orang yang terlilit hutang stres dan takut ditagih. Tapi di sini, kita ingin menunjukkan bahwa penagih hutang juga sama stressnya," ungkap Ardy kepada tim Vision+.
Penonton diajak melihat bagaimana para penagih hutang berhadapan dengan berbagai macam debitur. Stres dan tekanan pekerjaan seorang debt collector tak jarang membuat mereka dihadapkan pada dilema moral dan konflik internal.
“Di series ini yang kita soroti adalah para debitur yang terkadang juga suka galak-galak jadi pemicu stressnya para penagih hutang menagih hutang,” lanjut Ardy.
Sudut pandang yang berbeda dari series Pay Later ini belum banyak diangkat dalam film atau series Indonesia. Serial ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan edukasi dan membuka mata penonton tentang realita dunia debt collector.
Series Pay Later mengisahkan tentang seorang karyawan bernama Tika yang hobi berbelanja barang-barang dengan sistem hutang atau pay later. Tika yang tiba-tiba dipecat kehabisan uang dan tak mampu membayar. Secara mengejutkan, Tika malah mendapatkan pekerjaan sebagai penagih hutang atau debt collector.
Nantikan series Pay Later yang akan tayang perdana pada 29 Maret 2024 di Vision+, untuk mengetahui dibalik layar dunia pay later yang sering jadi andalan sekaligus meneror penggunanya!
Baca Juga
Unduh aplikasi Vision+ di Google Play Store dan App Store di sini atau kunjungi www.visionplus.id. Informasi lebih lanjut mengenai Vision+, silahkan ikuti akun media sosial resmi Vision+ di @visionplusid (Facebook, Instagram, Twitter, TikTok), atau WhatsApp ke 0888 8000 00.
(dra)