Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Puasa, Bisa Turunkan Berat Badan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama puasa , tubuh mengalami sejumlah perubahan yang mempengaruhi fungsi-fungsi. Mulai dari metabolisme, penurunan kadar gula darah hingga menurunkan berat badan yang baik untuk kesehatan.
Peneliti menemukan, puasa 16 jam bermanfaat bagi tubuh selama Anda tidak memiliki penyakit penyerta. Jika direncanakan dengan baik, diet puasa intermiten selama 16 jam memberi Anda banyak manfaat kesehatan jangka panjang.
Puasa adalah salah satu diet yang mudah diikuti. Namun pada awalnya akan terasa berat bagi tubuh. Bahkan, cara ini dipraktikan dalam metode diet yang bernama intermittent fasting.
Berikut yang terjadi pada tubuh saat puasa dilansir dari Medicinenet, Kamis (14/3/2024).
Ketika tubuh tidak menerima asupan makanan selama puasa, ia mulai memproses cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk glikogen (di hati dan otot) dan lemak. Ini mengarah pada perubahan metabolisme tubuh untuk mempertahankan tingkat energi yang sesuai.
Tanpa asupan makanan, kadar glukosa dalam darah bisa turun. Tubuh kemudian menggunakan cadangan glukosa yang tersimpan dan beralih ke lemak sebagai sumber energi utama.
Puasa dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, terutama saat berdiri atau bergerak secara tiba-tiba setelah beristirahat. Hal ini terjadi karena kurangnya cairan dan asupan makanan yang dapat mengakibatkan dehidrasi ringan.
Selama puasa, terutama jika dilakukan dengan benar, tubuh dapat membakar lemak dan mengurangi berat badan. Namun, perubahan ini bisa bervariasi tergantung pada kebiasaan makan dan aktivitas fisik selama puasa.
Ketosis adalah kondisi di mana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama daripada glukosa. Hal ini terjadi ketika cadangan glikogen dalam tubuh habis dan tubuh mulai memecah lemak menjadi asam lemak dan keton.
Pola tidur bisa berubah selama bulan puasa karena aktivitas malam yang lebih intens seperti ibadah dan sahur. Beberapa orang bisa mengalami tidur yang lebih singkat, sementara yang lain mungkin tidur lebih banyak selama siang hari.
Puasa dapat memengaruhi fungsi pencernaan karena kurangnya asupan makanan dan cairan. Produksi asam lambung bisa meningkat, sementara gerakan usus bisa melambat. Hal ini bisa menyebabkan gejala seperti mulas, sembelit, atau diare pada beberapa orang.
Puasa juga memiliki dimensi spiritual yang penting bagi banyak orang. Selain mempengaruhi tubuh secara fisik, puasa juga dapat meningkatkan kesadaran spiritual, kebersyukuran, dan koneksi dengan Tuhan.
Penting untuk diingat bahwa pengalaman puasa bisa berbeda-beda antar individu, tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi kesehatan, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik. Selalu dianjurkan untuk berbicara dengan profesional kesehatan sebelum memulai puasa, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Peneliti menemukan, puasa 16 jam bermanfaat bagi tubuh selama Anda tidak memiliki penyakit penyerta. Jika direncanakan dengan baik, diet puasa intermiten selama 16 jam memberi Anda banyak manfaat kesehatan jangka panjang.
Puasa adalah salah satu diet yang mudah diikuti. Namun pada awalnya akan terasa berat bagi tubuh. Bahkan, cara ini dipraktikan dalam metode diet yang bernama intermittent fasting.
Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Puasa
Berikut yang terjadi pada tubuh saat puasa dilansir dari Medicinenet, Kamis (14/3/2024).
1. Perubahan Metabolisme
Ketika tubuh tidak menerima asupan makanan selama puasa, ia mulai memproses cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk glikogen (di hati dan otot) dan lemak. Ini mengarah pada perubahan metabolisme tubuh untuk mempertahankan tingkat energi yang sesuai.
2. Penurunan Kadar Gula Darah
Tanpa asupan makanan, kadar glukosa dalam darah bisa turun. Tubuh kemudian menggunakan cadangan glukosa yang tersimpan dan beralih ke lemak sebagai sumber energi utama.
3. Penurunan Tekanan Darah
Puasa dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, terutama saat berdiri atau bergerak secara tiba-tiba setelah beristirahat. Hal ini terjadi karena kurangnya cairan dan asupan makanan yang dapat mengakibatkan dehidrasi ringan.
4. Penurunan Berat Badan
Selama puasa, terutama jika dilakukan dengan benar, tubuh dapat membakar lemak dan mengurangi berat badan. Namun, perubahan ini bisa bervariasi tergantung pada kebiasaan makan dan aktivitas fisik selama puasa.
5. Peningkatan Ketosis
Ketosis adalah kondisi di mana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama daripada glukosa. Hal ini terjadi ketika cadangan glikogen dalam tubuh habis dan tubuh mulai memecah lemak menjadi asam lemak dan keton.
6. Perubahan Pola Tidur
Pola tidur bisa berubah selama bulan puasa karena aktivitas malam yang lebih intens seperti ibadah dan sahur. Beberapa orang bisa mengalami tidur yang lebih singkat, sementara yang lain mungkin tidur lebih banyak selama siang hari.
7. Perubahan Fungsi Pencernaan
Puasa dapat memengaruhi fungsi pencernaan karena kurangnya asupan makanan dan cairan. Produksi asam lambung bisa meningkat, sementara gerakan usus bisa melambat. Hal ini bisa menyebabkan gejala seperti mulas, sembelit, atau diare pada beberapa orang.
8. Peningkatan Kesadaran Spiritual
Puasa juga memiliki dimensi spiritual yang penting bagi banyak orang. Selain mempengaruhi tubuh secara fisik, puasa juga dapat meningkatkan kesadaran spiritual, kebersyukuran, dan koneksi dengan Tuhan.
Penting untuk diingat bahwa pengalaman puasa bisa berbeda-beda antar individu, tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi kesehatan, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik. Selalu dianjurkan untuk berbicara dengan profesional kesehatan sebelum memulai puasa, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
(dra)