Dokter Sebut Buah Sama Bahayanya dengan Alkohol Jika Dikonsumsi Berlebihan, Ramai Diperdebatkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan dokter belum lama ini yang menyebut bahwa buah bisa sama bahayanya dengan alkohol tengah ramai diperdebatkan.
Pernyataan tersebut pertama kali dibagikan oleh Dokter Spesialis Anak dr. Harun Albar melalui cuitan di akun X-nya. Menurut dokter yang berpraktik di RSIA Brawijaya dan RSIA Kemang Jakarta itu, buah bisa sama bahayanya dengan alkohol karena mengandung fruktosa yang sama dengan glukosa.
“Buah itu bisa berbahaya seperti alkohol. Lho kok bisa? Jangan salah Pak Bu, buah itu mengandung fruktosa yang sama dengan glukosa. Bahkan lebih gak sehat lho dibandingkan glukosa,” kata dr. Harun melalui akun X-nya, @harun_albar, dikutip Kamis (21/3/2024).
Dokter Harun lantas membeberkan alasan mengapa kandungan fruktosa di dalam buah bisa sama bahayanya dengan alkohol. Khususnya, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
“Kenapa? Karena ketika konsumsi glukosa dan gula darah naik, insulin akan meningkat untuk menurunkan gula darah. Barulah si glukosa akan masuk ke dalam liver. Sedangkan untuk fruktosa, nah ini seperti yang gw tulis di lead, sama kayak alkohol,” bebernya.
“Begitu dia masuk ke tubuh maka akan langsung termetabolisme ke liver. Terlalu banyak konsumsi gula fruktosa bisa sebabkan peradangan dan perlemakan di liver,” lanjut dia.
Dokter Harun juga menjelaskan, perlemakan di liver sendiri tak hanya disebabkan oleh konsumsi alkohol, namun juga bisa karena mengonsumsi buah secara berlebihan.
“Ada dua fatty liver, yaitu fatty liver non alcohol dan fatty liver alcohol. Jadi gak semua fatty liver dikarenakan alkohol ya. Biasanya yang kena fatty liver non alcohol itu karena makan buah berlebihan,” paparnya.
“Dari suatu penelitian yang terbit di jurnal Eropa tahun 2010 menyebutkan bahwa kalau makan buat tiap hari dengan porsi di atas 30% isi piring, itu bisa sebabkan perlemakan di liver,” lanjutnya.
Dokter Harun lantas menyarankan agar membatasi atau tidak berlebihan dalam mengonsumsi buah-buahan yang mengandung fruktosa. Misalnya anggur, apel, dan nanas.
Pernyataan tersebut pertama kali dibagikan oleh Dokter Spesialis Anak dr. Harun Albar melalui cuitan di akun X-nya. Menurut dokter yang berpraktik di RSIA Brawijaya dan RSIA Kemang Jakarta itu, buah bisa sama bahayanya dengan alkohol karena mengandung fruktosa yang sama dengan glukosa.
“Buah itu bisa berbahaya seperti alkohol. Lho kok bisa? Jangan salah Pak Bu, buah itu mengandung fruktosa yang sama dengan glukosa. Bahkan lebih gak sehat lho dibandingkan glukosa,” kata dr. Harun melalui akun X-nya, @harun_albar, dikutip Kamis (21/3/2024).
Dokter Harun lantas membeberkan alasan mengapa kandungan fruktosa di dalam buah bisa sama bahayanya dengan alkohol. Khususnya, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
“Kenapa? Karena ketika konsumsi glukosa dan gula darah naik, insulin akan meningkat untuk menurunkan gula darah. Barulah si glukosa akan masuk ke dalam liver. Sedangkan untuk fruktosa, nah ini seperti yang gw tulis di lead, sama kayak alkohol,” bebernya.
“Begitu dia masuk ke tubuh maka akan langsung termetabolisme ke liver. Terlalu banyak konsumsi gula fruktosa bisa sebabkan peradangan dan perlemakan di liver,” lanjut dia.
Dokter Harun juga menjelaskan, perlemakan di liver sendiri tak hanya disebabkan oleh konsumsi alkohol, namun juga bisa karena mengonsumsi buah secara berlebihan.
“Ada dua fatty liver, yaitu fatty liver non alcohol dan fatty liver alcohol. Jadi gak semua fatty liver dikarenakan alkohol ya. Biasanya yang kena fatty liver non alcohol itu karena makan buah berlebihan,” paparnya.
“Dari suatu penelitian yang terbit di jurnal Eropa tahun 2010 menyebutkan bahwa kalau makan buat tiap hari dengan porsi di atas 30% isi piring, itu bisa sebabkan perlemakan di liver,” lanjutnya.
Dokter Harun lantas menyarankan agar membatasi atau tidak berlebihan dalam mengonsumsi buah-buahan yang mengandung fruktosa. Misalnya anggur, apel, dan nanas.