Apakah Ibu Menyusui Boleh Berpuasa? Ini Syaratnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apakah ibu menyusui boleh berpuasa? Ini syarat dan hal-hal yang harus diperhatikan. Mom harus paham!
Berpuasa adalah ibadah wajib bagi semua umat muslim. Namun, sebagai agama yang tidak membebani umatnya, Islam memberikan keringanan bagi mereka yang berhalangan untuk menjalankan puasa, seperti ibu hamil dan menyusui.
Sering kali bagi ibu yang sedang dalam fase menyusui ingin ikut berpuasa, namun khawatir air susu yang keluar tidak mencukupi untuk kebutuhan sang anak. Sehingga sering muncul pertanyaan ‘apakah aman bagi ibu menyusui untuk ikut berpuasa?’ Mari simak penjelasannya.
Pada umumnya berpuasa tidak mempengaruhi produksi ASI secara signifikan, baik kualitas maupun kuantitasnya, dengan catatan gizi ibu dapat terpenuhi dengan baik sewaktu sahur dan berbuka.
Ibu yang mengalami dehidrasi dapat dikenali dengan gejala seperti mulut dan bibir kering, urin berwarna lebih gelap, sakit kepala, dan mudah lelah. Jika hal ini terjadi ibu, sebaiknya segera membatalkan puasa untuk kebaikan diri dan bayi.
Ibu menyusui setidaknya membutuhkan tambahan kalori sekitar 700 kkal/hari dengan rincian 500 kkal berasal dari makanan yang dikonsumsi dan 200 kkal berasa dari cadangan lemak di tubuh, sehingga penting bagi ibu untuk menjaga pola makan dan tidak melewatkan asupan tersebut baik saat sahur maupun berbuka.
Ibu akan menjadi lebih lemas dan ASI yang diproduksi akan kurang maksimal, baik dalam kuantitas maupun kualitas, sehingga sangat penting untuk menjaga aktivitas saat sedang berpuasa.
Namun, perlu diperhatikan metode penyimpanan ASI, dari tempat hingga suhu penyimpanan yang baik dan benar, agar nutrisi yang terkandung dalam ASI tidak rusak dan tetap higienis.
Berpuasa adalah ibadah wajib bagi semua umat muslim. Namun, sebagai agama yang tidak membebani umatnya, Islam memberikan keringanan bagi mereka yang berhalangan untuk menjalankan puasa, seperti ibu hamil dan menyusui.
Sering kali bagi ibu yang sedang dalam fase menyusui ingin ikut berpuasa, namun khawatir air susu yang keluar tidak mencukupi untuk kebutuhan sang anak. Sehingga sering muncul pertanyaan ‘apakah aman bagi ibu menyusui untuk ikut berpuasa?’ Mari simak penjelasannya.
Apakah Aman bagi Ibu Menyusui Berpuasa?
Menurut beberapa sumber, berpuasa bagi ibu menyusui boleh dilakukan, tergantung kesehatan sang ibu dan anak serta faktor-faktor lainnya. Sehingga diperlukan konsultasi dengan dokter ahli apakah asupan gizi dan ASI ibu cukup untuk sang anak meski sedang berpuasa.Pada umumnya berpuasa tidak mempengaruhi produksi ASI secara signifikan, baik kualitas maupun kuantitasnya, dengan catatan gizi ibu dapat terpenuhi dengan baik sewaktu sahur dan berbuka.
Tips Berpuasa bagi Ibu Menyusui
Jika diperbolehkan berpuasa oleh dokter ahli, ibu tetap harus memperhatikan pola makan dan aktivitas selama berpuasa. Untuk tetap memperoleh ASI yang maksimal, berikut tips yang bisa dilakukan.1. Perbanyak Konsumsi Air Putih saat Sahur dan Berbuka
Cairan merupakan hal penting yang harus tetap terpenuhi bagi orang yang berpuasa. Terlebih untuk ibu menyusui, sehingga pastikan agar ibu tidak kekurangan cairan dalam tubuh karena jika hal ini terjadi dapat mempengaruhi produksi ASI yang tidak maksimal.Ibu yang mengalami dehidrasi dapat dikenali dengan gejala seperti mulut dan bibir kering, urin berwarna lebih gelap, sakit kepala, dan mudah lelah. Jika hal ini terjadi ibu, sebaiknya segera membatalkan puasa untuk kebaikan diri dan bayi.
2. Konsumsi Asupan Kaya Nutrisi dan Protein
Dengan mengonsumsi asupan yang kaya akan mineral, karbohidrat, protein, lemak, hingga vitamin melalui makanan seperti sayur-sayuran, daging ayam, buah, ikan salmon, dan kacang-kacangan, dapat meningkatkan produksi ASI selama berpuasa.Ibu menyusui setidaknya membutuhkan tambahan kalori sekitar 700 kkal/hari dengan rincian 500 kkal berasal dari makanan yang dikonsumsi dan 200 kkal berasa dari cadangan lemak di tubuh, sehingga penting bagi ibu untuk menjaga pola makan dan tidak melewatkan asupan tersebut baik saat sahur maupun berbuka.
3. Hindari Aktivitas yang Terlalu Berat
Dengan menjalani aktivitas yang terlalu berat tentunya energi yang diperlukan akan semakin besar. Jika hal ini terjadi, cadangan nutrisi yang disimpan sejak sahur akan terkuras dan ibu bakal kehilangan nutrisi yang mana ini akan berpengaruh pada produksi ASI selama berpuasa.Ibu akan menjadi lebih lemas dan ASI yang diproduksi akan kurang maksimal, baik dalam kuantitas maupun kualitas, sehingga sangat penting untuk menjaga aktivitas saat sedang berpuasa.
4. Menyediakan Stok ASI Cadangan
Menyediakan ASI cadangan dapat menjadi salah satu alternatif bagi ibu menyusui. Dengan menyiapkan ASI di saat berbuka dan sahur, ibu tidak perlu khawatir akan asupan ASI bagi bayinya.Namun, perlu diperhatikan metode penyimpanan ASI, dari tempat hingga suhu penyimpanan yang baik dan benar, agar nutrisi yang terkandung dalam ASI tidak rusak dan tetap higienis.
5. Istirahat yang Cukup
Selain menjaga asupan nutrisi dan aktivitas, ibu juga tetap harus memperhatikan pola istirahat yang cukup. Hindari aktivitas yang terpapar sinar matahari langsung terlalu sering. Segera mencari tempat berteduh atau istirahat jika dirasa mulai kelelahan. MG/Rihhadatul Aisy(tsa)