5 Hal yang Wajib Dihindari Agar THR Bisa Dikelola dengan Baik

Rabu, 27 Maret 2024 - 17:00 WIB
loading...
A A A
Namun, jika Anda memang sedang butuh HP atau laptop baru untuk kebutuhan kerja dan tidak mau THR ludes begitu saja, karena memenuhi kebutuhan, cobalah untuk memanfaatkan aplikasi fintech seperti Kredivo yang menyediakan layanan kredit online yang #Sefleksibelitu.

Kredivo memiliki fitur cicilan 3 bulan tanpa perlu bayar bunga, alias 0%. Jika dirasakan masih kurang panjang tenornya, Anda bisa memilih opsi cicilan 6 bulan atau 12 bulan dengan bunga hanya 1,99% saja perbulan.

Anda bisa menggunakan layanan kredit online dari Kredivo di Blibli, Lazada, Bukalapak, Erafone, iBox, Digimap, IKEA, Alfamart dan ribuan merchant online dan offline lainnya.

Daftarkan diri sebagai akun Premium Kredivo untuk mendapatkan seluruh layanan, serta dapatkan kesempatan untuk mendapatkan limit maksimal hingga Rp50 juta!

4. Tidak Memiliki Rencana Pengeluaran
Salah satu ciri seseorang bisa mengelola keuangan dengan baik adalah dengan melakukan perencanaan yang matang, yaitu dengan membuat anggaran pengeluaran. Salah satu cara untuk memastikan THR yang Anda gunakan efektif adalah dengan membuat daftar pengeluaran dari THR tersebut.

Anda bisa menyusun daftar pengeluaran data THR sebelum menerimanya, misalnya untuk kebutuhan mudik, untuk kebutuhan hidangan pada saat lebaran, sampai dengan untuk kebutuhan beli pakaian baru jika dibutuhkan.

5. Melewatkan Kesempatan Investasi
Momen lebaran hanya bisa dirasakan satu kali dalam satu tahun. Artinya momen tersebut justru harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan finansial di masa depan.

Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan lebaran, ada baiknya THR justru digunakan untuk berinvestasi misalnya lewat beberapa instrumen investasi konvensional maupun yang lebih modern lagi seperti instrumen reksadana ataupun saham.

Jika Anda sedang memilih atau mencari instrumen investasi yang tepat pahami resiko dan tujuan keuangan tersebut jangan sampai terbuai dengan rayuan dan bujukan imbal balik yang sangat tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi yang sudah ada. Hati-hati juga terhadap potensi investasi bodong dari beberapa koperasi yang selama ini menawarkan keuntungan lebih dari 10%.

Biasanya hal tersebut mengincar beberapa orang yang sudah memasuki masa pensiun. Alih-alih bisa pensiun dengan tenang, justru malah boncos karena terjebak bujukan rayuan investasi yang memiliki imbal balik yang tinggi padahal sebetulnya bodong.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)