Jangan Cium dan Cubit Pipi Bayi saat Lebaran, Begini Penjelasan Dokter

Kamis, 04 April 2024 - 13:03 WIB
loading...
Jangan Cium dan Cubit Pipi Bayi saat Lebaran, Begini Penjelasan Dokter
Saat Lebaran, banyak orang mencium, bahkan mencubit bayi dengan gemas. Namun, ini tidak disarankan dokter. Foto/ healths hots
A A A
JAKARTA - Di momen Lebaran, kebanyakan orang saling cium tangan terlebih kepada orang yang lebih tua. Tapi, lain cerita jika ada bayi, mereka biasanya mecium dan bahkan, mencubitnya dengan gemas.

Kebiasaan ini pun baiknya dihindari pada Lebaran kali ini, kenapa? Dokter memberi penjelasan bahwa saat ini banyak virus yang berkembang. Dokter Anak Ardi Santoso, SpA menjelaskan, cium-cium bayi bisa meningkatkan risiko sakit pada bayi tersebut.



"Di Lebaran nanti, kalau ketemu bayi atau-anak kecil, mohon maaf jangan cium cium. Walau gak sakit, mungkin saja tangan kotor, nanti si bayi ketularan sakit," ungkap dr Ardi, dikutip dari video edukasinya di Instagram @ardisantoso, Kamis (4/4/2024).

Kalau nekat cium-cium bayi di momen Lebaran, bayi atau anak-anak bisa batuk atau sakit. Makanya, jangan cium-cium bayi saat Lebaran.

Selain jangan cium, jangan asal gendong juga. Saran tersebut disampaikan dr Ardi dengan harapan meminimalisir bayi sakit setelah Lebaran.

"Jangan cium, jangan gendong. Sayang boleh, ngeliat boleh. Jadi, gantinya apa? Kasih THR saja," jelasnya.

Di kesempatan tersebut, dr Ardi juga mengimbau kepada semua orang agar pakai masker jika sedang batuk atau pilek. Ini penting dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ke orang lain.

"Kalau lagi batuk pilek, Lebaran nanti pakai masker, ya, biar gak menularkan ke yang lainnya," kata dr Ardi.

"Virus masih banyak. (Sekarang) Lagi musim kayak gini, ada virus influenza, Covid, RSV juga ada, pokoknya banyak virus," kata dia lagi.



Dokter Ardi mengatakan, virus itu dapat menular lewat percikan ludah. Jadi, kalau lagi batuk pilek sangat dianjurkan pakai masker.

"Masker sekarang lucu-lucu, kok. jangan sampai takut gaya (hanya karena pakai masker), masker warna warni juga sudah banyak," ungkapnya.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1281 seconds (0.1#10.140)