10 Tradisi Lebaran di Arab Saudi, Tukar Hadiah hingga Beli Perhiasan Baru
loading...
A
A
A
ARAB SAUDI - Tradisi Lebaran di Arab Saudi memiliki beberapa perbedaan dengan negara-negara lain yang mayoritas penduduknya Muslim. Arab Saudi adalah negara yang kaya akan tradisi Islam dan memiliki perbedaan budaya yang cukup signifikan dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya.
Di Arab Saudi, Lebaran atau Idul Fitri disebut sebagai Eid al-Fitr. Beberapa tradisi Lebaran yang umum dilakukan di Arab Saudi selama Hari Raya ini seperti menggelar perayaan selama empat hari. Di mana mereka akan memulainya dengan salat Idul Fitri di masjid.
Seperti di negara-negara lain, makanan khas juga menjadi bagian dari perayaan Lebaran di Arab Saudi. Makanan khas Idul Fitri di sini termasuk hidangan-hidangan Timur Tengah, seperti daging kambing panggang, nasi mandi, kabsa, dan berbagai macam kue kering yang manis.
Berikut tradisi Lebaran di Arab Saudi dilansir dari Saudi Times, Jumat (5/4/2024).
Warga Arab Saudi biasanya merayakan Lebaran selama empat hari. Di mana sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta diliburkan pada lima hari terakhir bulan Ramadan dan kemudian selama empat hari Idul Fitri.
Kemeriahan Lebaran diawali dengan salat Idul Fitri sebanyak dua rakaat. Salat dimulai pagi-pagi setelah salat Subuh dan setiap orang yang datang untuk salat mengenakan pakaian terbaiknya.
Usai salat yang berakhir sekitar pukul 09.00, sebagian keluarga di Arab Saudi mempunyai tradisi sarapan pagi bersama kemudian tidur untuk bersiap menghadapi hari.
Dalam persiapan menyambut Lebaran, warga Arab Saudi membeli baju dan perhiasan terbaik. Mereka juga mengunjungi penata rambut dan tukang cukur untuk memastikan penampilan terbaik mereka.
Perayaan Lebaran seperti halnya Ramadan, ada di mana-mana, dengan jalanan yang terang benderang dan rumah-rumah, toko-toko, dan mal-mal dihiasi dengan dekorasi yang meriah.
Setiap rumah di Arab Saudi akan mempersiapkan diri untuk menyambut tamu dengan jus, coklat, dan manisan.
Selama Lebaran, keluarga berkumpul untuk menikmati kebersamaan satu sama lain dan menetapkan rencana kunjungan untuk kakek-nenek, bibi, paman, dan kerabat lainnya. Di mana anggota keluarga yang lebih muda mengunjungi orang yang lebih tua selama dua hari pertama.
Biasanya rumah kakek dan nenek, paman yang lebih tua, dan bibi, adalah yang pertama kali dikunjungi. Mereka tidak akan mengunjungi orang lain kecuali orang tuanya, dan itu dilakukan pada malam hari ketika waktu berkunjung telah usai.
Jam berkunjung biasanya dimulai pada sore hari dan berlangsung hingga menjelang malam hari. Setelah itu, keluarga menghabiskan waktu bersama baik di rumah atau pergi ke restoran.
Tradisi yang tersebar luas saat Lebaran di Arab Saudi adalah tukar menukar hadiah kepada orang tua dan saudara kandung. Nabi Muhammad mendorong praktik ini, dengan mengatakan, “Berilah hadiah satu sama lain, maka kalian akan saling mencintai.”
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
Di Arab Saudi, Lebaran atau Idul Fitri disebut sebagai Eid al-Fitr. Beberapa tradisi Lebaran yang umum dilakukan di Arab Saudi selama Hari Raya ini seperti menggelar perayaan selama empat hari. Di mana mereka akan memulainya dengan salat Idul Fitri di masjid.
Seperti di negara-negara lain, makanan khas juga menjadi bagian dari perayaan Lebaran di Arab Saudi. Makanan khas Idul Fitri di sini termasuk hidangan-hidangan Timur Tengah, seperti daging kambing panggang, nasi mandi, kabsa, dan berbagai macam kue kering yang manis.
Tradisi Lebaran di Arab Saudi
Berikut tradisi Lebaran di Arab Saudi dilansir dari Saudi Times, Jumat (5/4/2024).
1. Perayaan selama Empat Hari
Warga Arab Saudi biasanya merayakan Lebaran selama empat hari. Di mana sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta diliburkan pada lima hari terakhir bulan Ramadan dan kemudian selama empat hari Idul Fitri.
2. Salat Idul Fitri
Kemeriahan Lebaran diawali dengan salat Idul Fitri sebanyak dua rakaat. Salat dimulai pagi-pagi setelah salat Subuh dan setiap orang yang datang untuk salat mengenakan pakaian terbaiknya.
3. Sarapan Bersama
Usai salat yang berakhir sekitar pukul 09.00, sebagian keluarga di Arab Saudi mempunyai tradisi sarapan pagi bersama kemudian tidur untuk bersiap menghadapi hari.
4. Perhiasan dan Baju Baru
Dalam persiapan menyambut Lebaran, warga Arab Saudi membeli baju dan perhiasan terbaik. Mereka juga mengunjungi penata rambut dan tukang cukur untuk memastikan penampilan terbaik mereka.
5. Dekorasi Meriah
Perayaan Lebaran seperti halnya Ramadan, ada di mana-mana, dengan jalanan yang terang benderang dan rumah-rumah, toko-toko, dan mal-mal dihiasi dengan dekorasi yang meriah.
6. Manisan untuk Tamu
Setiap rumah di Arab Saudi akan mempersiapkan diri untuk menyambut tamu dengan jus, coklat, dan manisan.
7. Berkunjung ke Rumah Keluarga
Selama Lebaran, keluarga berkumpul untuk menikmati kebersamaan satu sama lain dan menetapkan rencana kunjungan untuk kakek-nenek, bibi, paman, dan kerabat lainnya. Di mana anggota keluarga yang lebih muda mengunjungi orang yang lebih tua selama dua hari pertama.
8. Mengunjungi Keluarga yang Lebih Tua
Biasanya rumah kakek dan nenek, paman yang lebih tua, dan bibi, adalah yang pertama kali dikunjungi. Mereka tidak akan mengunjungi orang lain kecuali orang tuanya, dan itu dilakukan pada malam hari ketika waktu berkunjung telah usai.
9. Jam Berkunjung
Jam berkunjung biasanya dimulai pada sore hari dan berlangsung hingga menjelang malam hari. Setelah itu, keluarga menghabiskan waktu bersama baik di rumah atau pergi ke restoran.
10. Bertukar Hadiah
Tradisi yang tersebar luas saat Lebaran di Arab Saudi adalah tukar menukar hadiah kepada orang tua dan saudara kandung. Nabi Muhammad mendorong praktik ini, dengan mengatakan, “Berilah hadiah satu sama lain, maka kalian akan saling mencintai.”
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
(dra)