Mengenal Pneumotoraks, Kondisi yang Diidap Winter Aespa hingga Dioperasi

Sabtu, 13 April 2024 - 10:30 WIB
loading...
Mengenal Pneumotoraks, Kondisi yang Diidap Winter Aespa hingga Dioperasi
Winter Aespa mengidap pneumotoraks hingga mengharuskan menjalani operasi. SM Entertainment menyebut Winter saat ini tengah pemulihan sebelum comeback. Foto/Soompi
A A A
JAKARTA - Winter Aespa mengidap pneumotoraks hingga mengharuskan menjalani operasi pada Kamis, 11 April 2024 di salah satu rumah sakit di Seoul, Korea. SM Entertainment selaku agensi pun menyebut bahwa Winter saat ini tengah pemulihan sebelum comeback dengan grupnya.

Winter dilaporkan membutuhkan waktu pemulihan hingga dua bulan setelah menjalani operasi pneumotoraks . Sedangkan untuk rawat inap, memerlukan waktu dua hingga tiga hari setelah operasi.

Dilansir dari Cleveland Clinic, Sabtu (13/4/2024), pneumotoraks merupakan kondisi ketika ada udara di ruang antara dinding dada dan paru-paru (ruang pleura).

Udara di rongga pleura dapat menumpuk dan menekan paru-paru, sehingga menyebabkan paru-paru kolaps sebagian atau seluruhnya. Oleh karena itulah penyakit ini disebut juga dengan paru-paru kolaps.



Mengenal Pneumotoraks, Kondisi yang Diidap Winter Aespa hingga Dioperasi

Foto/Soompi

Pneumotoraks ini juga terbagi kedalam dua jenis, yaitu pneumotoraks spontan dan traumatis. Pneumotoraks spontan biasanya terjadi ketika paru-paru yang kolaps tanpa adanya cedera. Bisa jadi karena penyakit paru-paru bawaan.

Sementara itu, pneumotoraks traumatis umumnya terjadi lantaran adanya cedera dan prosedur medis lainnya yang bisa membuat paru-paru kolaps.

Beberapa gejala yang muncul biasanya ditandai dengan nyeri dada di satu sisi. Terutama saat mengambil napas, batuk, napas cepat, detak jantung cepat, dan juga kelelahan.

Tak cuma itu, pneumotoraks juga biasanya disertai dengan sesak napas (dispnea), serta kulit, bibir atau kuku kebiruan (sianosis).



Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengidap pneumotoraks. Seperti memiliki permasalahan paru-paru yakni asma, radang paru-paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit pembuluh darah kolagen, fibrosis kistik, dan penyakit paru lainnya.

Sementara itu, beberapa faktor eksternal seperti trauma benda tumpul, luka tembak, luka tusuk, hingga prosedur medis, seperti blok saraf juga bisa memicu terjadinya pneumotoraks.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1388 seconds (0.1#10.140)