Gejala Flu Singapura, Waspada jika si Kecil Sariawan
loading...
A
A
A
JAKARTA – Gejala flu singapura perlu diwaspadai. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang disebut enterovirus. Umumnya menyerang si Kecil yang berusia di bawah 10 tahun, meski tidak menutup kemungkinan orang dewasa bisa mengidapnya.
Dikutip morinaga, flu Singapura dikenal sebagai penyakit tangan, kaki dan mulut. Daya tahan tubuh yang belum sekuat orang dewasa dan minimnya pengetahuan akan pentingnya mencuci tangan menjadi dua faktor flu Singapura lebih banyak menyerang anak-anak.
Faktor lain yang juga berperan adalah cuaca. Beberapa penelitian yang dilakukan di Singapura, Hong Kong, dan Jepang menemukan bahwa penyakit ini lebih mudah menular di tempat yang suhunya panas, kelembapannya tinggi dan anginnya kencang. Anda pun perlu memerhatikan gejalanya untuk pencegahan penyakit ini
Lalu akan muncul sariawan di mulut anak, tepatnya pada 1-2 hari setelah demam timbul. Biasanya rasa sakit akibat sariawan akan membuat anak malas makan. Setelah munculnya sariawan, muncul ruam merah di tangan dan kaki.
Komplikasi paling umum dari flu Singapura adalah dehidrasi. Biasanya anak akan menolak makan dan minum karena sakit sariawan. Jika hal ini terjadi, segera bawa ia ke dokter. Mungkin anak membutuhkan asupan cairan melalui infus.
Meski gejalanya ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya, penyakit ini menjadi momok bagi Bunda karena maag yang ditimbulkannya membuat anak mogok makan.
Meski begitu, dokter bisa memberikan obat-obatan untuk meredakan gejalanya agar Si Kecil merasa lebih nyaman dan mau makan. Perawatan diri yang dapat dilakukan di rumah antara lain:
Memberikan makanan atau sup yang lembut agar anak mudah menelannya. Bunda juga bisa memberikan anak nutrisi cair tambahan yang mengandung nukleotida dan laktoferin. Nukleotida merupakan protein yang dibutuhkan tubuh untuk mampu memperkuat kekebalan terhadap infeksi. Nukleotida juga akan membantu membentuk metabolisme tubuh yang baik.
Sedangkan laktoferin berfungsi sebagai antimikroba dan pengatur sistem kekebalan tubuh. Dengan daya tahan tubuh yang maksimal, Si Kecil tidak akan tertular virus dan bakteri lebih parah.
Dikutip morinaga, flu Singapura dikenal sebagai penyakit tangan, kaki dan mulut. Daya tahan tubuh yang belum sekuat orang dewasa dan minimnya pengetahuan akan pentingnya mencuci tangan menjadi dua faktor flu Singapura lebih banyak menyerang anak-anak.
Faktor lain yang juga berperan adalah cuaca. Beberapa penelitian yang dilakukan di Singapura, Hong Kong, dan Jepang menemukan bahwa penyakit ini lebih mudah menular di tempat yang suhunya panas, kelembapannya tinggi dan anginnya kencang. Anda pun perlu memerhatikan gejalanya untuk pencegahan penyakit ini
Gejala Flu Singapura
Masa inkubasi virus flu singapura berlangsung selama 3-6 hari. Gejala pertama yang biasanya muncul adalah demam yang kemudian disusul nyeri menelan, penurunan nafsu makan, dan lemas.Lalu akan muncul sariawan di mulut anak, tepatnya pada 1-2 hari setelah demam timbul. Biasanya rasa sakit akibat sariawan akan membuat anak malas makan. Setelah munculnya sariawan, muncul ruam merah di tangan dan kaki.
Komplikasi paling umum dari flu Singapura adalah dehidrasi. Biasanya anak akan menolak makan dan minum karena sakit sariawan. Jika hal ini terjadi, segera bawa ia ke dokter. Mungkin anak membutuhkan asupan cairan melalui infus.
Meski gejalanya ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya, penyakit ini menjadi momok bagi Bunda karena maag yang ditimbulkannya membuat anak mogok makan.
Bagaimana pengobatan Flu Singapura?
Tidak ada terapi khusus untuk menyembuhkan penyakit ini, karena penyebabnya adalah infeksi virus. Anak tidak membutuhkan antibiotik dan penyakitnya bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari.Meski begitu, dokter bisa memberikan obat-obatan untuk meredakan gejalanya agar Si Kecil merasa lebih nyaman dan mau makan. Perawatan diri yang dapat dilakukan di rumah antara lain:
Memberikan makanan atau sup yang lembut agar anak mudah menelannya. Bunda juga bisa memberikan anak nutrisi cair tambahan yang mengandung nukleotida dan laktoferin. Nukleotida merupakan protein yang dibutuhkan tubuh untuk mampu memperkuat kekebalan terhadap infeksi. Nukleotida juga akan membantu membentuk metabolisme tubuh yang baik.
Sedangkan laktoferin berfungsi sebagai antimikroba dan pengatur sistem kekebalan tubuh. Dengan daya tahan tubuh yang maksimal, Si Kecil tidak akan tertular virus dan bakteri lebih parah.