Martha Asli Kecam Serial Baby Reindeer, Klaim Jadi Korban Penguntitan Richard Gadd

Selasa, 30 April 2024 - 23:00 WIB
loading...
Martha Asli Kecam Serial Baby Reindeer, Klaim Jadi Korban Penguntitan Richard Gadd
Martha asli dari serial Baby Reindeer buka suara setelah acara tersebut sukses ditayangkan Netflix. Ia mengklaim sebagai korban penguntitan dari Richard Gadd. Foto/Forbes
A A A
JAKARTA - Martha asli, terduga penguntit di kehidupan nyata dari serial Baby Reindeer buka suara setelah acara tersebut sukses ditayangkan di Netflix. Ia mengklaim sebagai korban penguntitan dari Richard Gadd.

Seorang wanita yang tidak disebutkan namanya, yang mengaku sebagai inspirasi di balik Martha Gunning dalam Baby Reindeer , mengatakan kepada Daily Mail bahwa ia sedang mempertimbangkan mengambil langkah hukum atas pencemaran nama baik setelah dirilisnya proyek Richard Gadd tersebut.

Baby Reindeer sendiri terinspirasi dari peristiwa penguntitan di kehidupan nyata Richard Gadd. Di mana serial itu menceritakan Donny Dunn, seorang komedian yang bertemu dengan seorang wanita kesepian bernama Martha Gunning di bar tempatnya bekerja.

Keduanya bertemu secara kebetulan, yang mana Dunn menawarinya secangkir teh gratis. Setelah beberapa bulan kemudian, Martha berubah menjadi penguntit yang berbahaya. Selama beberapa tahun, ia mengiriminya lebih dari 41 ribu email, 744 tweet, 100 halaman surat, dan 350 jam pesan suara.

Martha Asli Kecam Serial Baby Reindeer, Klaim Jadi Korban Penguntitan Richard Gadd

Foto/Mirror



Martha Asli Kecam Serial Baby Reindeer, Klaim Jadi Korban Penguntitan Richard Gadd

Foto/Imdb

Saat berbicara dengan Daily Mail, wanita tersebut mengecam serial Baby Reindeer. Ia bersikeras bahwa Gadd yang sebenarnya terobsesi dengannya. “Dia menggunakan Baby Reindeer untuk menguntitku sekarang. Saya korbannya. Dia menulis acara berdarah tentang saya," kata wanita itu.

"Saya adalah korban di sini, bukan Richard Gadd. Saya mendapat ancaman pembunuhan akibat acaranya meskipun faktanya banyak hal yang dia klaim tidak benar," sambungnya dilansir dari The Hollywood Reporter, Selasa (30/4/2024).

Sementara itu, saat wawancara dengan Scottish Sun, wanita tersebut secara terang-terangan mengecam Netflix.

"Saya punya tuntutan terhadap Netflix karena ini dianggap sebagai bagian dari kisah nyata. Orang-orang mungkin mengatakan saya adalah pembunuh massal. Ini tidak bisa dilanjutkan," jelasnya dilansir dari Mirror.



"Seseorang di dunia maya berkata, 'Jika saya menemukanmu, saya akan membunuhmu'. Seorang pria di Carolina Utara mengatakan bahwa dia dan orang lain akan menguntit saya
seolah-olah saya seharusnya menguntit Gadd," lanjutnya.

Di sisi lain, kepada Daily Record, wanita tersebut mengaku tidak ingin berhubungan lagi dengan Gadd dan melanjutkan hidupnya dengan tenang. Ia bahkan menyebut Gadd sebagai mimpi buruknya.

"Saya ingin mengakhiri masalah ini. Saya tidak ingin berurusan lagi dengannya. Dia adalah mimpi buruk. Saya hanya ingin melanjutkan hidup saya," ujarnya.

"Adegan saya di kafe bersamanya yang ditunjukkan kepada saya, tidak terjadi," tambahnya.



Meskipun Netflix menyebut acara tersebut sebagai kisah nyata, Gadd sebelumnya menjelaskan bahwa dia tidak dapat menceritakan kisah sebenarnya karena alasan hukum dan artistik. Ia juga menyatakan harus mengambil perlindungan.

Gadd bahkan meminta para pengikutnya di media sosial untuk berhenti mencoba menyimpulkan karakter Baby Reindeer di kehidupan nyata. Termasuk penulis TV sukses yang membimbing Donny hanya untuk memanfaatkannya.

"Orang-orang yang saya cintai, pernah bekerja sama, dan kagumi (termasuk Sean Foley) secara tidak adil terjebak dalam spekulasi. Tolong jangan berspekulasi tentang siapa saja orang-orang di kehidupan nyata. Bukan itu inti dari pertunjukan kami," tulis Gadd di Instagram Story.

Muflihati Chairunnisa
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2843 seconds (0.1#10.140)