7 Penyakit Paling Mematikan di Dunia, Kenali Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketika bicara penyakit paling mematikan di dunia, akan tertuju pada penyakit yang cepat sembuh dan tidak dapat disembuhkan. Namun, banyak dari jenis penyakit ini bahkan tidak masuk dalam 10 besar penyebab kematian di seluruh dunia.
Pada dasarnya, penyakit paling mematikan di dunia beberapa di antaranya dapat dicegah. Seperti halnya dengan perawatan medis yang tepat, pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan menghindari faktor risiko tertentu seperti merokok dan polusi udara.
Selain itu, peran pencegahan dan perawatan kesehatan yang berkualitas sangat penting dalam mengurangi dampak penyakit-penyakit ini. Hanya saja, faktor-faktor yang tidak dapat dicegah mencakup tempat tinggal seseorang, akses terhadap layanan pencegahan, dan kualitas layanan kesehatan, yang semuanya merupakan faktor risiko.
Berikut penyakit paling mematikan di dunia dilansir dari Stars Insider, Kamis (2/5/2024).
Penyakit paling mematikan di dunia adalah penyakit arteri koroner (CAD). Dikenal juga sebagai penyakit jantung iskemik, penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menyempit. CAD yang tidak diobati dapat menyebabkan nyeri dada, gagal jantung, dan aritmia.
Faktor risiko penyakit ini antara lain tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, riwayat keluarga, diabetes, merokok, dan kelebihan berat badan. Penyakit ini dapat dicegah dengan pengobatan dan dengan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan jantung. Termasuk olahraga teratur, menjaga berat badan sedang, dan mengonsumsi makanan seimbang.
Stroke terjadi ketika arteri di otak tersumbat atau bocor. Hal ini menyebabkan sel-sel otak yang kekurangan oksigen mulai mati dalam beberapa menit. Selama stroke, Anda tiba-tiba merasakan mati rasa dan kebingungan atau kesulitan berjalan dan melihat.
Jika tidak ditangani, stroke dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang. Namun orang yang menerima pengobatan dalam waktu tiga jam setelah terkena stroke memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami kecacatan. Merokok, riwayat keluarga dengan stroke, dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang umum. Faktor ini dapat diturunkan dengan perawatan pencegahan, pengobatan, dan perubahan gaya hidup.
Infeksi saluran pernapasan bawah adalah infeksi pada saluran udara dan paru-paru Anda. Penyakit ini bisa disebabkan oleh influenza, pneumonia, bronkitis, atau tuberkulosis (TB).
Merokok, riwayat keluarga dengan stroke, dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang umum. Namun, faktor-faktor ini dapat diturunkan dengan perawatan pencegahan, pengobatan, dan perubahan gaya hidup. Batuk merupakan gejala utama infeksi saluran pernapasan bawah. Ini menyebabkan dahak darah. Anda juga mengalami demam, berkeringat, menggigil, sesak napas, mengi, dan rasa sesak di dada.
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru progresif jangka panjang yang membuat sulit bernapas. Bronkitis kronis dan emfisema adalah jenis PPOK.
Faktor risiko PPOK antara lain merokok atau perokok pasif, asap bahan kimia, riwayat keluarga, atau infeksi saluran pernapasan saat masih kecil. Tidak ada obat untuk PPOK, namun perkembangannya dapat diperlambat dengan pengobatan. Selain itu, cara terbaik untuk mencegah PPOK adalah dengan berhenti merokok dan menghindari asap rokok serta bahan pengiritasi paru-paru lainnya.
Kanker pernapasan termasuk kanker trakea, laring, bronkus, dan paru-paru. Penyebab utamanya kanker pernapasan adalah merokok, perokok pasif, dan racun lingkungan. Namun, polutan rumah tangga, seperti bahan bakar dan jamur, juga berkontribusi.
Selain menghindari asap dan produk tembakau, tidak ada cara lain yang diketahui untuk mencegah kanker paru-paru. Namun, pemindaian paru-paru rutin dan deteksi dini dapat menghasilkan pengobatan yang lebih efektif dan gambaran yang lebih baik.
Diabetes memengaruhi produksi atau penggunaan insulin. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak mampu memproduksi insulin. Diabetes jenis ini diyakini disebabkan oleh reaksi autoimun. Pada diabetes tipe 2, pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau insulin tidak dapat digunakan secara efektif. Tipe ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik.
Seiring berjalannya waktu, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti gangguan penyembuhan luka, gagal ginjal, dan kebutaan. Meskipun diabetes tidak selalu dapat dicegah, Anda dapat mengontrol keparahan gejalanya dengan berolahraga secara teratur dan mengikuti pola makan yang sehat.
Penyakit Alzheimer adalah penyakit progresif yang merusak ingatan, mengganggu pengambilan keputusan, dan mengganggu fungsi kognitif normal. Penyakit ini dimulai dengan menyebabkan masalah ingatan ringan, kesulitan mengingat informasi, dan tergelincir dalam ingatan.
Seiring waktu, penyakit ini berkembang, dan Anda mungkin tidak memiliki ingatan untuk jangka waktu yang lama. Saat ini, tidak ada cara untuk mencegah Alzheimer, dan para peneliti tidak yakin mengapa beberapa orang mengidap penyakit ini dan yang lainnya tidak.
Pada dasarnya, penyakit paling mematikan di dunia beberapa di antaranya dapat dicegah. Seperti halnya dengan perawatan medis yang tepat, pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan menghindari faktor risiko tertentu seperti merokok dan polusi udara.
Selain itu, peran pencegahan dan perawatan kesehatan yang berkualitas sangat penting dalam mengurangi dampak penyakit-penyakit ini. Hanya saja, faktor-faktor yang tidak dapat dicegah mencakup tempat tinggal seseorang, akses terhadap layanan pencegahan, dan kualitas layanan kesehatan, yang semuanya merupakan faktor risiko.
Penyakit Paling Mematikan di Dunia
Berikut penyakit paling mematikan di dunia dilansir dari Stars Insider, Kamis (2/5/2024).
1. Penyakit Jantung Iskemik atau Penyakit Arteri Koroner
Penyakit paling mematikan di dunia adalah penyakit arteri koroner (CAD). Dikenal juga sebagai penyakit jantung iskemik, penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menyempit. CAD yang tidak diobati dapat menyebabkan nyeri dada, gagal jantung, dan aritmia.
Faktor risiko penyakit ini antara lain tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, riwayat keluarga, diabetes, merokok, dan kelebihan berat badan. Penyakit ini dapat dicegah dengan pengobatan dan dengan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan jantung. Termasuk olahraga teratur, menjaga berat badan sedang, dan mengonsumsi makanan seimbang.
2. Stroke
Stroke terjadi ketika arteri di otak tersumbat atau bocor. Hal ini menyebabkan sel-sel otak yang kekurangan oksigen mulai mati dalam beberapa menit. Selama stroke, Anda tiba-tiba merasakan mati rasa dan kebingungan atau kesulitan berjalan dan melihat.
Jika tidak ditangani, stroke dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang. Namun orang yang menerima pengobatan dalam waktu tiga jam setelah terkena stroke memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami kecacatan. Merokok, riwayat keluarga dengan stroke, dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang umum. Faktor ini dapat diturunkan dengan perawatan pencegahan, pengobatan, dan perubahan gaya hidup.
3. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah
Infeksi saluran pernapasan bawah adalah infeksi pada saluran udara dan paru-paru Anda. Penyakit ini bisa disebabkan oleh influenza, pneumonia, bronkitis, atau tuberkulosis (TB).
Merokok, riwayat keluarga dengan stroke, dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang umum. Namun, faktor-faktor ini dapat diturunkan dengan perawatan pencegahan, pengobatan, dan perubahan gaya hidup. Batuk merupakan gejala utama infeksi saluran pernapasan bawah. Ini menyebabkan dahak darah. Anda juga mengalami demam, berkeringat, menggigil, sesak napas, mengi, dan rasa sesak di dada.
4. PPOK
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru progresif jangka panjang yang membuat sulit bernapas. Bronkitis kronis dan emfisema adalah jenis PPOK.
Faktor risiko PPOK antara lain merokok atau perokok pasif, asap bahan kimia, riwayat keluarga, atau infeksi saluran pernapasan saat masih kecil. Tidak ada obat untuk PPOK, namun perkembangannya dapat diperlambat dengan pengobatan. Selain itu, cara terbaik untuk mencegah PPOK adalah dengan berhenti merokok dan menghindari asap rokok serta bahan pengiritasi paru-paru lainnya.
5. Kanker Pernapasan
Kanker pernapasan termasuk kanker trakea, laring, bronkus, dan paru-paru. Penyebab utamanya kanker pernapasan adalah merokok, perokok pasif, dan racun lingkungan. Namun, polutan rumah tangga, seperti bahan bakar dan jamur, juga berkontribusi.
Selain menghindari asap dan produk tembakau, tidak ada cara lain yang diketahui untuk mencegah kanker paru-paru. Namun, pemindaian paru-paru rutin dan deteksi dini dapat menghasilkan pengobatan yang lebih efektif dan gambaran yang lebih baik.
6. Diabetes
Diabetes memengaruhi produksi atau penggunaan insulin. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak mampu memproduksi insulin. Diabetes jenis ini diyakini disebabkan oleh reaksi autoimun. Pada diabetes tipe 2, pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau insulin tidak dapat digunakan secara efektif. Tipe ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik.
Seiring berjalannya waktu, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti gangguan penyembuhan luka, gagal ginjal, dan kebutaan. Meskipun diabetes tidak selalu dapat dicegah, Anda dapat mengontrol keparahan gejalanya dengan berolahraga secara teratur dan mengikuti pola makan yang sehat.
7. Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyakit progresif yang merusak ingatan, mengganggu pengambilan keputusan, dan mengganggu fungsi kognitif normal. Penyakit ini dimulai dengan menyebabkan masalah ingatan ringan, kesulitan mengingat informasi, dan tergelincir dalam ingatan.
Seiring waktu, penyakit ini berkembang, dan Anda mungkin tidak memiliki ingatan untuk jangka waktu yang lama. Saat ini, tidak ada cara untuk mencegah Alzheimer, dan para peneliti tidak yakin mengapa beberapa orang mengidap penyakit ini dan yang lainnya tidak.
(dra)