7 Film Indonesia yang Diangkat dari Kisah Nyata, Viral dan Sukses Raih Penghargaan

Selasa, 21 Mei 2024 - 10:10 WIB
loading...
A A A
Baca Juga: Vina: Sebelum 7 Hari, Film dari Kisah Nyata yang Suarakan Keadilan

3. KKN di Desa Penari (2022)

Film ini mengisahkan sekelompok mahasiswa yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil. Namun, apa yang seharusnya menjadi pengalaman belajar yang bermanfaat berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka terlibat dalam misteri yang menyeramkan di desa tersebut. Para mahasiswa ini harus menghadapi berbagai kejadian supernatural yang mengancam nyawa mereka satu per satu.

Film ini diperankan oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, dan Fajar Nugraha. Film ini sebenarnya telah direncanakan rilis pada 19 Maret 2020 dan 24 Februari 2022, namun kedua tanggal tersebut harus dibatalkan karena dampak pandemi Covid-19 yang meluas. Namun, setelah penantian panjang, KKN di Desa Penari akhirnya tiba di bioskop pada 2022.

Pada 2009, enam mahasiswa yaitu Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu, memutuskan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil di Jawa Timur. Pak Prabu, sang kepala desa, sudah memperingatkan mereka untuk tidak melewati batas gapura terlarang yang membatasi desa dengan hutan bernama Tapak Tilas. Namun, beberapa hari setelah kedatangan mereka, keanehan mulai terjadi. Nur dan Widya dihantui oleh makhluk hitam dan wanita berpakaian tari Jawa saat hendak mandi.

Pada malam kedua, Widya mengalami kerasukan dan menari Jawa tanpa sadar. Nur, yang sering pusing, menemui Mbah Buyut, dukun desa, yang memberi tahu bahwa sesosok nenek mengikuti Nur.

Nur menemukan bahwa Bima dan Ayu menjadikan Tapak Tilas tempat mereka bersetubuh secara rahasia. Sementara itu, Widya dan Wahyu tersesat di hutan dan menemukan makanan yang ternyata adalah bangkai monyet. Nur menyalahkan Bima karena perbuatannya, namun Ayu mengaku bahwa dia yang menaruh gelang pada Widya. Nur dirasuki oleh sang nenek yang memperingatkan tentang bahaya, sementara Bima ditemukan telanjang dan sekarat di Tapak Tilas.

Mbah Buyut mengungkapkan bahwa arwah Dawu menghantui desa. Ayu dan Bima menderita akibat perzinaan mereka, dan sukma mereka terperangkap di dunia arwah.

4. Habibie & Ainun

Film ini bergenre biografi yang menggambarkan kisah hidup Presiden Republik Indonesia ke-3, BJ Habibie, dan istrinya, Hasri Ainun Habibie. Film ini diangkat ke bioskop pada 20 Desember 2012. Pada Festival Film Indonesia 2013, Habibie & Ainun meraih tiga penghargaan, termasuk Aktor Terbaik yang diraih oleh Reza Rahadian.

Rudy Habibie, seorang jenius dalam bidang pesawat terbang, memiliki impian besar untuk berbakti kepada bangsa Indonesia dengan menciptakan pesawat terbang yang akan menyatukan Nusantara. Sementara itu, Ainun, seorang dokter muda yang cerdas, memiliki jalur karier yang terbuka lebar di depannya.

Pada 1962, keduanya bertemu kembali di Bandung setelah sekian lama tidak bertemu. Habibie langsung jatuh cinta pada Ainun, yang baginya begitu manis seperti gula. Namun, Ainun tidak hanya jatuh cinta pada Habibie, tetapi juga pada visi dan mimpi besar yang dimiliki olehnya. Mereka kemudian menikah dan pergi ke Jerman.

5. Danur (2017)

Serial film horor yang dikenal sebagai Danur Universe telah menciptakan gelombang ketakutan sejak kemunculannya. Diproduksi oleh MD Pictures, waralaba ini dimulai dengan film Danur: I Can See Ghosts pada 2017. Film ini diadaptasi dari buku karya Risa Saraswati, Gerbang Dialog Danur, yang mengisahkan pengalaman pribadinya sebagai seorang gadis indigo. Kesuksesan besar diraih oleh film ini, yang dibintangi oleh Prilly Latuconsina.


6. Laskar Pelangi (2005)

Laskar Pelangi diadaptasi dari novel. Novel ini bukan novel biasa, melainkan karya epik yang menggambarkan perjuangan dan persahabatan anak-anak Belitung. Andrea Hirata menciptakan kisah yang menginspirasi ini, yang pertama kali diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada 2005.

Novel ini mengisahkan tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah di sekolah Muhammadiyah di Belitung. Meskipun menghadapi keterbatasan, semangat dan tekad mereka tidak pernah padam. Mereka menyebut diri sebagai Laskar Pelangi, bersekolah dari SD hingga SMP di kelas yang sama, dan berusaha untuk mencapai hal yang lebih baik.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)