Sebelum Meninggal, Frankie Banali Sudah Siapkan Pemakaman seperti Ronnie James Dio
loading...
A
A
A
LOS ANGELES - Frankie Banali, drummer band penyabet multi platinum Quiet Riot, akan mendapatkan pemakaman yang serupa dengan rocker-rocker legendaris lainnya, terutama Ronnie James Dio dan Jimmy Bain --bassis band Dio dan Rainbow. Hal ini sebagaimana diungkapkan janda Banali, Regina dalam podcast Trunk Nation With Eddie Trunk di SiriusXM, Sabtu (22/8).
(Baca juga: Sederet Rocker Dunia Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Frankie Banali )
Seperti diketahui, Banali mengembuskan napas terakhir di usia 68 tahun, setelah berjuang dengan kanker pankreas stadium IV sejak 17 April 2019. Banali didiagnosis menderita kanker pankreas setelah pergi ke ruang gawat darurat karena sesak napas, nyeri kaki, dan kehilangan tenaga.
Rocker kelahiran 14 November 1951 itu tutup usia di hadapan istrinya, Regina dan putrinya, Ashley di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 20 Agustus 2020 waktu setempat.
Menurut penuturan Regina, Banali sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk pemakamannya sebelum meninggal dunia. "Lucunya, dia telah membeli dan membayar dan merencanakan seluruh servisnya di (pemakaman di Los Angeles) Forest Lawn sebelum didiagnosis (kanker)," ungkap Regina.
(Baca juga: Patung Mendiang Suami Jadi Korban Vandalisme, Begini Respons Janda Chris Cornell )
"Tapi saya tidak tahu bagaimana kami akan melakukannya sekarang dengan adanya Covid-19 . Dia akan mendapatkan pemakaman yang sama seperti yang dilakukan Ronnie (James Dio) dan Jimmy Bain dan semua pemakaman yang telah kami kunjungi berkali-kali," sambungnya.
Lebih lanjut, Regina berkisah bahwa sang suami akan menyewa restoran dan bar legendaris di Hollywood Barat, Rainbow dan melakukan prosesi secara rock and roll setibanya di lokasi. "Dia memiliki banyak sejarah dengan Rainbow. Tapi aku tidak tahu bagaimana kita akan melakukannya, atau kapan," sambungnya.
Sementara itu, seusai berakhirnya pandemi Covid-19 , kata Regina, kemungkinan besar akan digelar acara peringatan untuk menghormati Banali. "Saya pikir lebih baik acarnya lebih besar, meski nanti. Karena saya pikir orang akan tetap peduli. Dan saya pikir dia pantas mendapatkan kehormatan dan pengakuan yang dia dapatkan," ungkap wanita yang dinikahi Banali pada 11 November 2015.
Banali sendiri, menurut Regina, semasa hidupnya sempat membuat rencana tentatif untuk menjaga legacy Quiet Riot tetap hidup bahkan setelah kematiannya. Kendati demikian, Regina merasa masih terlalu dini untuk membicarakan hal tersebut.
(Baca juga: Album Baru Segera Dirilis, Napalm Death Kenalkan Video Amoral )
"Rencana tersebut ada di tangan saya. Tapi tetap saja, itu bukanlah rencana yang benar-benar matang. Semuanya bisa saja berubah, dengan Covid-19 dan segalanya, aku tidak bisa menjanjikan apa-apa," tukasnya.
(Baca juga: Sederet Rocker Dunia Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Frankie Banali )
Seperti diketahui, Banali mengembuskan napas terakhir di usia 68 tahun, setelah berjuang dengan kanker pankreas stadium IV sejak 17 April 2019. Banali didiagnosis menderita kanker pankreas setelah pergi ke ruang gawat darurat karena sesak napas, nyeri kaki, dan kehilangan tenaga.
Rocker kelahiran 14 November 1951 itu tutup usia di hadapan istrinya, Regina dan putrinya, Ashley di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 20 Agustus 2020 waktu setempat.
Menurut penuturan Regina, Banali sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk pemakamannya sebelum meninggal dunia. "Lucunya, dia telah membeli dan membayar dan merencanakan seluruh servisnya di (pemakaman di Los Angeles) Forest Lawn sebelum didiagnosis (kanker)," ungkap Regina.
(Baca juga: Patung Mendiang Suami Jadi Korban Vandalisme, Begini Respons Janda Chris Cornell )
"Tapi saya tidak tahu bagaimana kami akan melakukannya sekarang dengan adanya Covid-19 . Dia akan mendapatkan pemakaman yang sama seperti yang dilakukan Ronnie (James Dio) dan Jimmy Bain dan semua pemakaman yang telah kami kunjungi berkali-kali," sambungnya.
Lebih lanjut, Regina berkisah bahwa sang suami akan menyewa restoran dan bar legendaris di Hollywood Barat, Rainbow dan melakukan prosesi secara rock and roll setibanya di lokasi. "Dia memiliki banyak sejarah dengan Rainbow. Tapi aku tidak tahu bagaimana kita akan melakukannya, atau kapan," sambungnya.
Sementara itu, seusai berakhirnya pandemi Covid-19 , kata Regina, kemungkinan besar akan digelar acara peringatan untuk menghormati Banali. "Saya pikir lebih baik acarnya lebih besar, meski nanti. Karena saya pikir orang akan tetap peduli. Dan saya pikir dia pantas mendapatkan kehormatan dan pengakuan yang dia dapatkan," ungkap wanita yang dinikahi Banali pada 11 November 2015.
Banali sendiri, menurut Regina, semasa hidupnya sempat membuat rencana tentatif untuk menjaga legacy Quiet Riot tetap hidup bahkan setelah kematiannya. Kendati demikian, Regina merasa masih terlalu dini untuk membicarakan hal tersebut.
(Baca juga: Album Baru Segera Dirilis, Napalm Death Kenalkan Video Amoral )
"Rencana tersebut ada di tangan saya. Tapi tetap saja, itu bukanlah rencana yang benar-benar matang. Semuanya bisa saja berubah, dengan Covid-19 dan segalanya, aku tidak bisa menjanjikan apa-apa," tukasnya.
(nug)