Frankie Banali Wafat karena Kanker Pankreas, Begini Gejala Umumnya

Minggu, 23 Agustus 2020 - 18:45 WIB
loading...
Frankie Banali Wafat karena Kanker Pankreas, Begini Gejala Umumnya
Frankie Banali. Foto/Getty Images/Charles Sykes
A A A
JAKARTA - Kabar duka datang dari industri musik mancanegara. Frankie Banali, penabuh drum band heavy metal Quiet Riot, meninggal dunia di usia 68 tahun pada Kamis (20/8) waktu setempat, setelah berjuang melawan penyakit kanker pankreas yang diidapnya selama beberapa waktu.

Sebelum meninggal dunia, Banali didiagnosis kanker pankreas stadium IV pada 17 April 2019. Banali yang juga dikenal sebagai aktivis penyelamat hewan itu didiagnosis mengidap kanker pankreas setelah pergi ke ruang gawat darurat karena sesak napas, nyeri kaki, dan kehilangan energi. ( )

Lantas, penyakit seperti apakah kanker pankreas ini?

Mengutip laman Mayoclinic pada Minggu (23/8), kanker pankreas dimulai pada jaringan pankreas, organ perut yang terletak di belakang bagian bawah perut. Pankreas melepaskan enzim yang membantu pencernaan dan menghasilkan hormon yang membantu mengelola gula darah.

Beberapa jenis pertumbuhan dapat terjadi di pankreas, termasuk tumor kanker dan non-kanker. Jenis kanker paling umum yang terbentuk di pankreas dimulai di sel yang melapisi saluran yang membawa enzim pencernaan keluar dari pankreas (adenokarsinoma duktal pankreas).

Kanker pankreas jarang terdeteksi pada tahap awal. Ini karena sering kali penyakit tersebut tidak menimbulkan gejala sampai setelah menyebar ke organ lain. Tanda dan gejala kanker pankreas sering kali tidak muncul sampai penyakitnya lanjut.

Adapun gejala tersebut mencakup sakit perut yang menjalar ke punggung, kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan yang tidak diinginkan, menguningnya kulit dan bagian putih mata (penyakit kuning), kotoran berwarna terang, urine berwarna gelap, kulit gatal, diagnosis diabetes atau diabetes yang sudah ada menjadi lebih sulit untuk dikendalikan, gumpalan darah, dan kelelahan.

Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker pankreas. Dokter telah mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko jenis kanker ini, termasuk merokok dan mutasi gen bawaan tertentu. Adapun faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker pankreas antara lain merokok, diabetes, serta peradangan kronis pada pankreas (pankreatitis).

Riwayat keluarga dari sindrom genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker . Termasuk pula mutasi gen BRCA2, sindrom Lynch dan sindrom familial atypical mole-malignant melanoma (FAMMM), riwayat keluarga kanker pankreas, kegemukan, serta usia yang lebih tua karena kebanyakan orang didiagnosis setelah berumur 65 tahun.

Sementara itu, sebuah penelitian besar menunjukkan bahwa kombinasi merokok, diabetes jangka panjang, dan pola makan yang buruk meningkatkan risiko kanker pankreas. Beruntung, risiko kanker pankreas dapat dicegah. Dimulai dengan berhenti merokok. Jika Anda merokok, cobalah berhenti. Bicaralah dengan dokter tentang strategi untuk membantu Anda berhenti, termasuk kelompok dukungan, obat-obatan, dan terapi penggantian nikotin.

Jika Anda tidak merokok, jangan mulai mencobanya. Penting pula untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Kalau Anda memiliki berat badan yang sehat, berusahalah untuk mempertahankannya. Jika Anda perlu menurunkan berat badan, usahakan untuk menurunkan berat badan secara perlahan dan stabil, yakni 0,5 hingga 1 kilogram dalam seminggu. Gabungkan olahraga harian dengan diet kaya sayuran, buah, dan biji-bijian dengan porsi lebih kecil untuk membantu menurunkan berat badan. ( )

Di sisi lain, pola makan yang sehat dapat membantu mencegah risiko kanker pankreas. Pola makan yang penuh dengan buah serta sayuran berwarna dan biji-bijian dapat membantu mengurangi risiko kanker. Sementara, pilihan pengobatan kanker pankreas dipilih berdasarkan luasnya kanker. Pilihannya mungkin termasuk operasi, kemoterapi, terapi radiasi, atau kombinasi dari semuanya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1229 seconds (0.1#10.140)