Pangeran Harry Siap Akhiri Konflik dengan Keluarga Kerajaan, tapi Ada 1 Syarat
loading...
A
A
A
INGGRIS - Pangeran Harry mempertimbangkan untuk mengakhiri konflik dengan Keluarga Kerajaan yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Hanya saja, seorang sumber mengatakan bahwa ada satu syarat yang diberikan oleh Harry.
Meskipun Pangeran Harry dan ayahnya, Raja Charles III bertemu setelah pengumuman diagnosis kankernya pada bulan Februari 2024, orang-orang yang dekat dengan suami Meghan Markle itu mengatakan bahwa raja tidak lagi menerima telepon atau menanggapi surat dari putra bungsunya.
"Saat ini dia tidak bisa dihubungi. Teleponnya tidak dijawab. Dia sudah mencoba menghubungi raja tentang kesehatannya, tetapi panggilannya juga tidak dijawab," ucap sumber tersebut.
Seorang sumber mengatakan kepada People bahwa Harry akan menebus kesalahannya jika satu masalah tertentu dapat diatasi dan ia mendapatkan kembali keamanan yang layak untuk dirinya dan Meghan serta kedua anak mereka, Archie dan Lilibet selama kunjungan ke Inggris.
Foto/People
"Tidak ada yang akan memberi (Pangeran Harry) lebih banyak kebahagiaan daripada dapat menghidupkan kembali ikatannya dengan ayahnya. Pada akhirnya, Anda tidak dapat menghapus garis keturunan," kata seorang sumber dilansir dari Express, Jumat (2/8/2024).
"Dia tidak meminta ayahnya untuk rumah yang lebih bagus atau mobil yang lebih bagus. Dia meminta karena kenyataan situasinya. Dia dalam bahaya," lanjutnya.
Adik Pangeran William ini telah berjuang selama empat tahun untuk mendapatkan kembali keamanan setelah hak istimewa itu dihapus usai dirinya dan Meghan memutuskan keluar dari Kerajaan Inggris dan pindah ke Amerika pada 2020. Ia merasa Inggris tidak aman bagi dirinya, Meghan, dan kedua anak mereka, tanpa perlindungan polisi.
Sumber lainnya menyatakan bahwa ancaman ekstrem dan keji terhadap Harry dan keluarganya saat berada di Inggris memang nyata. Pangeran 39 tahun itu bahkan telah menawarkan untuk menanggung biaya keamanan, agar tidak membebani pajak Inggris.
Dilansir dari People, saat wawancara untuk dokumenter ITV Tabloids on Trial, Duke of Sussex berbicara tentang kekhawatirannya terhadap keselamatan keluarganya. “Itu masih berbahaya, dan yang dibutuhkan hanyalah satu orang pelaku, satu orang yang membaca hal ini untuk bertindak berdasarkan apa yang telah mereka baca," jelas Harry.
"Dan apakah itu pisau atau asam, apa pun itu, dan ini adalah hal-hal yang benar-benar menjadi perhatian saya. Itulah salah satu alasan mengapa saya tidak akan membawa istri saya kembali ke negara ini," sambungnya.
Pada 2022, mantan kepala kontraterorisme di Kepolisian Metropolitan Neil Basu menjelaskan bahwa ada ancaman nyata terhadap nyawa Duchess of Sussex saat ia tinggal di Inggris.
"Kami memiliki tim yang menyelidikinya. Orang-orang telah dituntut atas ancaman tersebut," ujar Basu.
Meskipun Pangeran Harry dan ayahnya, Raja Charles III bertemu setelah pengumuman diagnosis kankernya pada bulan Februari 2024, orang-orang yang dekat dengan suami Meghan Markle itu mengatakan bahwa raja tidak lagi menerima telepon atau menanggapi surat dari putra bungsunya.
"Saat ini dia tidak bisa dihubungi. Teleponnya tidak dijawab. Dia sudah mencoba menghubungi raja tentang kesehatannya, tetapi panggilannya juga tidak dijawab," ucap sumber tersebut.
Seorang sumber mengatakan kepada People bahwa Harry akan menebus kesalahannya jika satu masalah tertentu dapat diatasi dan ia mendapatkan kembali keamanan yang layak untuk dirinya dan Meghan serta kedua anak mereka, Archie dan Lilibet selama kunjungan ke Inggris.
Foto/People
"Tidak ada yang akan memberi (Pangeran Harry) lebih banyak kebahagiaan daripada dapat menghidupkan kembali ikatannya dengan ayahnya. Pada akhirnya, Anda tidak dapat menghapus garis keturunan," kata seorang sumber dilansir dari Express, Jumat (2/8/2024).
"Dia tidak meminta ayahnya untuk rumah yang lebih bagus atau mobil yang lebih bagus. Dia meminta karena kenyataan situasinya. Dia dalam bahaya," lanjutnya.
Adik Pangeran William ini telah berjuang selama empat tahun untuk mendapatkan kembali keamanan setelah hak istimewa itu dihapus usai dirinya dan Meghan memutuskan keluar dari Kerajaan Inggris dan pindah ke Amerika pada 2020. Ia merasa Inggris tidak aman bagi dirinya, Meghan, dan kedua anak mereka, tanpa perlindungan polisi.
Sumber lainnya menyatakan bahwa ancaman ekstrem dan keji terhadap Harry dan keluarganya saat berada di Inggris memang nyata. Pangeran 39 tahun itu bahkan telah menawarkan untuk menanggung biaya keamanan, agar tidak membebani pajak Inggris.
Dilansir dari People, saat wawancara untuk dokumenter ITV Tabloids on Trial, Duke of Sussex berbicara tentang kekhawatirannya terhadap keselamatan keluarganya. “Itu masih berbahaya, dan yang dibutuhkan hanyalah satu orang pelaku, satu orang yang membaca hal ini untuk bertindak berdasarkan apa yang telah mereka baca," jelas Harry.
"Dan apakah itu pisau atau asam, apa pun itu, dan ini adalah hal-hal yang benar-benar menjadi perhatian saya. Itulah salah satu alasan mengapa saya tidak akan membawa istri saya kembali ke negara ini," sambungnya.
Pada 2022, mantan kepala kontraterorisme di Kepolisian Metropolitan Neil Basu menjelaskan bahwa ada ancaman nyata terhadap nyawa Duchess of Sussex saat ia tinggal di Inggris.
"Kami memiliki tim yang menyelidikinya. Orang-orang telah dituntut atas ancaman tersebut," ujar Basu.
(dra)