Cegah Perkembangan Talasemia, Cordlife Hadirkan Laboratorium Medis Patologi Klinik untuk Skrining

Senin, 12 Agustus 2024 - 22:34 WIB
loading...
Cegah Perkembangan Talasemia,...
PT Cordlife Persada meluncurkan layanan Laboratorium Medis Patologi Klinik untuk skrining Talasemia. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - PT Cordlife Persada meluncurkan layanan Laboratorium Medis Patologi Klinik belum lama ini.

PT Cordlife Persada kini tak hanya memberikan layanan untuk ibu dan anak, tetapi juga untuk keluarga. Di samping layanan penyimpanan darah tali pusat, laboratorium ini juga melayani skrining Talasemia yang sangat diperlukan di Indonesia, mengingat Indonesia berada dalam sabuk Talasemia dunia dengan angka pembawa sifat genetik untuk Talasemia β saja mencapai 3%-10%.

Hal ini berarti sebanyak 8-22 juta penduduk Indonesia membawa sifat genetik Talasemia dan berpotensi menurunkannya kepada anak-anak mereka.

Dokter Umum serta Project Manager Officer Laboratorium Medis Cordlife Persada dr. Meriana Virtin menjelaskan, Talasemia merupakan kelainan darah bawaan yang menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin dengan baik. Hemoglobin sendiri bertugas untuk mengikat oksigen agar bisa dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah.

"Salah satu gejala utama yang dialami oleh pasien dengan Talasemia adalah anemia, suatu kondisi di mana kadar hemoglobin di dalam tubuh lebih rendah daripada normal. Pasien dengan Talasemia berat harus menjalani transfusi darah secara berkala untuk tetap menjaga kadar hemoglobin di dalam tubuhnya agar tetap dalam batas normal,” terangnya.

Dokter Meriana Virtin menambahkan, Talasemia adalah kondisi yang diturunkan ketika kedua orang tua merupakan pembawa sifat genetik Talasemia. Dan sering kali, kedua orang tua yang merupakan pembawa sifat genetik, baru mengetahui bahwa dirinya membawa kelainan genetik Talasemia setelah memiliki anak dengan Talasemia.

"Penyakit ini tentunya bisa mendapatkan penanganan cepat melalui deteksi dini, serta melakukan pemeriksaan riwayat penyakit keluarga yang anemia atau pasien Talasemia," katanya.

Tanda dan gejala Talasemia di antaranya lemas, mudah lelah, kulit pucat atau kekuningan, kelainan bentuk tulang wajah, pertumbuhan yang lambat, pembengkakan pada perut, dan urin berwarna gelap. Jika dibiarkan dalam waktu lama, maka bisa terjadi komplikasi seperti penumpukan zat besi di dalam tubuh akibat transfusi yang sering dilakukan.

Dalam perjalanan penyakitnya, pasien dengan Talasemia dapat mengalami kelainan bentuk tulang, pembesaran limpa, gangguan pertumbuhan, dan masalah jantung. Hal ini tentunya akan sangat menurunkan kualitas hidup seorang anak.

Itu sebabnya, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan Talasemia. Apalagi Indonesia merupakan negara yang berada di sabuk Talasemia, sebutan bagi negara-negara dengan jumlah orang pembawa gen Talasemia yang tinggi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0999 seconds (0.1#10.140)