IDI Akui Adanya 'Budaya' Perundungan di PPDS
loading...
A
A
A
Dokter Tommy menuturkan, di luar negeri seperti Malaysia, peserta PPDS digaji Rp15 juta. Sementara itu, berdasarkan pengalamannya training di Singapura, dr. Tommy digaji senilai 2.650 dolar Singapura atau kurang lebih Rp31,4 juta. Sedangkan di Indonesia, peserta PPDS tidak digaji sama sekali.
Dokter Tommy menekankan PPDS harus digaji karena mereka bekerja, bukan mahasiswa kedokteran yang sedang koas.
“PPDS harus digaji, karena tidak manusiawi sekali kalau tidak digaji. Mereka bekerja, bukan tidak bekerja. Mereka bukan mahasiswa kedokteran koas, mereka bekerja, jadi asisten operasi, memeriksa pasien, mengatur pelayanan. Dengan begitu, ketika lulus paripurna atau bisa memeriksa pasien dengan baik,” ungkapnya.
Namun, dr. Tommy menyebut, pemberian gaji untuk peserta PPDS tidak bisa diberikan dari keuangan rumah sakit vertikal, diambil dari dokter penanggung jawab pasien, atau konsulen.
“Simulasi keuangan mengatakan kalau PPDS hanya digaji dari rumah sakit vertikal atau rumah sakit pendidikan, kolpas rumah sakit pendidikannya dalam beberapa bulan, sehingga perlu dicarikan skema yang baik agar PPDS ini dapat diberikan gaji,” tuturnya.
(tsa)