Evolusi Medis Wujudkan Harapan Hidup Pasien Kanker Paru

Rabu, 26 Agustus 2020 - 21:00 WIB
loading...
A A A
Dr. Sita Laksmi Andarini, PhD, Sp.P(K), Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PDPI menambahkan, terapi kanker paru bisa berupa pembedahan, kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi. Seluruh terapi tersebut sudah ada di Indonesia dengan mengikuti panduan tatalaksana kanker paru dan PDPI yang disesuaikan dengan pedoman internasional. Sehingga, proses diagnostik dan terapi sama dengan standar di seluruh dunia.

"Seiring berkembangnya penemuan dalam penanganan kanker paru seperti pemberian terapi target (baik EGFR TKI, ALK inhibitor, dan lain-lain), sejak 2016 di Indonesia telah mengenal imunoterapi untuk kanker paru, yang cara kerjanya menstimulasi sistem imun tubuh untuk memberikan respons imunitas antituor, sehingga meningkatkan harapan hidup pasien kanker paru stadium lanjut menjadi lebih panjang dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Sedikit berbeda dengan kemoterapi yang berfungsi membunuh sel kanker, imunoterapi meningkatkan respons imunitas antitumor," imbuh Dr. Sita.

“Pada saat ini kombinasi kemoterapi dan imunoterapi menjadi salah satu standar baru pengobatan kanker paru. Kehadiran imunoterapi menjawab tantangan dari metode pengobatan kanker terdahulu, yaitu peningkatan respons terapi dan peningkatan kualitas hidup. Terobosan pengobatan kanker paru saat ini dapat memberikan optimisme dan proses pengobatan yang lebih baik, khususnya bagi pasien kanker sehingga bisa memberikan hidup yang berkualitas," sambungnya.

Ada beberapa jenis imunoterapi untuk pasien kanker paru-paru yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien , antara lain imunoterapi penghambat checkpoint sistem imun, vaksin kanker berupa vaksin terapeutik untuk membunuh sel kanker, dan terapi sel t adoptive yang mengubah salah satu jenis sel darah putih pada penderita kanker untuk dapat kembali menyerang sel kanker.

Lebih jelasnya, sistem kerja dari pengobatan imunoterapi adalah langsung menyasar atau menghambat pertemuan sel imun yang kerap dimanfaatkan oleh sel kanker untuk menghindari serangan dari sistem imun atau daya tahan tubuh. Dengan begitu, sistem kekebalan pada pasien kanker akan jauh lebih aktif untuk melawan sel kanker tersebut. ( )

Dalam kesempatan Ini, Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru juga meluncurkan kanal sosial media seperti Instagram @indonesiapedulikankerparu, Twitter @kankerparu, dan Facebook Indonesia Peduli Kanker Paru sebagai platform edukasi mengenai kanker paru dan pengobatannya.
(tsa)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2650 seconds (0.1#10.140)
pixels