Tidak Makan Nasi tapi Berat Badan Tetap Naik? Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
3. Asupan Kalori yang Tetap Tinggi
Meskipun nasi dihilangkan dari diet, berat badan tetap bisa naik jika total kalori yang dikonsumsi masih melebihi yang dibutuhkan tubuh. Makanan lain seperti daging berlemak, gorengan, camilan tinggi kalori, atau minuman manis bisa menambah jumlah kalori harian Anda.
Selain itu, pola makan yang tidak seimbang, di mana konsumsi makanan olahan dan tinggi kalori lebih mendominasi, juga menjadi penyebab utama kenaikan berat badan. Perhatikan jumlah total kalori yang dikonsumsi setiap hari. Anda bisa menggunakan aplikasi penghitung kalori untuk memantau apa yang Anda makan.
4. Konsumsi Makanan atau Minuman Manis
Menghilangkan nasi dari menu harian tidak cukup jika masih sering mengonsumsi makanan atau minuman manis. Gula tambahan dalam minuman ringan, teh manis, kopi, jus buah kemasan, dan makanan penutup seperti kue dan permen dapat berkontribusi signifikan terhadap kenaikan berat badan.
Gula memiliki efek yang mirip dengan karbohidrat olahan, menyebabkan lonjakan insulin yang dapat menyimpan lemak di tubuh. Hindari minuman manis dan makanan tinggi gula. Cobalah memilih air putih, teh tanpa gula, atau minuman rendah kalori lainnya.
5. Kurang Aktivitas Fisik
Tidak peduli seberapa ketat diet yang Anda lakukan, berat badan masih bisa naik jika Anda kurang bergerak. Aktivitas fisik sangat penting dalam membakar kalori dan menjaga keseimbangan energi. Ketika tubuh tidak cukup aktif, kalori yang tidak terbakar akan disimpan sebagai lemak.
Beberapa orang yang berhenti makan nasi mungkin merasa bahwa mereka sudah cukup berusaha, sehingga mereka mengabaikan pentingnya olahraga. Pastikan untuk tetap aktif secara fisik. Berolahraga minimal 30 menit setiap hari atau melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau naik tangga dapat membantu menjaga berat badan.
6. Stres dan Kurang Tidur
Kondisi mental dan kebiasaan tidur juga sangat memengaruhi berat badan. Ketika seseorang stres, tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah tinggi, yang dapat memicu rasa lapar dan keinginan makan makanan tinggi gula atau berlemak.
Selain itu, kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar (ghrelin dan leptin), membuat seseorang merasa lebih lapar dan cenderung makan lebih banyak. Kelola stres dengan meditasi, yoga, atau teknik relaksasi lainnya. Usahakan tidur minimal 7-8 jam per malam untuk menjaga keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan.