Bidik Konsumen Muda, Facelogic Hadirkan Solusi Skincare buat Milenial dan Gen Z
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan industri kosmetik di Tanah Air telah melahirkan inovasi dari para beautypreneur untuk membidik ceruk pasar. Hal ini cukup beralasan, mengingat bisnis kosmetik terus berkembang melalui inovasi yang tidak pernah berhenti.
Salah satu brand yang memanfaatkan peluang untuk meramaikan industri kosmetik Tanah Air adalah Facelogic yang khusus membidik pasar generasi muda.
“Kami masih melihat peluang industri kosmetik untuk terus tumbuh, salah satunya untuk Gen Z dan milenial. Dengan fokus pada solusi efektif untuk jerawat yang sering dihadapi oleh milenial dan Gen Z, sekaligus memperbaiki perlindungan kulit, Facelogic mengajak konsumen untuk menggunakan logika dalam memilih produk perawatan kulit,” kata Titis Indah Wahyu, Founder Facelogic kepada awak media.
Titis yang juga seorang apoteker dari Universitas Airlangga yang berpengalaman di industri kosmetik selama beberapa tahun menganggap bahwa peluang industri kecantikan masih terbuka cukup besar, mengingat permintaan produk kecantikan di kalangan milenial masih cukup tinggi. Apalagi generasi milenial maupun Gen Z ternyata mau merogoh kocek yang cukup dalam untuk berbelanja kebutuhan alatmakeupdanskincare.
Untuk menggebrak pasar, Facelogic mengusung beberapa rangkaian produk yang meliputi 2 varian facial wash serta 3 varian serum wajah untuk melengkapi facial wash. Dalam waktu dekat, Facelogic juga akan meluncurkan beberapa varian produk baru untuk melengkapi rangkaian perawatan yang sudah ada serta memberikan banyak pilihan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan kulit mereka.
Mengusung konsep berlogika dalam memilih produk perawatan kulit menjadi tagline Facelogic untuk bersaing di tengah gempuran kompetitor.
“Facelogic terus berinovasi dengan pendekatan logis dan berbasis sains. Facelogic memastikan konsumen membuat pilihan perawatan kulit yang tepat, sehingga kami mendapatkan tempat di hati pelanggan serta memenangkan persaingan,” ujar Titis tentang konsep Facelogic.
Salah satu upaya Facelogic untuk menggebrak para beautylover adalah menggandeng beberapa komunitas influencer di Malang dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.
“Melalui berbagai roadshow Facelogic di beberapa kota, tentu harapan kami dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih sadar dalam memilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan Facelogic, perawatan kulit bukan sekadar rutinitas, melainkan pilihan cerdas yang didukung oleh produk yang efektif dan terpercaya,” ungkap Titis, yang menargetkan Facelogic bisa memiliki beberapa offline store di beberapa kota di Indonesia.
Sementara itu, munculnya aneka brand kosmetik tentu menjadi angin segar bagi pertumbuhan industri kreatif di Tanah Air. Mengutip data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, hal ini sejalan dengan pertumbuhan fenomenal industri kosmetik di Indonesia yang mencapai 21,9%, yakni dari 913 perusahaan di tahun 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada pertengahan 2023.
Industri kosmetik nasional juga mampu menembus pasar ekspor di mana secara kumulatif untuk periode Januari-November 2023, nilai ekspor untuk produk kosmetik, wewangian, danessential oilstercatat mencapai USD770,8 juta.
Ditambah para milenial maupun Gen Z bisa merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah dalam sekali belanja kebutuhanmakeupdanskincare. Tentu hal ini bisa menjadi ladang subur belanja industri kosmetik lokal di Indonesia.
Salah satu brand yang memanfaatkan peluang untuk meramaikan industri kosmetik Tanah Air adalah Facelogic yang khusus membidik pasar generasi muda.
“Kami masih melihat peluang industri kosmetik untuk terus tumbuh, salah satunya untuk Gen Z dan milenial. Dengan fokus pada solusi efektif untuk jerawat yang sering dihadapi oleh milenial dan Gen Z, sekaligus memperbaiki perlindungan kulit, Facelogic mengajak konsumen untuk menggunakan logika dalam memilih produk perawatan kulit,” kata Titis Indah Wahyu, Founder Facelogic kepada awak media.
Titis yang juga seorang apoteker dari Universitas Airlangga yang berpengalaman di industri kosmetik selama beberapa tahun menganggap bahwa peluang industri kecantikan masih terbuka cukup besar, mengingat permintaan produk kecantikan di kalangan milenial masih cukup tinggi. Apalagi generasi milenial maupun Gen Z ternyata mau merogoh kocek yang cukup dalam untuk berbelanja kebutuhan alatmakeupdanskincare.
Untuk menggebrak pasar, Facelogic mengusung beberapa rangkaian produk yang meliputi 2 varian facial wash serta 3 varian serum wajah untuk melengkapi facial wash. Dalam waktu dekat, Facelogic juga akan meluncurkan beberapa varian produk baru untuk melengkapi rangkaian perawatan yang sudah ada serta memberikan banyak pilihan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan kulit mereka.
Mengusung konsep berlogika dalam memilih produk perawatan kulit menjadi tagline Facelogic untuk bersaing di tengah gempuran kompetitor.
“Facelogic terus berinovasi dengan pendekatan logis dan berbasis sains. Facelogic memastikan konsumen membuat pilihan perawatan kulit yang tepat, sehingga kami mendapatkan tempat di hati pelanggan serta memenangkan persaingan,” ujar Titis tentang konsep Facelogic.
Salah satu upaya Facelogic untuk menggebrak para beautylover adalah menggandeng beberapa komunitas influencer di Malang dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.
“Melalui berbagai roadshow Facelogic di beberapa kota, tentu harapan kami dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih sadar dalam memilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan Facelogic, perawatan kulit bukan sekadar rutinitas, melainkan pilihan cerdas yang didukung oleh produk yang efektif dan terpercaya,” ungkap Titis, yang menargetkan Facelogic bisa memiliki beberapa offline store di beberapa kota di Indonesia.
Sementara itu, munculnya aneka brand kosmetik tentu menjadi angin segar bagi pertumbuhan industri kreatif di Tanah Air. Mengutip data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, hal ini sejalan dengan pertumbuhan fenomenal industri kosmetik di Indonesia yang mencapai 21,9%, yakni dari 913 perusahaan di tahun 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada pertengahan 2023.
Industri kosmetik nasional juga mampu menembus pasar ekspor di mana secara kumulatif untuk periode Januari-November 2023, nilai ekspor untuk produk kosmetik, wewangian, danessential oilstercatat mencapai USD770,8 juta.
Ditambah para milenial maupun Gen Z bisa merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah dalam sekali belanja kebutuhanmakeupdanskincare. Tentu hal ini bisa menjadi ladang subur belanja industri kosmetik lokal di Indonesia.
(tsa)