10 Sumber Kekayaan Raja Charles III Selain Gaji, Perusahaan hingga Properti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai bagian dari monarki terkaya di dunia, Raja Charles III memiliki kekayaan yang terbilang fantastis. Selain menerima gaji yang menjadi haknya, Raja Inggris itu juga memiliki sumber pemasukan lain yang berasal dari warisan ibundanya, yakni mendiang Ratu Elizabeth II.
Beberapa aset yang kini diwariskan kepada Raja Charles sejatinya sudah dimiliki oleh kerajaan sejak lama. Soal berapa besarannya secara nominal, para ahli kerajaan sendiri kesulitan memperkirakannya lantaran belum bisa disesuaikan dengan standar modern saat ini, atau dengan kata lain bernilai sangat tinggi.
Yang pasti, seluruh aset tersebut kini dalam penguasaan Raja Charles dan menjadi sumber kekayaannya . Lantas, apa saja aset itu? Berikut informasinya.
Namun, secara teknis, seluruh tanah di Wales, Irlandia Utara, dan Inggris adalah milik Crown Estate. Nilai aset yang dikelola perusahaan ini mencapai USD34,3 miliar atau sekitar Rp530 triliun.
Duchyofcornwall.org
Duchy of Cornwall adalah sebidang tanah luas yang dikelola oleh anggota keluarga kerajaan untuk menghasilkan uang bagi monarki.
Duchy of Cornwall memiliki luas sekitar 135.000 hektar dan didirikan pada 1337 oleh Edward III untuk putranya, Edward Prince of Wales. Itu sebabnya, secara tradisi, Duchy of Cornwall dikelola oleh Pangeran Wales.
Raja Charles III berhasil menjadikan Duchy of Cornwall sumber pemasukan bagi kerajaan. Nilai properti ini sendiri mencapai USD1,3 miliar atau sekitar Rp20 triliun.
Meskipun secara teknis Duchy of Cornwall bebas pajak, namun Raja Charles secara sukarela melakukan pembayaran pajak sejak 1993 setelah Parlemen mulai mempertimbangkan pajak lebih lanjut terhadap keluarga kerajaan.
Hyde Park di London adalah salah satu loksi yang paling terkenal. Seluruh taman ini bernilai sekitar USD22 juta atau sekitar Rp340 miliar.
Keberadaan Waitrose Duchy Organic tak lepas dari peran Raja Charles III. Charles diketahui tertarik pada makanan organik sejak tahun '80-an. Pada 1990, ia mulai membangun perusahaan bernama Duchy Originals sebagai outlet makanan organik yang ditanam di kawasan Duchy of Cornwall. Namun, Charles mengundurkan diri pada tahun 2021.
Pada 2009, Duchy Originals membuat kesepakatan dengan Waitrose untuk menciptakan Waitrose Duchy Organics dan meningkatkan profitabilitas. Semua keuntungan disumbangkan kembali ke Dana Amal. Jadi secara teknis, keluarga kerajaan tidak menghasilkan uang dari dana tersebut.
Pada 2021, Waitrose Duchy Organics melaporkan keuntungan sebesar USD4,1 juta atau sekitar Rp63 miliar. Mereka tercatat telah menyumbang Rp539 miliar untuk Dana Amal sejak 2009. Dengan kian tingginya minat terhadap makanan organik, penjualan pun meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Ini juga merupakan satu-satunya properti paling berharga di Inggris, yang nilainya diperkirakan sekitar USD81 miliar atau setara Rp1,2 triliun.
Tanah tersebut diperkirakan bernilai USD748 juta atau sekitar Rp11 triliun.
Kompleks istana meliputi York House, tempat tinggal Raja Charles III bersama putra-putranya, William dan Harry, pada tahun 1990-an; serta Clarence House, bekas rumah Ibu Suri dan tempat tinggal Raja Charles dan Camilla hingga mereka naik takhta pada September 2022. Nilai istana ini diperkirakan mencapai USD690 juta atau sekitar Rp10,6 triliun.
Menilik sejarahnya, Buckingham Palace awalnya dibangun untuk Duke of Buckingham pada 1703, namun diakuisisi oleh Raja George III pada 1761 dan tetap menjadi milik keluarga kerajaan sejak saat itu. Properti ini nilainya mencapai USD4,9 miliar atau sekitar Rp75,8 triliun.
Di kastil inilah Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun pada September 2022.
Kastil Windsor adalah kediaman utama Ratu Elizabeth II, dan berfungsi sebagai tempat perlindungan keluarga kerajaan selama Perang Dunia II. Properti ini diperkirakan bernilai USD574 juta atau sekitar Rp8,8 triliun.
Beberapa aset yang kini diwariskan kepada Raja Charles sejatinya sudah dimiliki oleh kerajaan sejak lama. Soal berapa besarannya secara nominal, para ahli kerajaan sendiri kesulitan memperkirakannya lantaran belum bisa disesuaikan dengan standar modern saat ini, atau dengan kata lain bernilai sangat tinggi.
Yang pasti, seluruh aset tersebut kini dalam penguasaan Raja Charles dan menjadi sumber kekayaannya . Lantas, apa saja aset itu? Berikut informasinya.
1. The Crown Estate
The Crown Estate atau yang disebut juga Monarchy PLC adalah perusahaan yang mengendalikan seluruh tanah dan kepemilikan para raja/ratu Inggris. Kendati demikian, keluarga kerajaan sendiri hanya memiliki kendali terbatas atas The Crown Estate karena sebagian besar aset ini dikelola oleh dewan independen atas nama monarki.Namun, secara teknis, seluruh tanah di Wales, Irlandia Utara, dan Inggris adalah milik Crown Estate. Nilai aset yang dikelola perusahaan ini mencapai USD34,3 miliar atau sekitar Rp530 triliun.
2. Duchy of Cornwall
Duchyofcornwall.org
Duchy of Cornwall adalah sebidang tanah luas yang dikelola oleh anggota keluarga kerajaan untuk menghasilkan uang bagi monarki.
Duchy of Cornwall memiliki luas sekitar 135.000 hektar dan didirikan pada 1337 oleh Edward III untuk putranya, Edward Prince of Wales. Itu sebabnya, secara tradisi, Duchy of Cornwall dikelola oleh Pangeran Wales.
Raja Charles III berhasil menjadikan Duchy of Cornwall sumber pemasukan bagi kerajaan. Nilai properti ini sendiri mencapai USD1,3 miliar atau sekitar Rp20 triliun.
Meskipun secara teknis Duchy of Cornwall bebas pajak, namun Raja Charles secara sukarela melakukan pembayaran pajak sejak 1993 setelah Parlemen mulai mempertimbangkan pajak lebih lanjut terhadap keluarga kerajaan.
3. Hyde Park
Selain properti kerajaan, Crown Estate juga memiliki dan mengelola banyak taman. Salah satunya Hyde Park, yang diambil dari Westminster Abbey oleh Henry VIII dan diubah menjadi tempat berburu.Hyde Park di London adalah salah satu loksi yang paling terkenal. Seluruh taman ini bernilai sekitar USD22 juta atau sekitar Rp340 miliar.
4. Waitrose Duchy Organic
Waitrose Duchy Organic adalah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Dana Amal Pangeran Wales. Manajemen perusahaan ini kemungkinan besar kini akan jatuh ke tangan Pangeran William.Keberadaan Waitrose Duchy Organic tak lepas dari peran Raja Charles III. Charles diketahui tertarik pada makanan organik sejak tahun '80-an. Pada 1990, ia mulai membangun perusahaan bernama Duchy Originals sebagai outlet makanan organik yang ditanam di kawasan Duchy of Cornwall. Namun, Charles mengundurkan diri pada tahun 2021.
Pada 2009, Duchy Originals membuat kesepakatan dengan Waitrose untuk menciptakan Waitrose Duchy Organics dan meningkatkan profitabilitas. Semua keuntungan disumbangkan kembali ke Dana Amal. Jadi secara teknis, keluarga kerajaan tidak menghasilkan uang dari dana tersebut.
Pada 2021, Waitrose Duchy Organics melaporkan keuntungan sebesar USD4,1 juta atau sekitar Rp63 miliar. Mereka tercatat telah menyumbang Rp539 miliar untuk Dana Amal sejak 2009. Dengan kian tingginya minat terhadap makanan organik, penjualan pun meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
5. Tower of London
Tower of London alias Menara London merupakan bagian dari properti yang dikelola oleh Crown Estate. Menara London saat ini berfungsi sebagai museum dan merupakan Situs Warisan Dunia yang dilindungi karena sejarahnya yang luas.Ini juga merupakan satu-satunya properti paling berharga di Inggris, yang nilainya diperkirakan sekitar USD81 miliar atau setara Rp1,2 triliun.
6. Duchy of Lancaster
Wilayah Kadipaten Lancaster atau Duchy of Lancaster mencakup 45.550 hektar tanah Inggris. Kawasan ini tidak menguntungkan secara ekonomi buat keluarga kerajaan seperti halnya Cornwall, dan secara teknis dikelola oleh Kanselir Duchy of Lancaster, yaitu Nadhim Zahawi. Pendapatan yang dihasilkan dari sini langsung masuk ke negara.Tanah tersebut diperkirakan bernilai USD748 juta atau sekitar Rp11 triliun.
7. Istana St. James
Istana St. James dibangun oleh Henry VIII. Dia menggunakan istana ini sebagai tempat tinggal kedua untuk menghindari kehidupan istana sehari-hari. Hingga saat ini, secara teknis tempat ini masih dianggap sebagai lokasi formal Istana Kerajaan.Kompleks istana meliputi York House, tempat tinggal Raja Charles III bersama putra-putranya, William dan Harry, pada tahun 1990-an; serta Clarence House, bekas rumah Ibu Suri dan tempat tinggal Raja Charles dan Camilla hingga mereka naik takhta pada September 2022. Nilai istana ini diperkirakan mencapai USD690 juta atau sekitar Rp10,6 triliun.
8. Buckingham Palace
Siapa yang tidak tahu Istana Buckingham? Bangunan yang menjadi kantor administratif raja/ratu Inggris ini telah menjadi salah satu destinasi wisata paling terkenal di London.Menilik sejarahnya, Buckingham Palace awalnya dibangun untuk Duke of Buckingham pada 1703, namun diakuisisi oleh Raja George III pada 1761 dan tetap menjadi milik keluarga kerajaan sejak saat itu. Properti ini nilainya mencapai USD4,9 miliar atau sekitar Rp75,8 triliun.
9. Kastil Balmoral
Kastil Balmoral merupakan kediaman pribadi keluarga kerajaan yang terletak di Aberdeenshire, Skotlandia. Properti ini dibeli oleh Ratu Elizabeth II dan sekarang diwariskan kepada Raja Charles III. Menurut Forbes, kartil tersebut bernilai USD140 juta atau setara Rp2,1 triliun.Di kastil inilah Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun pada September 2022.
10. Kastil Windsor
Kastil Windsor yang terletak di Berkshire, luar Kota London, dibangun oleh Raja William I. Tempat ini telah diduduki oleh raja Inggris sejak 1100, ketika putra William, yakni Henry I, mengambil alih dan menjadikan Kastil Windsor sebagai tempat tinggal utamanya. Hal ini menjadikan Windsor kastil yang paling lama dihuni di Eropa.Kastil Windsor adalah kediaman utama Ratu Elizabeth II, dan berfungsi sebagai tempat perlindungan keluarga kerajaan selama Perang Dunia II. Properti ini diperkirakan bernilai USD574 juta atau sekitar Rp8,8 triliun.
(tsa)