Kenapa Kemenangan Donald Trump Bisa Jadi Bencana bagi Pangeran Harry dan Meghan Markle?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil pemilu AS 2024 telah membawa Donald Trump menang dan mengamankan masa jabatan kedua di Gedung Putih. Kemanangan ini bisa berpengaruh negatif pada Pangeran Harry dan Meghan Markle, kenapa?
Faktanya, dikutip mirror, Trump dari Partai Republik itu telah membuat serangkaian pernyataan yang memberatkan Meghan dan Harry selama kampanye pemilihan presiden AS 2024.
Trump telah mengisyaratkan mendeportasi Duke of Sussex dari Amerika Serikat. Apalagi, Harry telah lama dicaci maki oleh Trump sejak dia dan Meghan mengambil keputusan dramatis untuk berhenti menjadi anggota kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat lebih dari empat tahun.
Kembali pada 2020 pada saat kampanye pemilihan AS antara Trump dan Joe Biden, keluarga Sussex muncul dalam sebuah video yang mendesak warga Amerika untuk 'memilih menentang ujaran kebencian'.
Meski tidak secara khusus menyebut nama, pernyataan tersebut ditafsirkan sebagai merujuk kepada Trump dan dengan demikian merupakan dukungan terhadap Biden, di mana beberapa orang mengklaim bahwa itu merupakan pelanggaran perjanjian Sandringham Summit, yang ditulis ketika pasangan tersebut berhenti dari tugas kerajaan mereka pada 2020.
Trump kemudian berbicara dengan mengatakan bahwa ia "bukan penggemar" Meghan. Kemudian, beberapa bulan terakhir, Harry berada di tengah-tengah pertikaian mengenai visanya, yang memungkinkannya untuk tinggal di California. Ini terkait pengakuannya atas penggunaan mariyuana, kokain, dan jamur psikedelik yang ditulis dalam memoarnya yang kontroversial, Spare.
Lembaga Heritage Foundation menyatakan bahwa Pemerintah AS harus merilis catatan tentang aplikasi visa AS milik Duke untuk menunjukkan apakah penggunaan narkobanya diungkapkan.
Sebelum putusan dibuat dalam kasus tersebut, Trump marah pada pemerintahan Biden karena menjaga kerahasiaan aplikasi imigrasi Harry untuk "melindungi Harry."
"Saya tidak akan melindunginya. Dia mengkhianati Ratu. Itu tidak bisa dimaafkan. Dia akan sendirian jika itu karena saya," kata Trump kepada Express US.
Faktanya, dikutip mirror, Trump dari Partai Republik itu telah membuat serangkaian pernyataan yang memberatkan Meghan dan Harry selama kampanye pemilihan presiden AS 2024.
Trump telah mengisyaratkan mendeportasi Duke of Sussex dari Amerika Serikat. Apalagi, Harry telah lama dicaci maki oleh Trump sejak dia dan Meghan mengambil keputusan dramatis untuk berhenti menjadi anggota kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat lebih dari empat tahun.
Kembali pada 2020 pada saat kampanye pemilihan AS antara Trump dan Joe Biden, keluarga Sussex muncul dalam sebuah video yang mendesak warga Amerika untuk 'memilih menentang ujaran kebencian'.
Meski tidak secara khusus menyebut nama, pernyataan tersebut ditafsirkan sebagai merujuk kepada Trump dan dengan demikian merupakan dukungan terhadap Biden, di mana beberapa orang mengklaim bahwa itu merupakan pelanggaran perjanjian Sandringham Summit, yang ditulis ketika pasangan tersebut berhenti dari tugas kerajaan mereka pada 2020.
Trump kemudian berbicara dengan mengatakan bahwa ia "bukan penggemar" Meghan. Kemudian, beberapa bulan terakhir, Harry berada di tengah-tengah pertikaian mengenai visanya, yang memungkinkannya untuk tinggal di California. Ini terkait pengakuannya atas penggunaan mariyuana, kokain, dan jamur psikedelik yang ditulis dalam memoarnya yang kontroversial, Spare.
Lembaga Heritage Foundation menyatakan bahwa Pemerintah AS harus merilis catatan tentang aplikasi visa AS milik Duke untuk menunjukkan apakah penggunaan narkobanya diungkapkan.
Sebelum putusan dibuat dalam kasus tersebut, Trump marah pada pemerintahan Biden karena menjaga kerahasiaan aplikasi imigrasi Harry untuk "melindungi Harry."
"Saya tidak akan melindunginya. Dia mengkhianati Ratu. Itu tidak bisa dimaafkan. Dia akan sendirian jika itu karena saya," kata Trump kepada Express US.