Kekayaan Bersih J.K. Rowling 2024, Royalti Buku Harry Potter Rp1,2 Triliun per Tahun
loading...
A
A
A
Rowling diketahui telah menyumbangkan lebih dari 150 juta USD untuk berbagai tujuan, termasuk pengentasan kemiskinan, penelitian multiple sclerosis dan inisiatif untuk mempromosikan literasi dan sumber daya pendidikan.
Kedermawanannya sudah dikenal luas, dan masuk akal jika kekayaannya akan lebih tinggi lagi jika ia tidak memberikan sumbangan yang begitu besar untuk amal.
Perjalanan finansial Rowling dimulai dengan sederhana dengan "Harry Potter and the Philosopher's Stone," yang diterbitkan pada 1997 setelah beberapa kali ditolak oleh penerbit. Dengan cetakan awal hanya 1.000 eksemplar, buku tersebut merupakan kesuksesan yang lambat hingga Scholastic memperoleh hak penerbitan di AS dengan harga yang sangat tinggi yaitu 105.000 USD.
Sejak saat itu, lintasan hidup Rowling pun ditetapkan. Seri tersebut akhirnya berkembang menjadi tujuh buku, yang masing-masing lebih sukses daripada sebelumnya, yang menghasilkan adaptasi film yang menghasilkan miliaran dolar di seluruh dunia. Bahkan dengan film terakhir yang dirilis pada 2011, waralaba tersebut terus berkembang, terutama dengan penambahan taman hiburan Wizarding World dan cerita spin-off yang memikat penggemar generasi baru.
Meskipun kekayaan bersih Rowling tidak dapat disangkal mengesankan, hubungannya dengan para penggemarnya tetaplah rumit. Selama bertahun-tahun, ia telah memicu kekaguman sekaligus kontroversi karena pandangannya yang blak-blakan tentang isu-isu sosial, termasuk sikap dan perspektif feminisnya tentang hak-hak perempuan.
Meskipun demikian, warisan finansial dan budayanya terus berkembang, dengan pendapatan "Harry Potter" yang mengalir terus-menerus dari tahun ke tahun, menjadikan J.K. Rowling sebagai pusat kekuatan sastra dan finansial beberapa dekade setelah ia menciptakan Hogwarts.
Kedermawanannya sudah dikenal luas, dan masuk akal jika kekayaannya akan lebih tinggi lagi jika ia tidak memberikan sumbangan yang begitu besar untuk amal.
Perjalanan finansial Rowling dimulai dengan sederhana dengan "Harry Potter and the Philosopher's Stone," yang diterbitkan pada 1997 setelah beberapa kali ditolak oleh penerbit. Dengan cetakan awal hanya 1.000 eksemplar, buku tersebut merupakan kesuksesan yang lambat hingga Scholastic memperoleh hak penerbitan di AS dengan harga yang sangat tinggi yaitu 105.000 USD.
Sejak saat itu, lintasan hidup Rowling pun ditetapkan. Seri tersebut akhirnya berkembang menjadi tujuh buku, yang masing-masing lebih sukses daripada sebelumnya, yang menghasilkan adaptasi film yang menghasilkan miliaran dolar di seluruh dunia. Bahkan dengan film terakhir yang dirilis pada 2011, waralaba tersebut terus berkembang, terutama dengan penambahan taman hiburan Wizarding World dan cerita spin-off yang memikat penggemar generasi baru.
Meskipun kekayaan bersih Rowling tidak dapat disangkal mengesankan, hubungannya dengan para penggemarnya tetaplah rumit. Selama bertahun-tahun, ia telah memicu kekaguman sekaligus kontroversi karena pandangannya yang blak-blakan tentang isu-isu sosial, termasuk sikap dan perspektif feminisnya tentang hak-hak perempuan.
Meskipun demikian, warisan finansial dan budayanya terus berkembang, dengan pendapatan "Harry Potter" yang mengalir terus-menerus dari tahun ke tahun, menjadikan J.K. Rowling sebagai pusat kekuatan sastra dan finansial beberapa dekade setelah ia menciptakan Hogwarts.
(tdy)