Seimbangkan Diri! Kesehatan Fisik dan Mental Sama Pentingnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati ulang tahun pertamanya, Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa (Kaukus Keswa) sukses menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang mengedepankan edukasi kesehatan mental dan fisik dalam acara yang berlangsung di Lantai 24 Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Bertajuk “It’s Okay to Not Be Okay, ini menghadirkan kombinasi unik antara hiburan, edukasi, dan layanan kesehatan, seperti kompetisi stand-up comedy dan skrining anemia gratis.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental dan fisik sebagai fondasi kesejahteraan hidup. Para peserta tidak hanya dihibur oleh aksi-aksi stand-up comedy bertema kesehatan mental, tetapi juga mendapatkan edukasi langsung dari pakar kesehatan jiwa, fisik serta kesempatan melakukan skrining anemia tanpa biaya.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Ketua Umum Kaukus Keswa, menyampaikan pentingnya keterkaitan antara kesehatan mental dan fisik. “Kesehatan mental dan fisik adalah dua sisi mata uang yang saling berkaitan.
“Melalui perayaan ini, kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa tidak ada yang salah dengan mencari bantuan atau berbicara tentang kesehatan jiwa. Di sisi lain, anemia juga menjadi masalah kesehatan yang sering terabaikan. Mari jadikan momentum ini sebagai langkah awal untuk hidup lebih sehat secara menyeluruh,” ungkap Prof. Nila dalam rilisnya kepada sindonews.com, kemarin.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, peneliti sekaligus inisiator Kaukus Keswa, menyoroti dampak anemia terhadap produktivitas harian dan keseimbangan kesehatan mental.
“Banyak yang tidak menyadari bahwa anemia memengaruhi performa harian dan dapat berdampak pada kesehatan mental. Skrining anemia yang kami sediakan adalah upaya kami untuk membantu masyarakat memahami kondisi kesehatan mereka sejak dini,” jelas Dr. Ray.
Selain itu, mayoritas inisiator Kaukus Keswa menekankan pentingnya pendekatan kreatif untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Maria Ekowati, salah satu inisiator, memaparkan bahwa masyarakat kini semakin terbuka untuk mendiskusikan isu kesehatan mental.
“Perjalanan satu tahun ini membuktikan bahwa masyarakat semakin terbuka untuk berdiskusi tentang isu kesehatan mental. Melalui acara edukatif dan hiburan seperti ini, kami berharap pesan-pesan kesehatan dapat lebih mudah diterima dan diaplikasikan,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Romo Mudji, inisiator lainnya, yang menyoroti peran humor sebagai medium penyampaian pesan. “Humor adalah medium yang luar biasa untuk menyampaikan pesan-pesan penting, termasuk soal kesehatan mental. Kompetisi stand-up ini adalah salah satu cara kami mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus mengingatkan mereka bahwa mencari bantuan itu wajar dan perlu,” katanya.
Kristin Samah, inisiator lainnya, menambahkan bahwa tema acara ini bertujuan menghapus stigma negatif terhadap isu kesehatan mental. “Dengan tema ‘It’s Okay to Not Be Okay,’ kami ingin menghapus stigma negatif terhadap orang yang berjuang dengan kesehatan mental mereka. Semua orang memiliki hak untuk merasa tidak baik-baik saja dan mendapatkan dukungan yang layak,” tutur Kristin.
Dalam rangkaian yang memadukan edukasi, hiburan, dan layanan kesehatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat luas. Dengan pendekatan inovatifnya, Kaukus Keswa berharap kegiatan serupa dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap kesehatan mental dan fisik di Indonesia.
Lewat keterlibatan dan kolaborasi dengan berbagai komunitas dalam acara ini, Kaukus Keswa berkomitmen untuk terus mendorong kesadaran publik, mengedukasi masyarakat, dan memberikan ruang aman bagi individu yang membutuhkan dukungan.
Perayaan ulang tahun pertama ini menjadi langkah awal yang penuh makna dalam perjalanan panjang membangun masyarakat yang lebih sehat secara holistik.
Bertajuk “It’s Okay to Not Be Okay, ini menghadirkan kombinasi unik antara hiburan, edukasi, dan layanan kesehatan, seperti kompetisi stand-up comedy dan skrining anemia gratis.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental dan fisik sebagai fondasi kesejahteraan hidup. Para peserta tidak hanya dihibur oleh aksi-aksi stand-up comedy bertema kesehatan mental, tetapi juga mendapatkan edukasi langsung dari pakar kesehatan jiwa, fisik serta kesempatan melakukan skrining anemia tanpa biaya.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Ketua Umum Kaukus Keswa, menyampaikan pentingnya keterkaitan antara kesehatan mental dan fisik. “Kesehatan mental dan fisik adalah dua sisi mata uang yang saling berkaitan.
“Melalui perayaan ini, kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa tidak ada yang salah dengan mencari bantuan atau berbicara tentang kesehatan jiwa. Di sisi lain, anemia juga menjadi masalah kesehatan yang sering terabaikan. Mari jadikan momentum ini sebagai langkah awal untuk hidup lebih sehat secara menyeluruh,” ungkap Prof. Nila dalam rilisnya kepada sindonews.com, kemarin.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, peneliti sekaligus inisiator Kaukus Keswa, menyoroti dampak anemia terhadap produktivitas harian dan keseimbangan kesehatan mental.
“Banyak yang tidak menyadari bahwa anemia memengaruhi performa harian dan dapat berdampak pada kesehatan mental. Skrining anemia yang kami sediakan adalah upaya kami untuk membantu masyarakat memahami kondisi kesehatan mereka sejak dini,” jelas Dr. Ray.
Selain itu, mayoritas inisiator Kaukus Keswa menekankan pentingnya pendekatan kreatif untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Maria Ekowati, salah satu inisiator, memaparkan bahwa masyarakat kini semakin terbuka untuk mendiskusikan isu kesehatan mental.
“Perjalanan satu tahun ini membuktikan bahwa masyarakat semakin terbuka untuk berdiskusi tentang isu kesehatan mental. Melalui acara edukatif dan hiburan seperti ini, kami berharap pesan-pesan kesehatan dapat lebih mudah diterima dan diaplikasikan,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Romo Mudji, inisiator lainnya, yang menyoroti peran humor sebagai medium penyampaian pesan. “Humor adalah medium yang luar biasa untuk menyampaikan pesan-pesan penting, termasuk soal kesehatan mental. Kompetisi stand-up ini adalah salah satu cara kami mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus mengingatkan mereka bahwa mencari bantuan itu wajar dan perlu,” katanya.
Kristin Samah, inisiator lainnya, menambahkan bahwa tema acara ini bertujuan menghapus stigma negatif terhadap isu kesehatan mental. “Dengan tema ‘It’s Okay to Not Be Okay,’ kami ingin menghapus stigma negatif terhadap orang yang berjuang dengan kesehatan mental mereka. Semua orang memiliki hak untuk merasa tidak baik-baik saja dan mendapatkan dukungan yang layak,” tutur Kristin.
Dalam rangkaian yang memadukan edukasi, hiburan, dan layanan kesehatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat luas. Dengan pendekatan inovatifnya, Kaukus Keswa berharap kegiatan serupa dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap kesehatan mental dan fisik di Indonesia.
Lewat keterlibatan dan kolaborasi dengan berbagai komunitas dalam acara ini, Kaukus Keswa berkomitmen untuk terus mendorong kesadaran publik, mengedukasi masyarakat, dan memberikan ruang aman bagi individu yang membutuhkan dukungan.
Perayaan ulang tahun pertama ini menjadi langkah awal yang penuh makna dalam perjalanan panjang membangun masyarakat yang lebih sehat secara holistik.
(tar)