Ratu Camilla Terlibat Perebutan Kekuasaan Kerajaan Inggris, Tolak Serahkan Gelar ke Kate Middleton
loading...
A
A
A
INGGRIS - Ratu Camilla dikabarkan terlibat dalam perebutan kekuasaan di Kerajaan Inggris bersama Raja Charles III dan Pangeran William sebagai penerus takhta selanjutnya. Ia berperan dalam dinamika yang terjadi hingga membuat tegang hubungan ayah dan anak itu.
Dilansir dari Marca, Sabtu (21/12/2024), sejumlah laporan mengatakan bahwa Ratu Camilla memiliki hubungan yang tegang dengan Kate Middleton , dan tidak ingin menyerahkan tanggung jawabnya sebagai Ratu Inggris kepada istri Pangeran William tersebut.
Sumber lainnya mengungkap bahwa Camilla ingin Charles memegang kendali kerajaan selama mungkin. Sehingga ia mungkin ingin terus berpartisipasi dalam urusan kerajaan saat William naik takhta menjadi raja di masa mendatang.
“Rencana Charles seumur hidup untuk masa pemerintahannya kini mulai dikalahkan oleh rencana baru William,” kata seorang sumber.
Foto/Getty Images
Posisi Camilla dilaporkan menambah dimensi lain di Keluarga Kerajaan. Terlebih, hubungan Charles dengan anak bungsunya, Pangeran Harry tengah memburuk. Di mana diikuti dengan William yang menolak rekonsiliasi.
Langkah ini memicu spekulasi tentang adanya ketegangan internal dalam Keluarga Kerajaan, serta bagaimana keputusan ini dapat memengaruhi reputasi Kerajaan Inggris di mata masyarakat Inggris dan dunia.
Namun, peran Camilla juga dapat berubah seiring Kerajaan Inggris mengalami perubahan lebih lanjut, dengan spekulasi tentang tanggung jawabnya dan tanggung jawab tokoh kerajaan lainnya. Seperti Pangeran Edward dan Sophie, Duchess of Edinburgh, menjadi fokus.
Di sisi lain, Charles dan William memiliki hubungan yang tegang, dengan beberapa laporan yang menunjukkan bahwa ayah dua anak itu cemburu dengan popularitas putra sulungnya. Popularitas ini mencerminkan pengaruh mendiang ibunya, Putri Diana yang dikenal dekat dengan masyarakat.
Selain itu, Charles menyadari adanya diskusi-diskusi sebelumnya yang menunjukkan bahwa takhta kerajaan sebaiknya langsung diberikan kepada William, sebagai calon raja selanjutnya.
Sementara itu, sebagai Raja Inggris selanjutnya, William ingin memodernisasi monarki. Sedangkan Charles memiliki pendekatan yang lebih tradisionalis.
Pangeran 42 tahun tersebut pun secara perlahan mempersiapkan diri untuk kenaikan takhtanya. Ia dilaporkan berfokus pada isu-isu seperti lingkungan, kesehatan mental, dan tuna wisma.
“William tidak ingin membuang-buang uang atau waktu untuk proyek-proyek sampingan. Ia ingin uang atau waktu itu dialokasikan untuk proyek-proyeknya bagi para tunawisma, misalnya," tandasnya.
Dilansir dari Marca, Sabtu (21/12/2024), sejumlah laporan mengatakan bahwa Ratu Camilla memiliki hubungan yang tegang dengan Kate Middleton , dan tidak ingin menyerahkan tanggung jawabnya sebagai Ratu Inggris kepada istri Pangeran William tersebut.
Sumber lainnya mengungkap bahwa Camilla ingin Charles memegang kendali kerajaan selama mungkin. Sehingga ia mungkin ingin terus berpartisipasi dalam urusan kerajaan saat William naik takhta menjadi raja di masa mendatang.
“Rencana Charles seumur hidup untuk masa pemerintahannya kini mulai dikalahkan oleh rencana baru William,” kata seorang sumber.
Foto/Getty Images
Baca Juga
Posisi Camilla dilaporkan menambah dimensi lain di Keluarga Kerajaan. Terlebih, hubungan Charles dengan anak bungsunya, Pangeran Harry tengah memburuk. Di mana diikuti dengan William yang menolak rekonsiliasi.
Langkah ini memicu spekulasi tentang adanya ketegangan internal dalam Keluarga Kerajaan, serta bagaimana keputusan ini dapat memengaruhi reputasi Kerajaan Inggris di mata masyarakat Inggris dan dunia.
Namun, peran Camilla juga dapat berubah seiring Kerajaan Inggris mengalami perubahan lebih lanjut, dengan spekulasi tentang tanggung jawabnya dan tanggung jawab tokoh kerajaan lainnya. Seperti Pangeran Edward dan Sophie, Duchess of Edinburgh, menjadi fokus.
Di sisi lain, Charles dan William memiliki hubungan yang tegang, dengan beberapa laporan yang menunjukkan bahwa ayah dua anak itu cemburu dengan popularitas putra sulungnya. Popularitas ini mencerminkan pengaruh mendiang ibunya, Putri Diana yang dikenal dekat dengan masyarakat.
Baca Juga
Selain itu, Charles menyadari adanya diskusi-diskusi sebelumnya yang menunjukkan bahwa takhta kerajaan sebaiknya langsung diberikan kepada William, sebagai calon raja selanjutnya.
Sementara itu, sebagai Raja Inggris selanjutnya, William ingin memodernisasi monarki. Sedangkan Charles memiliki pendekatan yang lebih tradisionalis.
Pangeran 42 tahun tersebut pun secara perlahan mempersiapkan diri untuk kenaikan takhtanya. Ia dilaporkan berfokus pada isu-isu seperti lingkungan, kesehatan mental, dan tuna wisma.
“William tidak ingin membuang-buang uang atau waktu untuk proyek-proyek sampingan. Ia ingin uang atau waktu itu dialokasikan untuk proyek-proyeknya bagi para tunawisma, misalnya," tandasnya.
Baca Juga
(dra)