Blake Lively Gugat Justin Baldoni Atas Dugaan Pelecehan Seksual di Lokasi Syuting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Blake Lively menggugat mantan lawan mainnya, Justin Baldoni, atas dugaan pelecehan seksual yang terjadi selama proses syuting film It Ends With Us. Gugatan ini muncul di tengah rumor konflik di lokasi syuting yang sebelumnya telah mengganggu perilisan film adaptasi dari novel laris karya Colleen Hoover tersebut.
Dalam dokumen yang diperoleh Page Six, Blake Lively menuduh Justin Baldoni menunjukkan perilaku tidak pantas, seperti memperlihatkan video telanjang atau gambar wanita di lokasi syuting. Membahas kecanduan pornografi dan hubungan seksualnya di masa lalu.
Dilansir dari Page Six, Minggu (22/12/2024), Baldoni, dikatakan Lively juga mengomentari alat kelamin pemain dan kru, serta membahas berat badan artis Hollywood 37 tahun tersebut dan mendiang ayahnya.
Dokumen tersebut juga mengklaim bahwa aktor 40 tahun itu berusaha menambahkan adegan seksual yang tidak sesuai dengan naskah asli film. Lively mengungkapkan bahwa suaminya, aktor Ryan Reynolds, hadir dalam pertemuan yang membahas perilaku Baldoni.
Foto/Page Six
Foto/Page Six
Di mana pihak produksi memperingatkannya untuk menghentikan tindakan tersebut. Kuasa hukum Baldoni, Bryan Freedman membantah keras tuduhan tersebut, menyebut klaim Lively sepenuhnya salah, keterlaluan, dan bermotif untuk mencemarkan nama baik.
Freedman juga menuduh Lively menggunakan ancaman untuk memengaruhi produksi. Termasuk ancaman untuk tidak hadir di lokasi syuting atau menolak mempromosikan film tersebut, yang diklaim menyebabkan kegagalan perilisan film.
"Sangat memalukan bahwa Ibu Lively dan perwakilannya membuat tuduhan yang sangat serius dan salah secara kategoris. Klaim-klaim ini sepenuhnya salah, keterlaluan, dan sengaja mengandung unsur cabul dengan tujuan untuk menyakiti publik dan mengungkit kembali narasi di media," kata Freedman.
Freedman menyatakan bahwa keluhan artis asal California, Amerika ini adalah bagian dari upaya untuk memperbaiki reputasi negatifnya sendiri dan menuduh aktris tersebut menyebarkan cerita negatif tentang Baldoni melalui tim humasnya.
Di sisi lain, rumor konflik di lokasi syuting telah beredar sejak Agustus lalu, di mana beberapa sumber mengklaim bahwa Baldoni membuat Lively merasa tidak nyaman dengan komentarnya. Namun, drama ini juga memicu reaksi keras terhadap Lively, dengan wawancara masa lalunya yang dianggap kontroversial kembali muncul di media sosial.
Pada kesempatan yang sama, Lively juga mengklaim bahwa Baldoni terlibat dalam kampanye untuk merusak reputasinya melalui manipulasi media sosial dan strategi humas yang agresif. Baldoni dan timnya dituduh menggunakan konten yang direkayasa untuk menciptakan narasi negatif terhadap Lively.
Dalam pernyataan kepada New York Times, bintang Gossip Girl itu menegaskan bahwa langkah hukumnya bertujuan untuk mengungkap taktik pembalasan yang jahat terhadap orang-orang yang berbicara tentang pelanggaran. Ia berharap gugatan ini dapat melindungi korban lain yang menghadapi situasi serupa.
"Saya berharap tindakan hukum saya membantu mengungkap taktik ini untuk menyakiti orang-orang yang berani berbicara tentang pelanggaran," ujar Lively.
Perseteruan ini juga menimbulkan ketidakpastian tentang proyek sekuel It Ends With Us berjudul It Starts With Us. Mengingat konflik antara Lively dan Baldoni, banyak pihak meragukan keduanya akan kembali bekerja sama untuk film tersebut.
Seorang sumber mengatakan kepada Variety bahwa masa depan sekuel masih belum jelas. "Ini adalah wilayah yang belum dipetakan, dan tidak ada yang tahu seperti apa sekuelnya nanti," tandasnya.
Dalam dokumen yang diperoleh Page Six, Blake Lively menuduh Justin Baldoni menunjukkan perilaku tidak pantas, seperti memperlihatkan video telanjang atau gambar wanita di lokasi syuting. Membahas kecanduan pornografi dan hubungan seksualnya di masa lalu.
Dilansir dari Page Six, Minggu (22/12/2024), Baldoni, dikatakan Lively juga mengomentari alat kelamin pemain dan kru, serta membahas berat badan artis Hollywood 37 tahun tersebut dan mendiang ayahnya.
Dokumen tersebut juga mengklaim bahwa aktor 40 tahun itu berusaha menambahkan adegan seksual yang tidak sesuai dengan naskah asli film. Lively mengungkapkan bahwa suaminya, aktor Ryan Reynolds, hadir dalam pertemuan yang membahas perilaku Baldoni.
Foto/Page Six
Foto/Page Six
Di mana pihak produksi memperingatkannya untuk menghentikan tindakan tersebut. Kuasa hukum Baldoni, Bryan Freedman membantah keras tuduhan tersebut, menyebut klaim Lively sepenuhnya salah, keterlaluan, dan bermotif untuk mencemarkan nama baik.
Freedman juga menuduh Lively menggunakan ancaman untuk memengaruhi produksi. Termasuk ancaman untuk tidak hadir di lokasi syuting atau menolak mempromosikan film tersebut, yang diklaim menyebabkan kegagalan perilisan film.
"Sangat memalukan bahwa Ibu Lively dan perwakilannya membuat tuduhan yang sangat serius dan salah secara kategoris. Klaim-klaim ini sepenuhnya salah, keterlaluan, dan sengaja mengandung unsur cabul dengan tujuan untuk menyakiti publik dan mengungkit kembali narasi di media," kata Freedman.
Freedman menyatakan bahwa keluhan artis asal California, Amerika ini adalah bagian dari upaya untuk memperbaiki reputasi negatifnya sendiri dan menuduh aktris tersebut menyebarkan cerita negatif tentang Baldoni melalui tim humasnya.
Di sisi lain, rumor konflik di lokasi syuting telah beredar sejak Agustus lalu, di mana beberapa sumber mengklaim bahwa Baldoni membuat Lively merasa tidak nyaman dengan komentarnya. Namun, drama ini juga memicu reaksi keras terhadap Lively, dengan wawancara masa lalunya yang dianggap kontroversial kembali muncul di media sosial.
Pada kesempatan yang sama, Lively juga mengklaim bahwa Baldoni terlibat dalam kampanye untuk merusak reputasinya melalui manipulasi media sosial dan strategi humas yang agresif. Baldoni dan timnya dituduh menggunakan konten yang direkayasa untuk menciptakan narasi negatif terhadap Lively.
Dalam pernyataan kepada New York Times, bintang Gossip Girl itu menegaskan bahwa langkah hukumnya bertujuan untuk mengungkap taktik pembalasan yang jahat terhadap orang-orang yang berbicara tentang pelanggaran. Ia berharap gugatan ini dapat melindungi korban lain yang menghadapi situasi serupa.
"Saya berharap tindakan hukum saya membantu mengungkap taktik ini untuk menyakiti orang-orang yang berani berbicara tentang pelanggaran," ujar Lively.
Perseteruan ini juga menimbulkan ketidakpastian tentang proyek sekuel It Ends With Us berjudul It Starts With Us. Mengingat konflik antara Lively dan Baldoni, banyak pihak meragukan keduanya akan kembali bekerja sama untuk film tersebut.
Seorang sumber mengatakan kepada Variety bahwa masa depan sekuel masih belum jelas. "Ini adalah wilayah yang belum dipetakan, dan tidak ada yang tahu seperti apa sekuelnya nanti," tandasnya.
(dra)