Denny Sumargo Kritik Kenaikan PPN 12%: Masyarakat Terbebani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Denny Sumargo mengkritik rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Menurutnya, kebijakan ini berpotensi menambah beban masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.
Denny pun merasa khawatir dengan nasib masyarakat setelah peraturan PPN 12 persen itu ditetapkan. Terlebih, di tengah kenaikan ini, terjadi ketimpangan antara nilai pajak yang tinggi dengan fasilitas dan kesejahteraan yang diterima masyarakat di Indonesia.
"Saya sebenarnya memikirkan masyarakat aja. Pasti banyak masyarakat terbebani dengan nilai yang cukup tinggi," kata Denny di Thamrin, Jakarta Pusat, belum lama ini.
"Akan tetapi, kita tahu sendiri, eksekusi yang terjadi dari kebijakan itu, membuat banyak masyarakat belum puas. Sebenarnya kalau dengan pajak yang tinggi, tapi hasil yang puas, saya pikir orang tidak terlalu masalah," lanjutnya.
Foto/Instagram Denny Sumargo
Lebih lanjut, suami Olivia Allan ini membandingkan situasi di Indonesia dengan negara-negara maju yang menerapkan pajak tinggi tetapi diimbangi dengan fasilitas dan kesejahteraan masyarakat yang memadai.
"Karena banyak negara maju yang pajaknya tinggi, tapi fasilitasnya juga memadai. Masyarakat punya hak untuk komplain juga. Misalnya ada jalan rusak, masyarakat bisa protes," jelasnya.
"Di sini, hal itu belum berjalan dengan baik," sambungnya.
Denny pun merasa khawatir dengan nasib masyarakat setelah peraturan PPN 12 persen itu ditetapkan. Terlebih, di tengah kenaikan ini, terjadi ketimpangan antara nilai pajak yang tinggi dengan fasilitas dan kesejahteraan yang diterima masyarakat di Indonesia.
"Saya sebenarnya memikirkan masyarakat aja. Pasti banyak masyarakat terbebani dengan nilai yang cukup tinggi," kata Denny di Thamrin, Jakarta Pusat, belum lama ini.
"Akan tetapi, kita tahu sendiri, eksekusi yang terjadi dari kebijakan itu, membuat banyak masyarakat belum puas. Sebenarnya kalau dengan pajak yang tinggi, tapi hasil yang puas, saya pikir orang tidak terlalu masalah," lanjutnya.
Foto/Instagram Denny Sumargo
Lebih lanjut, suami Olivia Allan ini membandingkan situasi di Indonesia dengan negara-negara maju yang menerapkan pajak tinggi tetapi diimbangi dengan fasilitas dan kesejahteraan masyarakat yang memadai.
"Karena banyak negara maju yang pajaknya tinggi, tapi fasilitasnya juga memadai. Masyarakat punya hak untuk komplain juga. Misalnya ada jalan rusak, masyarakat bisa protes," jelasnya.
"Di sini, hal itu belum berjalan dengan baik," sambungnya.