Liburan? Ke Joglosemar Saja!
loading...
A
A
A
Semarang memiliki Kota Lama yang telah direvitalisasi . Selain luar ruangan, kamu bisa menikmati susana dalam ruangan di Kota Lama, yaitu sejumlah galeri seni yang berada di area ini. Salah satu galeri yang terkenal di area ini adalah Semarang Contemporary Art Gallery yang terletak di Jalan Taman Srigunting No. 5-6. Tempat ini merupakan bangunan tua yang mengalami pemugaran beberapa kali. Jadi, eksotis abis!
Dalam sejarahnya, bangunan ini pernah diruntuhkan dan dibangun kembali di tahun 1918 dengan gaya kolonial dan tercatat sebagai kantor pertama sebuah perusahaan asuransi bernama De Indische Lloyd di tahun 1937.
Bangunan-bangunan Kota Lama menawarkan arsitektur peninggalan era kolonial yang bagus menjadi obyek foto bagi penggemar fotografi atau sekadar menjadi latar untuk foto-foto untuk diunggah di media sosial.
Salah satu spot yang terkenal di kawasan Kota Lama Semarang adalah Gereja Blenduk yang memiliki kubah khas berbentuk setengah bola. Berdiri dengan nama asli GPIB Immanuel Semarang, Gereja ini dibangun pada 1753 dan merupakan salah satu gereja Kristen tertua di Indonesia.
Solo
Sedangkan di Solo, kamu bisa mengunjungi Grojogan Sewu Tawangmangu. Destinasi pelesiran berupa air terjun setinggi 80 meter ini berlokasi di sisi barat Gunung Lawu, atau sekitar 37 kilometer dari pusat Kota Solo. Air terjun ini merupakan yang tertinggi di wilayah Jawa Tengah, lho. Untuk menuju ke lokasi, wisatawan harus mendaki setidaknya 1.000 anak tangga. Dengan pemandangan kanan-kiri yang indah, perjalanan akan terasa lebih menyenangkan.
Bila ingin tahu sejarah Solo, pilihan terbaiknya adalah mengunjungi Keraton Surakarta. Bangunan ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwana II pada tahun 1744 untuk menggantikan Keraton Kartasura yang hancur lebur akibat peristiwa Geger Pecinan tahun 1743.
Objek wisata sejarah di Kota Solo selanjutnya adalah Taman Sriwedari. Tempat wisata di Solo ini merupakan kompleks pertamanan yang berlokasi di daerah Laweyan, Solo, dan sudah ada sejak era kepemimpinan Pakubuwana X. Selain dipakai sebagai lokasi diselenggarakannya hiburan rutin Malam Selikuran, Taman Sriwedari pernah dipakai sebagai lokasi penyelenggaraan PON pada tahun 1948. Di area ini terdapat Gedung Wayang Orang Sriwedari (GWO) yang menjadi tempat pertunjukan wayang orang.