Victoria's Secret Tuai Kritik, Buang Ratusan Bra di Tempat Sampah

Kamis, 27 Februari 2020 - 11:03 WIB
Victorias Secret Tuai Kritik, Buang Ratusan Bra di Tempat Sampah
Victoria's Secret Tuai Kritik, Buang Ratusan Bra di Tempat Sampah
A A A
JAKARTA - Victoria's Secret mendapat kritikan, setelah membuang ratusan bra yang tidak dipakai ke tong sampah dekat cabang toko pakaian.

Melanie Gelinas dari Colorado, Amerika Serikat yang tinggal di gedung di atas toko menemukan ratusan bra itu dan memberi tahu 9News bahwa dia kesal dengan volume sampah ketika ada orang yang membutuhkan.

"Ini semua akan ke tempat pembuangan sampah. Mereka bisa pergi ke tempat penampungan tunawisma atau tempat (perlindungan wanita)," kata Gelinas seperti dilansir Independent.

Menurut Gelinas, jika bra itu diberikan kepada orang lain, hal ini tidak hanya buang-buang uang, tetapi orang akan dengan senang hati mengambil bra secara gratis. "Tidakkah seorang ibu ingin mendapatkan bra baru dari Victoria's Secret yang tinggal di penampungan?," tambahnya.

Seorang juru bicara Victoria's Secret mengkonfirmasi bahwa bra telah dibuang ketika toko ditutup. Selain itu, bra tersebut merupakan sampel dari pajangan atau bra yang telah rusak dan beberapa persediaan telah dipindahkan ke toko lain.

"Kami mohon maaf atas masalah yang muncul. Karena toko ini tutup, kami merusak produk sampel, termasuk bra dari kamar pas kami. Semua inventaris yang tersisa dialokasikan kembali ke toko lain," ujar juru bicara tersebut.

Tetapi, penemuan itu diketahui pada saat industri mode sedang dikritik karena kerusakan lingkungan yang sedang berlangsung. Menurut sebuah studi oleh WRAP (program tindakan limbah dan sumber daya), volume pakaian baru yang dibeli di Inggris menghasilkan lebih banyak emisi karbon per menit daripada mengendarai mobil mengelilingi keliling bumi enam kali.

Di sisi lain, tercatat sebanyak 300.000 ton pakaian dikirim ke tempat pembuangan sampah pada tahun 2016.

Sebelumnya, Victoria's Secret juga mendapat kecaman karena penindasan dan pelecehan yang meluas terhadap karyawan dan model, sebagaimana dilaporkan di New York Times.

Pada 2019 chief marketing officer di Victoria's Secret Ed Razek mengundurkan diri setelah berkomentar bahwa merek tersebut tidak akan memberikan model transgender atau ukuran plus karena pertunjukannya adalah fantasi.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9497 seconds (0.1#10.140)