Perkuat Ketahanan Pangan, GRASP 2030 Dorong Regulasi Redistribusi Surplus Lewat Workshop

Jum'at, 21 Maret 2025 - 11:10 WIB
loading...
Perkuat Ketahanan Pangan,...
IBCSD yang menginisiasi GRASP 2030 sukses menggelar workshop bertajuk Meningkatkan Standar Redistribusi Surplus Makanan pada Kamis (20/3/2025) di Jakarta. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) yang menginisiasi GRASP 2030 (Gotong Royong Atasi Susut dan Sisa Pangan Sebelum Tahun 2030) sukses menggelar workshop bertajuk “Meningkatkan Standar Redistribusi Surplus Makanan” pada Kamis (20/3/2025) di Wyndham Casablanca Hotel, Jakarta. Organisasi-organisasi food bank (bank pangan) yang tergabung dalam inisiatif GRASP 2030 hadir dalam acara ini. Acara ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat mekanisme penyelamatan surplus makanan dan mendistribusikannya secara aman dan bermartabat kepada mereka yang membutuhkan.

Workshop ini mempertemukan tujuh organisasi foodbank anggota GRASP 2030, perwakilan pemerintah, serta mitra calon signatories, dalam diskusi mendalam mengenai praktik terbaik, tantangan lapangan, dan langkah kolaboratif dalam memperbaiki ekosistem redistribusi pangan. Hadir pula WRAP (Waste and Resources Action Programme) dari Inggris sebagai mitra global yang membagikan praktik terbaik terkait standar redistribusi makanan secara internasional, serta narasumber lainnya dari Foodbank of Indonesia, Aksata Pangan Medan, serta Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Organisasi redistribusi pangan menghadapi tantangan yang beragam, mulai dari keamanan pangan, reputasi brand, hingga kepatuhan hukum. Tapi kita memiliki tujuan yang sama: menyelamatkan makanan agar tidak terbuang dan memastikan pangan tersebut tetap aman dan layak bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Indah Budiani, Direktur Eksekutif IBCSD, dalam sambutannya.

Sesi diskusi menghadirkan pemaparan dari Foodbank of Indonesia, Aksata Pangan, serta Badan Pangan Nasional (Bapanas). Ketiganya menyoroti pentingnya sistem monitoring kualitas makanan, integritas merek, hingga kerangka kebijakan yang mendukung.



Dari sisi pemerintah, Nita Yulianis, Direktur Kewaspadaan Pangan Bapanas, menyoroti pentingnya edukasi publik. “Masih perlu digaungkan mengenai hierarki pangan untuk mengedepankan pencegahan dan donasi makanan. Banyak yang belum mengetahui bahwa donasi makanan adalah salah satu solusi utama sebelum makanan berakhir sebagai limbah,” ujar Nita.

Dalam sesi breakout, para peserta mengidentifikasi tiga isu utama dalam redistribusi surplus pangan: keamanan dan kualitas pangan, reputasi brand donor, dan kepatuhan terhadap peraturan. Hasil diskusi ini akan menjadi pijakan awal dalam pembentukan Kelompok Kerja Redistribusi Pangan di bawah GRASP 2030.

Sebagai tindak lanjut, IBCSD akan memfasilitasi pembentukan kelompok kerja lintas sektor untuk merumuskan panduan standar redistribusi pangan yang dapat diterapkan bersama oleh pelaku usaha, foodbank, dan pemerintah. “Kami akan membentuk Kelompok Kerja Redistribusi Pangan di bawah GRASP 2030, yang akan menyusun pedoman praktis dan realistis untuk redistribusi pangan. Kelompok ini akan menjadi ruang kolaboratif bagi organisasi food bank dan pelaku usaha agar mekanisme redistribusi dapat diperkuat dan diperluas, demi mencegah pemborosan dan mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Angelique Dewi, Chairwoman GRASP 2030, dalam sambutan penutupnya.

Dengan langkah ini, GRASP 2030 berharap redistribusi pangan di Indonesia tak hanya menjadi gerakan sosial, tetapi juga solusi sistemik yang berdampak pada pengurangan sisa makanan dan peningkatan ketahanan pangan nasional.

(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pemerintah Singapura...
Pemerintah Singapura Legalkan Konsumsi 16 Serangga Ini, Jangkrik hingga Ulat
Tak Hanya Mengenyangkan,...
Tak Hanya Mengenyangkan, Ini Manfaat Sorgum untuk Kesehatan
Buka Akses Pangan Sehat...
Buka Akses Pangan Sehat bagi Keluarga Prasejahtera, Super Indo Bersama Mitra Jalankan Program Senyuman Ramadan 2024
Pabrik Glukomanan dari...
Pabrik Glukomanan dari Umbi Porang Didirikan di Lombok untuk Perkuat Industri Olahan Pangan Sehat
Dukung Atasi Masalah...
Dukung Atasi Masalah Pangan, Bukapangan Luncurkan Beragam Program Selama 2023
Dampingi Ibu Negara...
Dampingi Ibu Negara di Spouse Program KTT G20, Angela Tanoesoedibjo: Ragam Pangan Nusantara Jadi Inspirasi Dunia
Waspadai Keamanan Pangan...
Waspadai Keamanan Pangan dan Kekejaman Hewan Masih Berlanjut
Pentingnya Kolaborasi...
Pentingnya Kolaborasi Internasional dalam Ketahanan Pangan
Tingkatkan Kesadaran...
Tingkatkan Kesadaran Kurangi Susut dan Limbah Pangan Bergizi
Rekomendasi
Enggan Dikritik, Amarah...
Enggan Dikritik, Amarah Gajah Mada Berujung Tewasnya Pejabat Kerajaan Majapahit
5 Pati TNI AU Memasuki...
5 Pati TNI AU Memasuki Masa Pensiun usai Mutasi TNI Maret 2025, Ini Daftar Namanya
4 Fakta Kiai Murmo,...
4 Fakta Kiai Murmo, Sosok yang Jadi Inspirasi Pangeran Diponegoro
Berita Terkini
5 Trik Mengolah Daging...
5 Trik Mengolah Daging Sapi Empuk Anti Alot, Nomor 1 Gak Perlu Dicuci
58 menit yang lalu
Gwyneth Paltrow dan...
Gwyneth Paltrow dan Tracy Anderson Ejek Meghan Markle: Selamat Datang di Dapur yang Sebenarnya
1 jam yang lalu
Pangeran William Ancam...
Pangeran William Ancam Harry dan Meghan Markle Tidak Ikut Campur Kehidupannya
3 jam yang lalu
Robert Downey Jr Ditolak...
Robert Downey Jr Ditolak Jadi Dokter Doom, Sempat Bujuk Russo Brothers
8 jam yang lalu
5 Rekomendasi Wisata...
5 Rekomendasi Wisata Gudungkidul untuk Libur Lebaran, Murah Meriah
9 jam yang lalu
Reaksi Ahmad Dhani Judika...
Reaksi Ahmad Dhani Judika Tidak Mau Lagi Nyanyi Lagu Dewa 19: Siapa yang Bisa Buktikan?
10 jam yang lalu
Infografis
Cara Memberantas Judi...
Cara Memberantas Judi Online lewat Sistem Pembayaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved