Lindungi Anak dari Corona, Begini Tipsnya
A
A
A
JAKARTA - Anak-anak termasuk yang paling berisiko terinfeksi virus corona atau COVID-19. Alasannya tak lain karena tingkat imunitas yang rendah dan belum berkembang dengan baik.
Oleh karena itu, diperlukan beberapa pencegahan agar anak tetap sehat dan terhindar dari virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, itu.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon) mengungkapkan, tiap anak Indonesia berhak hidup sehat dan mendapat perlindungan penuh. Meski hingga saat ini kasus anak dengan COVID-19 di Tanah Air masih terbilang rendah, namun para orangtua diminta tetap proaktif menjaga buah hati masing-masing.
"Jangan lengah! Dengan semakin luasnya kasus COVID-19, anak-anak sangat mungkin terkena. Gejala klinis yang timbul boleh jadi ringan, batuk biasa, tapi itu karena tidak dilakukan pemeriksaan. Oleh karenanya, kami dari PP IDAI mendorong pemeriksaan laboratorium yang seluas-luasnya," tukas Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI DR. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K).
"Tapi, dengan catatan, Korea Selatan melakukan banyak pemeriksaan terhadap anak-anak. Di Indonesia jumlah anak yang diperiksa masih sedikit. Maka tolong jangan sampai lengah, beranggapan anak tidak bisa terkena COVID-19 atau jumlah kasusnya sedikit. Pemeriksaan terhadap anak harus dilakukan seluas-luasnya," tambah dr. Aman.
Lebih lanjut Ketua Bidang 3 PP IDAI yang juga konsultan tumbuh kembang - pediatri sosial DR. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) memberikan beberapa tips agar anak terhindar dari infeksi COVID-19. Di antaranya adalah memberikan nutrisi yang baik serta tidur cukup. Asupan nutrisi yang baik mampu menjaga daya tahan tubuh anak. Dalam hal ini nutrisi yang dibutuhkan berupa vitamin A, vitamin D, dan vitamin C.
"Kita juga perlu nutrisi, protein, kalori, dan istirahat cukup. Vitamin yang berguna vitamin A untuk saluran pernapasan biar nggak terinfeksi, juga vitamin D dan C dari buah serta sayuran berwarna kemerahan seperti wortel dan jeruk. Vitamin D dari berjemur di bawah matahari selama 5-10 menit," jelas dr. Hartono.
Tangan merupakan media penyebaran kuman ke dalam tubuh. Sebab itu, dr. Hartono mengingatkan orangtua agar selalu meminta anak untuk rajin mencuci tangan sebelum makan dan sesudah menyentuh benda. Ia juga mengimbau untuk tidak menyentuh wajah, hidung, mulut, serta mata ketika belum mencuci tangan. Hal ini tak lain karena COVID-19 dapat menginfeksi melalui percikan liur yang tersentuh.
Adapun cara mencuci tangan yang dianjurkan adalah dengan air mengalir dan sabun. Cara ini dinilai sudah cukup bisa membersihkan tangan dari kuman. Terakhir, yang tidak kalah penting adalah mengajarkan etika batuk dan bersin kepada anak.
"Kita tidak boleh main gosok mata, pegang hidung, masuk tangan ke mulut, dan kadang anak lupa itu. Kita harus ajarkan anak sering-sering cuci tangan. Batuk, bersin tutup mulut dan kita harus jaga. Kalau anak-anak, batuk sering di depan teman-teman, adik-adiknya, mereka nggak tahu bahayanya," pungkas dr. Hartono.
Oleh karena itu, diperlukan beberapa pencegahan agar anak tetap sehat dan terhindar dari virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, itu.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon) mengungkapkan, tiap anak Indonesia berhak hidup sehat dan mendapat perlindungan penuh. Meski hingga saat ini kasus anak dengan COVID-19 di Tanah Air masih terbilang rendah, namun para orangtua diminta tetap proaktif menjaga buah hati masing-masing.
"Jangan lengah! Dengan semakin luasnya kasus COVID-19, anak-anak sangat mungkin terkena. Gejala klinis yang timbul boleh jadi ringan, batuk biasa, tapi itu karena tidak dilakukan pemeriksaan. Oleh karenanya, kami dari PP IDAI mendorong pemeriksaan laboratorium yang seluas-luasnya," tukas Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI DR. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K).
"Tapi, dengan catatan, Korea Selatan melakukan banyak pemeriksaan terhadap anak-anak. Di Indonesia jumlah anak yang diperiksa masih sedikit. Maka tolong jangan sampai lengah, beranggapan anak tidak bisa terkena COVID-19 atau jumlah kasusnya sedikit. Pemeriksaan terhadap anak harus dilakukan seluas-luasnya," tambah dr. Aman.
Lebih lanjut Ketua Bidang 3 PP IDAI yang juga konsultan tumbuh kembang - pediatri sosial DR. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) memberikan beberapa tips agar anak terhindar dari infeksi COVID-19. Di antaranya adalah memberikan nutrisi yang baik serta tidur cukup. Asupan nutrisi yang baik mampu menjaga daya tahan tubuh anak. Dalam hal ini nutrisi yang dibutuhkan berupa vitamin A, vitamin D, dan vitamin C.
"Kita juga perlu nutrisi, protein, kalori, dan istirahat cukup. Vitamin yang berguna vitamin A untuk saluran pernapasan biar nggak terinfeksi, juga vitamin D dan C dari buah serta sayuran berwarna kemerahan seperti wortel dan jeruk. Vitamin D dari berjemur di bawah matahari selama 5-10 menit," jelas dr. Hartono.
Tangan merupakan media penyebaran kuman ke dalam tubuh. Sebab itu, dr. Hartono mengingatkan orangtua agar selalu meminta anak untuk rajin mencuci tangan sebelum makan dan sesudah menyentuh benda. Ia juga mengimbau untuk tidak menyentuh wajah, hidung, mulut, serta mata ketika belum mencuci tangan. Hal ini tak lain karena COVID-19 dapat menginfeksi melalui percikan liur yang tersentuh.
Adapun cara mencuci tangan yang dianjurkan adalah dengan air mengalir dan sabun. Cara ini dinilai sudah cukup bisa membersihkan tangan dari kuman. Terakhir, yang tidak kalah penting adalah mengajarkan etika batuk dan bersin kepada anak.
"Kita tidak boleh main gosok mata, pegang hidung, masuk tangan ke mulut, dan kadang anak lupa itu. Kita harus ajarkan anak sering-sering cuci tangan. Batuk, bersin tutup mulut dan kita harus jaga. Kalau anak-anak, batuk sering di depan teman-teman, adik-adiknya, mereka nggak tahu bahayanya," pungkas dr. Hartono.
(tsa)