Diare dan Masalah Pencernaan Lain Jadi Keluhan Pasien Virus Corona

Selasa, 24 Maret 2020 - 13:30 WIB
Diare dan Masalah Pencernaan Lain Jadi Keluhan Pasien Virus Corona
Diare dan Masalah Pencernaan Lain Jadi Keluhan Pasien Virus Corona
A A A
JAKARTA - Diare dan gejala pencernaan lainnya menjadi keluhan utama pada hampir sebagain pasien virus corona atau COVID-19, meski sebagian besar pasien memiliki gejala pernapasan.

"Dokter harus ingat bahwa gejala-gejala pencernaan, seperti diare, mungkin merupakan penyerta COVID-19, dan indeks kecurigaan mungkin perlu dinaikkan lebih awal dalam kasus-kasus ini daripada menunggu gejala pernapasan muncul," tulis peneliti dari Kelompok Ahli Perawatan Medis Wuhan untuk COVID-19.

Dilansir WebMD, para peneliti menganalisis data dari 204 pasien COVID-19, usia rata-rata hampir 55 tahun, yang dirawat di tiga rumah sakit di provinsi Hubei antara 18 Januari dan 28 Februari 2020. Waktu rata-rata dari gejala hingga masuk rumah sakit adalah 8,1 hari.

Namun, temuan menunjukkan bahwa pasien dengan gejala pencernaan memiliki waktu lebih lama dari onset gejala sampai masuk rumah sakit, yaitu 9 hari dibandingkan pasien tanpa gejala pencernaan, yakni 7,3 hari.

Ini menunjukkan bahwa pasien dengan gejala pencernaan mencari perawatan kemudian karena mereka belum curiga menderita COVID-19 karena kurangnya gejala pernapasan, seperti batuk atau sesak napas. Pasien dengan gejala pencernaan memiliki berbagai masalah, termasuk kehilangan nafsu makan (84%), diare (29%), muntah (0,8%) dan sakit perut (0,4%).

7 dari pasien dalam penelitian ini memiliki gejala pencernaan tetapi tidak memiliki gejala pernapasan. Ketika keparahan penyakit meningkat, gejala pencernaan menjadi lebih serius. Pasien tanpa gejala pencernaan lebih mungkin untuk disembuhkan dan dipulangkan daripada mereka yang memiliki gejala pencernaan (60% berbanding 34%).

Para peneliti menjelaskan bahwa jika dokter hanya memantau gejala pernapasan untuk mendiagnosis COVID-19, mereka akan kehilangan kasus yang awalnya muncul dengan gejala lain, atau penyakit mungkin tidak didiagnosis sampai setelah gejala pernapasan muncul.

"Dalam penelitian ini, pasien COVID-19 dengan gejala pencernaan memiliki hasil klinis yang lebih buruk dan risiko kematian lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gejala pencernaan, menekankan pentingnya memasukkan gejala seperti diare untuk mencurigai COVID-19 pada awal penyakit sebelum gejala pernapasan berkembang," jelas Dr. Brennan Spiegel.

"Ini dapat mengarah pada diagnosis COVID-19 yang lebih dini, yang dapat mengarah pada perawatan lebih dini dan karantina yang lebih cepat untuk meminimalkan penularan dari orang-orang yang jika tidak tetap tidak terdiagnosis," tambahnya.Selain itu, banyak pihak berusaha untuk mengkampanyekan untuk melawan virus corona ini. salah satunya lalui kampanye #medialawancovid19 dan #amandirumah.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9562 seconds (0.1#10.140)