Studi: Mayoritas Karyawan Sudah Beradaptasi dengan WFH

Senin, 04 Mei 2020 - 19:00 WIB
loading...
Studi: Mayoritas Karyawan Sudah Beradaptasi dengan WFH
Studi Lenovo yang melihat sikap karyawan terhadap metode work from home (WFH) menemukan bahwa sebagian besar karyawan (87%) merasa siap untuk beralih ke WFH bila diperlukan. Foto/Itvibes.com
A A A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah konsep bekerja dari rumah dengan mengandalkan teknologi, yang kini semakin bisa diadaptasi oleh sebagian besar karyawan.

Mengenai hal tersebut, penelitian yang dikeluarkan baru-baru ini oleh Lenovo telah membuktikannya. Penelitian itu menemukan bahwa dalam dunia bisnis, karyawan mulai beradaptasi dengan sistem kerja jarak jauh yang dibantu teknologi cerdas
untuk menjaga mereka senantiasa terhubung dengan banyak orang dan bisnis tetap berjalan.

“Survei kami menunjukkan bahwa pengalaman karyawan sudah berubah dari sebelum pandemi ini," kata General Manager Hong Kong dan Makau Lenovo Ronald Wong melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.

Wong menambahkan, dalam 15 tahun terakhir, jumlah orang yang bekerja secara rutin dari rumah telah tumbuh 159% di Amerika. Hal yang sama juga terjadi di berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia. Menurut survey yang dilakukan oleh Jakpat pada 18-21 Maret 2020, sebanyak 33% karyawan di Jabodetabek sudah memulai bekerja dari rumah, bahkan sebelum ada ketentuan resmi dari pemerintah RI.

"Meskipun situasi saat ini berbeda, kami melihat ada keinginan para pekerja untuk beradaptasi dan mengadopsi pengaturan kerja yang fleksibel. Ini menegaskan bahwa langkah tepat dalam investasi teknologi perusahaan, karena sekarang kebanyakan
orang merasa produktif di rumah dan percaya bahwa tenaga kerja akan bergerak lebih ke arah ini setelah krisis berlalu," beber Wong.

Studi Lenovo yang melihat sikap karyawan terhadap metode work from home (WFH) di Tiongkok, Jepang, Jerman, Italia, dan Amerika menemukan bahwa sebagian besar karyawan (87%) merasa siap untuk beralih ke WFH bila diperlukan. Sebagian besar sudah didorong (46%) atau diminta (26%) untuk WFH sebagai bagian dari langkah-langkah mitigasi COVID-19.

Selain itu, 77% karyawan berharap perusahaan akan mendorong atau setidaknya lebih terbuka untuk memperbolehkan mereka bekerja secara remote di masa mendatang. Terlebih pada 2025 diprediksi 75% pekerja akan terdiri atas generasi milenial yang mempertimbangkan ketersediaan teknologi cerdas pada perusahaan dalam memilih pekerjaan.

"Kebutuhan mencari talenta" juga telah membuat organisasi memikirkan kembali ruang kerja, teknologi, dan budaya mereka untuk menarik serta mempertahankan talenta terbaik.

Sebuah studi global yang dilakukan Harvard Business School pada 2018 terhadap 6.500 pemimpin bisnis menemukan bahwa lebih dari 60% memperkirakan ekspektasi karyawan untuk bekerja fleksibel akan secara signifikan memengaruhi masa depan cara bekerja.

Sebuah perusahaan konsultan sumber daya manusia baru-baru ini juga mengungkapkan bahwa sebagian besar pengusaha masih merekrut karyawan, meskipun sudah mengantisipasi dampak dari pandemi COVID-19 ini. Pada akhir Februari 2020, 44% responden mengatakan bahwa mereka telah menawarkan sistem kerja remote sebagai salah satu keuntungan bagi
semua atau sebagian karyawan dan divisi tertentu.

“Pada saat semua perusahaan harus melalui masa penuh ketidakpastian dan terus menjalankan bisnis, teknologi membuat mereka mampu bergerak maju. Perusahaan perlu menyesuaikan dan memastikan karyawan mereka memiliki perlengkapan video, teknologi, dan pelatihan yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan saat ini dan di masa mendatang, di mana pekerjaan secara fleksibel akan menjadi normal,” sebut Wong.

Dengan adanya pola kerja baru ini, investasi perangkat teknologi cerdas akan semakin dibutuhkan perusahaan guna mendukung WFH. Pemerintah juga telah melakukan pengembangan teknologi yang pesat di era digital, salah satunya dengan Peraturan Presiden (Perpres) No 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yang di dalamnya termasuk mengadaptasi sistem kerja WFH dengan memanfaatkan kanal-kanal digital.

“Lenovo memberdayakan para pekerja untuk dapat bekerja selayaknya di kantor dengan perangkat cerdas kami. Penggunaan teknologi cerdas dipadukan dengan aplikasi kolaborasi akan membantu pekerja meraih produktivitas selayaknya bekerja dari kantor. Di Lenovo, kami menyediakan teknologi cerdas untuk semua kalangan, baik profesional muda pemula hingga mereka yang membutuhkan perangkat dengan kecanggihan lebih,” kata Budi Janto, Country General Manager Lenovo Indonesia.

Dalam upaya menunjang ritme pola kerja baru ini, selama Ramadhan, Lenovo meluncurkan promo Ramadhan Produktif di Rumah Bersama Lenovo. Selama periode 1-31 Mei 2020, Lenovo bakal memberikan potongan harga spesial, hadiah langsung, juga e-money untuk pembelian produk ThinkPad, ThinkBook, ThinkCentre, dan Lenovo VSeries AIO tertentu.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)