Puasa Ternyata Bisa Bikin Kulit Lebih Sehat dan Kenyal
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Sudah menjadi rahasia umum bahwa puasa mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Tak hanya berpengaruh pada organ dalam, puasa juga ternyata bisa membuat kulit lebih halus dan kenyal.
Kepala Departemen Dermatologi dan Venereologi FKKMK UGM, Fajar Waskito, mengatakan belum ada penelitian kedokteran yang cukup representatif mengungkap manfaat puasa Ramadan bagi kesehatan kulit. Namun ibadah menahan lapar dan haus seharian, menjadikan konsumsi makanan praktis akan berkurang. Khususnya jenis makanan berindeks glikemik tinggi seperti nasi, kentang ataupun roti.
Sebagai gantinya, selama bulan puasa banyak mengonsumsi makanan buah-buahan dan sayuran yang kaya antioksidan. Makanan ini bisa menghambat proses penuaan kulit. "Buah dan sayuran ini menjadikan kulit lebih halus dan terjaga elastisitasnya," kata Fajar, Senin (4/5/2020).
Kepala Kelompok Staf Medik (KSM) Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP Dr Sardjito mengatakan makanan berindeks glikemik tinggi berefek pada peningkatan kadar gula dalam darah. Kondisi ini dapat mengakibatkan peradangan pada tubuh. Hal ini memicu munculnya jerawat.
"Tidak mengonsumsi makanan selama seharian mendukung proses pembersihan racun atau detoksifikasi sehingga membuat kulit lebih sehat dan kenyal," ujarnya.
Proses detoksifikasi, intinya adalah menetralisasi oksidan yang diproduksi pada proses metabolisme tubuh. Pada saat puasa proses ini akan lebih sempurna, karena asupan makanan yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh berkurang. Hanya pada lansia akan menjadikan kulit lebih kering dan butuh pelembab.
"Perbanyak konsumsi sayur dan buah dan hindari makanan dengan kadar gula tinggi dan lemak," kata Fajar.
Lihat Juga: Tisu Bambu Putih Pertama di Indonesia, Solusi Jaga Bumi dan Bebas Klorin untuk Perawatan Kulit
Kepala Departemen Dermatologi dan Venereologi FKKMK UGM, Fajar Waskito, mengatakan belum ada penelitian kedokteran yang cukup representatif mengungkap manfaat puasa Ramadan bagi kesehatan kulit. Namun ibadah menahan lapar dan haus seharian, menjadikan konsumsi makanan praktis akan berkurang. Khususnya jenis makanan berindeks glikemik tinggi seperti nasi, kentang ataupun roti.
Sebagai gantinya, selama bulan puasa banyak mengonsumsi makanan buah-buahan dan sayuran yang kaya antioksidan. Makanan ini bisa menghambat proses penuaan kulit. "Buah dan sayuran ini menjadikan kulit lebih halus dan terjaga elastisitasnya," kata Fajar, Senin (4/5/2020).
Kepala Kelompok Staf Medik (KSM) Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP Dr Sardjito mengatakan makanan berindeks glikemik tinggi berefek pada peningkatan kadar gula dalam darah. Kondisi ini dapat mengakibatkan peradangan pada tubuh. Hal ini memicu munculnya jerawat.
"Tidak mengonsumsi makanan selama seharian mendukung proses pembersihan racun atau detoksifikasi sehingga membuat kulit lebih sehat dan kenyal," ujarnya.
Proses detoksifikasi, intinya adalah menetralisasi oksidan yang diproduksi pada proses metabolisme tubuh. Pada saat puasa proses ini akan lebih sempurna, karena asupan makanan yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh berkurang. Hanya pada lansia akan menjadikan kulit lebih kering dan butuh pelembab.
"Perbanyak konsumsi sayur dan buah dan hindari makanan dengan kadar gula tinggi dan lemak," kata Fajar.
Lihat Juga: Tisu Bambu Putih Pertama di Indonesia, Solusi Jaga Bumi dan Bebas Klorin untuk Perawatan Kulit
(abd)