Sakit Kepala Menjadi Gejala Pertama Infeksi Covid-19

Selasa, 29 September 2020 - 17:30 WIB
loading...
Sakit Kepala Menjadi Gejala Pertama Infeksi Covid-19
Gejala awal COVID-19 paling umum tidak hanya demam tinggi, batuk, dan hilangnya bau dan rasa, pasien juga mengalami sakit kepala. Hal ini berdasarkan penelitian. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - COVID-19 adalah penyakit menular yang telah dikonfirmasi pada lebih dari 30 juta orang di seluruh dunia. Gejala awal paling umum dari virus corona baru kini semakin beragam. Pasien tidak hanya mengalami demam tinggi, batuk, dan hilangnya bau dan rasa, juga sakit kepala.

Dilansir Express, kebanyakan orang yang mengidap COVID-19 mengalami sakit kepala yang parah dan kelelahan yang terus-menerus. Temuan ini berdasarkan COVID Symptom Study aplikasi. (Baca juga: Tak Terlibat Penanganan COVID-19 dan Ada Riwayat Penyakit Penyerta, Dokter Kandungan di Pekanbaru Terpapar Corona )

Lebih dari 80% dari semua pasien melaporkan sakit kepala sebagai salah satu gejala pertama mereka, sedangkan 72% melaporkan kelelahan. Semua kelompok umur kemungkinan besar mengalami sakit kepala dan kelelahan.

Tetapi tiga tanda paling umum dari virus corona adalah demam, batuk, dan kehilangan bau masih merupakan kunci utama dari infeksi tersebut.

"Data kami menunjukkan bahwa gejala awal yang paling umum dialami sebenarnya adalah sakit kepala (82%) dan kelelahan (72%) - dan ini terjadi pada semua kelompok umur," kata studi tersebut.

Hanya 9% orang dewasa yang positif COVID-19 berusia 18-65 tahun tidak mengalami sakit kepala atau kelelahan. Tentu saja, sakit kepala dan kelelahan biasanya terjadi pada kondisi lain, itulah sebabnya sakit kepala tidak memicu tes sendiri.

"Faktanya, hanya 1% orang yang melaporkan kelelahan dan atau sakit kepala di aplikasi kami ternyata dinyatakan positif COVID-19," lanjutnya. (Baca juga: Sukses dengan Dynamite, BTS Berkolaborasi dengan Jason Derulo )

Sakit kepala sangat umum terjadi, dan tidak selalu merupakan indikasi infeksi virus corona. Kondisi ini biasanya hilang sendiri tanpa memerlukan perawatan tambahan, tetapi minum banyak air dan minum parasetamol dapat membantu meredakan rasa sakit.

Kelelahan, sementara itu, dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi medis. Anda harus mempertimbangkan untuk berbicara dengan dokter tentang kelelahan Anda, jika itu berlangsung lebih dari beberapa minggu, dan Anda tidak dapat memikirkan alasan yang jelas untuk itu.

Demam tinggi, batuk baru, dan perubahan pada indera penciuman atau perasa Anda adalah gejala virus korona yang paling penting. Beberapa pasien juga melaporkan sakit tenggorokan, diare, dan bahkan cegukan, selain gejala yang lebih umum.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1601 seconds (0.1#10.140)