Daniel Manata Salut dengan Perjuangan Didi Kempot Bumikan Campursari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presenter Daniel Mananta ikut berduka mendengar kabar meninggalnya penyanyi campursari, Didi Kempot. Pria 38 tahun ini pun mengaku jika dirinya memiliki pengalaman yang tak terlupakan bersama mendiang Didi Kempot.
Hal itu terjadi ketika Daniel dipercaya menjadi host acara yang dihadiri Didi Kempot. Dia merasa bersyukur pernah satu panggung bersama sosok yang dijuluki Godfather of Broken Heart dalam sebuah acara sebuah platform belanja online di stasiun televisi.
Menurutnya, Didi Kempot memang layak diberi julukan demikian, lantaran lagu-lagunya banyak yang bercerita tentang patah hati, namun disampaikan dengan nada aransemen musik yang bisa membuat siapapun ikut bergoyang. "Turut berduka atas berpulangnya Mas Didi Kempot. Gue bersyukur bisa sempat joget ambyar sama beliau," ungkapnya, Selasa (5/5).
"Gue juga amazed di beberapa tahun terakhir ini nama Didi Kempot jadi sangat naik banget dan sampai dapat julukan Godfather of Broken Heart, sehingga respect kepada beliau dan gue sangat berharap campur sari akan semakin mendunia karena musisi generasi generasi berikutnya. #DidiKempot #RIPDidikempot," sambungnya.
Ya, Daniel sangat menaruh hormat terhadap usaha dan perjuangan almarhum Didi Kempot dalam menggemakan musik campursari menjadi musik yang enak dan bisa diterima semua kalangan. Lambat laun, upaya pemilik nama lengkap Dionisius Prasetyo itu membuahkan hasil. Campursari yang dulu sama sekali kurang diminati anak-anak muda, kini sudah dilirik oleh mereka.
Selain itu, Daniel juga sangat salut dengan upaya Didi Kempot dalam menunjukkan kepedulian pada sesama. Hal itu, diperlihatkan Didi Kempot dengan ikut aktif dalam kegiatan pengumpulan donasi untuk petugas medis dan mereka yang terkena dampak Covid-19.
"Dengan ketenaran beliau di akhir hidupnya, beliau juga sempat galang donasi sampai Rp7,6 Miliar untuk perangi Covid-19 di sebuah stasiun televisi. Bukan angka yang kecil hasil penggalangan dana," ucap Daniel.
Daniel pun berharap terdapat generasi berikutnya yang melanjutkan perjuangan Didi Kempot dalam menduniakan campursari.
Sebagaimana diketahui, Didi Kempot meninggal dunia di usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5), pukul 07.45 WIB. Almarhum mengembuskan napas terakhirnya akibat henti jantung.
Hal itu terjadi ketika Daniel dipercaya menjadi host acara yang dihadiri Didi Kempot. Dia merasa bersyukur pernah satu panggung bersama sosok yang dijuluki Godfather of Broken Heart dalam sebuah acara sebuah platform belanja online di stasiun televisi.
Menurutnya, Didi Kempot memang layak diberi julukan demikian, lantaran lagu-lagunya banyak yang bercerita tentang patah hati, namun disampaikan dengan nada aransemen musik yang bisa membuat siapapun ikut bergoyang. "Turut berduka atas berpulangnya Mas Didi Kempot. Gue bersyukur bisa sempat joget ambyar sama beliau," ungkapnya, Selasa (5/5).
"Gue juga amazed di beberapa tahun terakhir ini nama Didi Kempot jadi sangat naik banget dan sampai dapat julukan Godfather of Broken Heart, sehingga respect kepada beliau dan gue sangat berharap campur sari akan semakin mendunia karena musisi generasi generasi berikutnya. #DidiKempot #RIPDidikempot," sambungnya.
Ya, Daniel sangat menaruh hormat terhadap usaha dan perjuangan almarhum Didi Kempot dalam menggemakan musik campursari menjadi musik yang enak dan bisa diterima semua kalangan. Lambat laun, upaya pemilik nama lengkap Dionisius Prasetyo itu membuahkan hasil. Campursari yang dulu sama sekali kurang diminati anak-anak muda, kini sudah dilirik oleh mereka.
Selain itu, Daniel juga sangat salut dengan upaya Didi Kempot dalam menunjukkan kepedulian pada sesama. Hal itu, diperlihatkan Didi Kempot dengan ikut aktif dalam kegiatan pengumpulan donasi untuk petugas medis dan mereka yang terkena dampak Covid-19.
"Dengan ketenaran beliau di akhir hidupnya, beliau juga sempat galang donasi sampai Rp7,6 Miliar untuk perangi Covid-19 di sebuah stasiun televisi. Bukan angka yang kecil hasil penggalangan dana," ucap Daniel.
Daniel pun berharap terdapat generasi berikutnya yang melanjutkan perjuangan Didi Kempot dalam menduniakan campursari.
Sebagaimana diketahui, Didi Kempot meninggal dunia di usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5), pukul 07.45 WIB. Almarhum mengembuskan napas terakhirnya akibat henti jantung.
(nug)