Olahraga Pagi Berpotensi Kurangi Risiko Kanker Prostat dan Payudara

Kamis, 15 Oktober 2020 - 09:07 WIB
loading...
Olahraga Pagi Berpotensi...
Olahraga di pagi hari berpotensi mengurangi risiko kanker prostat dan payudara lebih banyak daripada olahraga di waktu-waktu lain dalam sehari. / Foto: Ilustrasi/Verywell Fit
A A A
JAKARTA - Penelitian telah berulang kali menunjukkan bahwa olahraga sedang secara teratur dapat mengurangi risiko kanker secara signifikan. Namun, sejauh ini belum jelas apakah waktu aktivitas fisik berlangsung memiliki peran yang signifikan.

(Baca juga: Cegah Diabetes Selama di Rumah Aja )

Bekerja sama dengan Universitas Pompeu Fabra di Barcelona dan Manolis Kogevinas serta Gemma Castaño-Vinyals dari Institut Barcelona untuk Kesehatan Global (ISGlobal), penulis utama Jakob Weitzer juga rekan penulis Kyriaki Papantoniou dari Divisi Epidemiologi Universitas Kedokteran Wina telah menyelidiki hipotesis bahwa olahraga di pagi hari berpotensi mengurangi risiko kanker prostat dan payudara lebih banyak daripada olahraga di waktu-waktu lain dalam sehari.

Hipotesis tersebut didasarkan pada hasil studi eksperimental yang menunjukkan bahwa olahraga pada sore atau malam hari dapat menunda ritme melatonin. Tubuh manusia terutama memproduksi hormon melatonin pada malam hari dan beberapa studi telah dikaitkan hormon ini dengan risiko kanker yang lebih rendah.



Tim ilmuwan menyelidiki pertanyaan ini dengan 2.795 peserta dalam Studi Multi-Kasus Kontrol berbasis populasi (MCC-Spanyol). Mereka menemukan bahwa efek perlindungan dari olahraga terhadap risiko pengembangan prostat atau kanker payudara berpotensi paling besar ketika olahraga berlangsung antara 8.00-10.00 di pagi hari. Namun, pada pria, efek ini sama kuatnya dengan olahraga biasa di malam hari pukul 19.00-23.00.

Kronotipe peserta, yaitu preferensi mereka untuk tidur dan aktivitas pada waktu tertentu, juga memengaruhi hasil yakni senam pagi pukul 8.00-10.00 sangat baik untuk peserta yang pada dasarnya lebih suka berolahraga aktif di malam hari yang disebut burung hantu atau kronotipe akhir.

"Waktu aktivitas fisik jelas berpengaruh pada ritme hormon seks dan melatonin, serta pada metabolisme makanan. Itu mungkin menjelaskan hasil kami," kata para peneliti seperti dilansir Medical Xpress, Kamis (15/10).

(Baca juga: Hati-Hati! Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Tertular Covid-19 )

Meskipun temuan baru ini tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan waktu ideal untuk berolahraga dalam rangka menurunkan risiko kanker, namun secara umum dapat mengurangi risiko kanker secara signifikan hanya dengan memasukkan setidaknya 150 menit olahraga sedang ke dalam latihan rutinitas mingguan.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1628 seconds (0.1#10.140)