Anak Tetap Butuh Nutrisi Seimbang Walau di Rumah Saja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keharusan tetap di rumah saja yang sudah dilakoni selama lebih dari setengah tahun ke belakang, membuat orangtua maupun anak menjadi stres. Stres yang tidak dikelola dengan baik berpotensi menurunkan nafsu makan anak, yang dapat memengaruhi asupan nutrisi yang dikonsumsi anak.Padahal, untuk memastikan tumbuh kembangnya tetap terjaga, anak memerlukan asupan nutrisi bergizi seimbang dan kondisi psikis yang baik.
Ya, status gizi anak dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Pada kenyataannya di masa anak yang harus berkegiatan di rumah, anak mungkin seringkali merasa bosan dengan menu makanan di rumah. Variasi jenis nutrisi yang mengikuti pola makan bergizi seimbang perlu diterapkan agar dapat memengaruhi status gizi anak secara positif. Dikatakan dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya untuk memenuhi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
“Agar anak mendapatkan gizi seimbang, kebutuhan akan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) harus dipenuhi. Namun, membuat anak mau mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya juga bukan perkara mudah,”ujar dr. Juwalita dalam Webinar Bicara Gizi yang diadakan Danone SN Indonesia. Sebab umumnya saat di rumah saja, anak cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja. Sebut saja makanan instan seperti sosis atau nugget, mie, termasuk makanan ringan.
Baca juga : Cukupi Nutrisi si Kecil di Masa Pandemi
Hal ini bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal. Dr. Juwalita mengingatkan, selain porsi, variasi dan jadwal makan juga perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan manfaat nutrisi yang dikonsumsi sesuai kebutuhan anak. Ia mencontohkan, olahan protein nabati dari kacang-kacangan seperti olahan soya bisa dijadikan alternatif variasi dalam menu gizi seimbang. “Terutama nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi, dapat menjadi pilihan ibu karena dapat dikonsumsi oleh siapa saja, tidak hanya terbatas pada anak dengan kondisi medis tertentu,” imbuhnya.
Sebetulnya, momen di rumah saja merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan anak mengenai gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan panduan “Isi Piringku”. Untuk mendukung pertumbuhan anak yang optimal, pastikan sebanyak 12 hingga 15 persen dari porsi makanan hariannya merupakan sumber protein. Protein berguna untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan tubuh anak.
Ya, status gizi anak dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Pada kenyataannya di masa anak yang harus berkegiatan di rumah, anak mungkin seringkali merasa bosan dengan menu makanan di rumah. Variasi jenis nutrisi yang mengikuti pola makan bergizi seimbang perlu diterapkan agar dapat memengaruhi status gizi anak secara positif. Dikatakan dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya untuk memenuhi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
“Agar anak mendapatkan gizi seimbang, kebutuhan akan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) harus dipenuhi. Namun, membuat anak mau mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya juga bukan perkara mudah,”ujar dr. Juwalita dalam Webinar Bicara Gizi yang diadakan Danone SN Indonesia. Sebab umumnya saat di rumah saja, anak cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja. Sebut saja makanan instan seperti sosis atau nugget, mie, termasuk makanan ringan.
Baca juga : Cukupi Nutrisi si Kecil di Masa Pandemi
Hal ini bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal. Dr. Juwalita mengingatkan, selain porsi, variasi dan jadwal makan juga perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan manfaat nutrisi yang dikonsumsi sesuai kebutuhan anak. Ia mencontohkan, olahan protein nabati dari kacang-kacangan seperti olahan soya bisa dijadikan alternatif variasi dalam menu gizi seimbang. “Terutama nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi, dapat menjadi pilihan ibu karena dapat dikonsumsi oleh siapa saja, tidak hanya terbatas pada anak dengan kondisi medis tertentu,” imbuhnya.
Sebetulnya, momen di rumah saja merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan anak mengenai gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan panduan “Isi Piringku”. Untuk mendukung pertumbuhan anak yang optimal, pastikan sebanyak 12 hingga 15 persen dari porsi makanan hariannya merupakan sumber protein. Protein berguna untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan tubuh anak.
(wur)