Biasakan Anak Tetap Menulis, Sekalipun Aktivitas Belajar Dilakukan Via Daring
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejak COVID-19 menjadi pandemi di Indonesia, aktivitas masyarakat berubah. Salah satunya proses belajar mengajar. Di mana, aktivitas belajar mengajar kini menerapkan sistem belajar jarak jauh atau dalam jaringan (daring).
Data dari U-Report menjelaskan bahwa, sebesar 78% anak mengaku memiliki kesulitan atau tantangan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh dan sebanyak 35% khawatir bahwa akan mempengaruhi pemahaman studi mereka di masa depan.
Kegiatan belajar jarak jauh yang berkepanjangan ini dapat mengakibatkan munculnya masalah kesehatan mental anak dalam belajar, yang berpotensi dapat mengurangi perkembangan kemampuan berpikir kreatif.
Menurut PsikologMarcelina Melisa, M.Psi, di masa pandemi ini, penting sekali untuk anak tidak terbuai dengan kemudahan digital yang ditawarkan dan tetap membudayakan kegiatan menulis di buku tulis yang punya banyak manfaat untuk tumbuh kembang kompetensi anak.
“Menulis merupakan salah satu medium yang sangat efektif untuk membantu mengekspresikan pelajaran yang telah dipaparkan, melatih kreatifitas anak, meningkat kemampuan motorik halus dan tentunya juga mempermudah tuntutan sekolah selama PJJ untuk lebih memahami pelajaran dengan baik,” ujar Marcelina.
Ia menjelaskan, menulis dengan tangan di atas buku tulis menciptakan lebih banyak aktivitas di bagian sensorimotor. Banyak indra diaktifkan dengan menekan pensil atau pulpen diatas kertas, melihat huruf yang ditulis, dan mendengar suara yang dibuat saat menulis.
Baca Juga: Apa Saja Makanan Sehat dan Mengenyangkan Selain Nasi?
Pengalaman indera ini menciptakan kontak antara berbagai bagian otak dan membuka otak untuk belajar sehingga dapat mengingat lebih baik. Selain itu, Melihat lingkungan belajar saat ini yang tidak dapat difasilitasi dan dioptimalkan dengan maksimal, orang tua mengemban tugas menjadi pendidik dan pendukung utama sosok guru.
"Oleh dari itu, dibutuhkan peran orang tua untuk mengembalikan niat menulis anak saat di rumah dan membuat mereka merasa tidak tertekan dengan pembelajaran yang diberikan,” terang Marcelina.
Data dari U-Report menjelaskan bahwa, sebesar 78% anak mengaku memiliki kesulitan atau tantangan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh dan sebanyak 35% khawatir bahwa akan mempengaruhi pemahaman studi mereka di masa depan.
Kegiatan belajar jarak jauh yang berkepanjangan ini dapat mengakibatkan munculnya masalah kesehatan mental anak dalam belajar, yang berpotensi dapat mengurangi perkembangan kemampuan berpikir kreatif.
Menurut PsikologMarcelina Melisa, M.Psi, di masa pandemi ini, penting sekali untuk anak tidak terbuai dengan kemudahan digital yang ditawarkan dan tetap membudayakan kegiatan menulis di buku tulis yang punya banyak manfaat untuk tumbuh kembang kompetensi anak.
“Menulis merupakan salah satu medium yang sangat efektif untuk membantu mengekspresikan pelajaran yang telah dipaparkan, melatih kreatifitas anak, meningkat kemampuan motorik halus dan tentunya juga mempermudah tuntutan sekolah selama PJJ untuk lebih memahami pelajaran dengan baik,” ujar Marcelina.
Ia menjelaskan, menulis dengan tangan di atas buku tulis menciptakan lebih banyak aktivitas di bagian sensorimotor. Banyak indra diaktifkan dengan menekan pensil atau pulpen diatas kertas, melihat huruf yang ditulis, dan mendengar suara yang dibuat saat menulis.
Baca Juga: Apa Saja Makanan Sehat dan Mengenyangkan Selain Nasi?
Pengalaman indera ini menciptakan kontak antara berbagai bagian otak dan membuka otak untuk belajar sehingga dapat mengingat lebih baik. Selain itu, Melihat lingkungan belajar saat ini yang tidak dapat difasilitasi dan dioptimalkan dengan maksimal, orang tua mengemban tugas menjadi pendidik dan pendukung utama sosok guru.
"Oleh dari itu, dibutuhkan peran orang tua untuk mengembalikan niat menulis anak saat di rumah dan membuat mereka merasa tidak tertekan dengan pembelajaran yang diberikan,” terang Marcelina.
(luq)