Tubuh Lebih Fit di Masa Pandemi dengan Olahraga Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Situasi pandemi telah membuat pelaksanaan berbagai jenis kegiatan terhambat, termasuk aktivitas olahraga , padahal olahraga merupakan kebutuhan manusia yang berfungsi untuk memelihara tubuh agar tetap sehat dan bugar, terlebih di era pandemi covid-19, olahraga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Karena manfaatnya yang besar bagi tubuh, maka sebaiknya semua orang memang tetap harus berolahraga dalam situasi ini, namun tentu saja, aktivitas ini harus dibarengi dengan sejumlah prosedur sehingga tubuh tetap aman dari serangan virus.
Baca juga :Rekor Duel Olahraga Epik Terlama Nan Melelahkan
Salah satu syarat yang harus diperhatikan saat berolahraga adalah protokoler kesehatan seperti kewajiban pemakaian masker pada saat berolahraga dan ketaatan mencuci tangan dengan sabun.
Sementara itu jenis olahraga yang disarankan WHO adalah olahraga berjenis ringan hingga sedang. Sebaliknya, olahraga berat tidak disarankan karena khawatir bisa menurunkan stamina seseorang. Selain itu, aktivitas olahraga juga harus tetap memperhatikan kategori usia, terlebih di usia yang sudah menginjak angka kepala 4, perlu ada perencanaan yang pas terkait dengan jenis olahraga dan intensitas seperti apa yang tepat untuk dilakukan.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Dr Andi Kurniawan, Sp.Ko mengatakan dengan adanya Pandemi, beberapa event olahraga di tunda dan memberikan kerugian tidak hanya bagi Atlet tetapi juga untuk non atlet seperti risiko latihan terganggu, banyak generasi rebahan, sosial interaksi berkurang, hingga tubuh jadi gemuk.
”Saat ini banyak yang mengatakan bahwa kesehatan jauh lebih penting, latihan atau olahraga jadi bagian yang esensial, tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Ada Hubungan antara olahraga dan imunitas, dimana kurang gerak bisa berisiko tinggi terkena virus sementara intensitas olahraga yang cukup itu akan menaikkan imunitas,” papar Dr Andi dalam Webinar yang disiarkan langsung Youtube Sindonews, beberapa waktu lalu.
Baca juga :Ingin Turunkan Berat Badan, Ikuti Diet Sehat Ini!
Ia menuturkan untuk Berolahraga lebih baik dirumah saja karena lebih aman dan risiko lebih ringan, jika ingin berolahraga diluar pastikan tubuh sehat, jika tidak sehat atau tidak fit jangan keluar rumah, lalu pastikan berolahraga di zona hijau atau dengan keluarga karena kita yang tahu bagaimana kondisi kesehatan keluarga kita.
“Kita juga tetap harus jaga jarak, jangan cari tempat olahraga yang ramai, kita harus tetap menggunakan masker, banyak yang bilang pernapasan kurang nyaman jika pakai masker, oleh karena itu yang direkomen adalah olahraga intensitas sedang, tujuan olahraga adalah menjaga kebugaran, kita bukan atlet dan masker salah satu jalan kita mencegah Covid,” tutur Dr Andi.
Ia menjelaskan ada beberapa tahapan rekomendasi aktivitas fisik, yaitu baik sesuai dengan kondisi kesehatan, lalu benar secara bertahap dimulai dengan pemanasan, selanjutnya terukur dengan intensitas latihan sesuai dengan zona latihan dan teratur yaitu olahraga dilakakukan secara teratur 3-5 kali per minggu.
“Untuk seseeorang yang sudah di usia kepala 4, lihat dulu apa kita punya masalah dengan sendi atau tidak, jika punya olahraga pilih low impact seperti berjalan, sepeda atau berenang. Jika tidak punya masalah pada sendi boleh memilih medium impact seperti joging, lari, aerobik. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan kondisi kita, tidak perlu berkompetisi yang penting ada kemajuan dalam kita berolahraga, pelan-pelan asal kita jangan berhenti olahraga,” imbuh dr Andi.
Karena manfaatnya yang besar bagi tubuh, maka sebaiknya semua orang memang tetap harus berolahraga dalam situasi ini, namun tentu saja, aktivitas ini harus dibarengi dengan sejumlah prosedur sehingga tubuh tetap aman dari serangan virus.
Baca juga :Rekor Duel Olahraga Epik Terlama Nan Melelahkan
Salah satu syarat yang harus diperhatikan saat berolahraga adalah protokoler kesehatan seperti kewajiban pemakaian masker pada saat berolahraga dan ketaatan mencuci tangan dengan sabun.
Sementara itu jenis olahraga yang disarankan WHO adalah olahraga berjenis ringan hingga sedang. Sebaliknya, olahraga berat tidak disarankan karena khawatir bisa menurunkan stamina seseorang. Selain itu, aktivitas olahraga juga harus tetap memperhatikan kategori usia, terlebih di usia yang sudah menginjak angka kepala 4, perlu ada perencanaan yang pas terkait dengan jenis olahraga dan intensitas seperti apa yang tepat untuk dilakukan.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Dr Andi Kurniawan, Sp.Ko mengatakan dengan adanya Pandemi, beberapa event olahraga di tunda dan memberikan kerugian tidak hanya bagi Atlet tetapi juga untuk non atlet seperti risiko latihan terganggu, banyak generasi rebahan, sosial interaksi berkurang, hingga tubuh jadi gemuk.
”Saat ini banyak yang mengatakan bahwa kesehatan jauh lebih penting, latihan atau olahraga jadi bagian yang esensial, tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Ada Hubungan antara olahraga dan imunitas, dimana kurang gerak bisa berisiko tinggi terkena virus sementara intensitas olahraga yang cukup itu akan menaikkan imunitas,” papar Dr Andi dalam Webinar yang disiarkan langsung Youtube Sindonews, beberapa waktu lalu.
Baca juga :Ingin Turunkan Berat Badan, Ikuti Diet Sehat Ini!
Ia menuturkan untuk Berolahraga lebih baik dirumah saja karena lebih aman dan risiko lebih ringan, jika ingin berolahraga diluar pastikan tubuh sehat, jika tidak sehat atau tidak fit jangan keluar rumah, lalu pastikan berolahraga di zona hijau atau dengan keluarga karena kita yang tahu bagaimana kondisi kesehatan keluarga kita.
“Kita juga tetap harus jaga jarak, jangan cari tempat olahraga yang ramai, kita harus tetap menggunakan masker, banyak yang bilang pernapasan kurang nyaman jika pakai masker, oleh karena itu yang direkomen adalah olahraga intensitas sedang, tujuan olahraga adalah menjaga kebugaran, kita bukan atlet dan masker salah satu jalan kita mencegah Covid,” tutur Dr Andi.
Ia menjelaskan ada beberapa tahapan rekomendasi aktivitas fisik, yaitu baik sesuai dengan kondisi kesehatan, lalu benar secara bertahap dimulai dengan pemanasan, selanjutnya terukur dengan intensitas latihan sesuai dengan zona latihan dan teratur yaitu olahraga dilakakukan secara teratur 3-5 kali per minggu.
“Untuk seseeorang yang sudah di usia kepala 4, lihat dulu apa kita punya masalah dengan sendi atau tidak, jika punya olahraga pilih low impact seperti berjalan, sepeda atau berenang. Jika tidak punya masalah pada sendi boleh memilih medium impact seperti joging, lari, aerobik. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan kondisi kita, tidak perlu berkompetisi yang penting ada kemajuan dalam kita berolahraga, pelan-pelan asal kita jangan berhenti olahraga,” imbuh dr Andi.
(sal)