Koleksi Sepatu dan Tas Brand Lokal yang Bertahan Saat Pandemi

Selasa, 10 November 2020 - 16:36 WIB
loading...
Koleksi Sepatu dan Tas Brand Lokal yang Bertahan Saat Pandemi
foto / dok lazada
A A A
JAKARTA - Lazada menggandeng para UMKM untuk tetap bisa bertahan bisnisnya di masa pandemi ini. Salah satunya yakni Hanna Suhardi yang mengajak para penjahit penjahit untuk sepatu dan tas di Jawa Barat dan Jawa Tengah melalui bisnis shoppingshoess di Lazada. Bagi Hanna, sang pemilik toko online shoppingshoess juga berharap bisa menolong pekonomian bagi banyak mitra penjahit.

Hanna Suhardi menjual sepatu wanita dan tas pria, memiliki keinginan untuk mandiri. Keterbatasan modal untuk menyewa tempat berjualan membuat Hanna memilih menjual produknya melalui marketplace. Diawali dengan menjual sepatu dari pedagang lain lima tahun yang lalu, Hanna kini mampu memproduksi tas dengan merek sendiri untuk memenuhi pesanan konsumen yang terus meningkat bahkan selama pandemi.

Baca juga : Blazer Kulit Gaya 1990-an Kembali Jadi Tren Fashion

Dengan bermodalkan membaca tren dan sedikit pemahaman desain, Hanna mengayomi lebih dari 100 orang penjahit dari dua desa di Jawa Barat dan satu desa di Jawa Tengah untuk memenuhi pesanan shoppingshoess yang bisa mencapai lebih dari 9.000 pesanan setiap bulannya.


Ketika memulai bisnis berjualan tas dan sepatu di Lazada, Hanna memiliki visi untuk tidak hanya menjadi mandiri secara finansial namun juga ingin memberdayakan dan menyejahterakan para pegawainya dan komunitas di sekitarnya agar dapat bertahan dan tumbuh bersama meski di tengah kondisi yang tidak menentu.

“Saya percaya kita bisa maju dengan tidak hanya memikirkan diri sendiri. Prinsip saya, rejeki itu bukan hanya milik sendiri, tapi milik bersama, sehingga saya terus semangat menjalankan bisnis shoppingshoess di Lazada supaya para mitra penjahit dan karyawan yang bekerja dengan saya juga bisa merasakan manfaatnya,” ujar Hanna.

Baca juga : Jill Biden dan Kamala Harris Kompak Memilih Desainer Campuran

Saat ini, Hanna mengembangkan bisnis di Lazada dengan memanfaatkan fitur pembelajaran dan edukasi untuk para penjual di platform Lazada. Selain Hanna dapat mengakses banyak modul pelatihan melalui Lazada University, adanya fitur Bisnis Analis juga membantu Hanna untuk menganalisis data dan merencanakan strategi bisnis lanjutan untuk meningkatkan traffic dan penjualan di shoppingshoess.

“Saya sudah lima tahun bergabung dengan Lazada, dan semakin aktif sejak 2017.,” cerita Hanna.

Haikal Bekti Anggoro, SVP Traffic Operations & Sellers Engagement Lazada Indonesia, mengungkapkan, “Pandemi tentu memeengaruhi kinerja serta kondisi ekonomi banyak pelaku usaha di tanah air. Lazada berkomitmen untuk memberikan ekosistem berjualan yang terbaik bagi para penjual dengan tersedianya berbagai program dan fitur yang dapat meningkatkan performa bisnis mitra seller di Lazada. Program Lazada University misalnya, adalah program pelatihan untuk para penjual dengan modul pelatihan yang komprehensif dan terus diperbarui,’’ paparnya.
(sal)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2375 seconds (0.1#10.140)